Breaking News:

4 Gejala Stroke Mini, Segera ke Dokter sebelum Terjadi Stroke Berat

Ketika mengalami gejala stroke mini, seseorang dianjurkan untuk segera memeriksakan diri dan mendapatkan penanganan untuk mencegah terjadinya stroke

|
Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kompas.com
ilustrasi orang yang mengalami gejala stroke mini 

TRIBUNHEALTH.COM - Transient Ischemic Attack (TIA) merupakan kondisi ketika terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat sementara, yang menyebabkan gejala yang mirip dengan stroke.

Ini sebabnya kondisi juga dikenal sebagai stroke mini.

Tak seperti stroke berat, gejala stroke mini akan hilang dalam hitungan menit hingga satu jam, tanpa menyebabkan kerusakan otak permanen. 

Meskipun demikian, stroke mini tak boleh disepelekan. 

TIA bisa dipahami sebagai “peringatan”.

ilustrasi seseorang mengalani tanda dan gejala stroke
ilustrasi seseorang mengalani tanda dan gejala stroke (health.kompas.com)

Kondisi ini menunjukkan adanya risiko tinggi terkena stroke berat dalam waktu dekat jika tidak ditangani. 

Dalam hal ini, memahami penyebab, gejala, pendekatan diagnostik, dan tindakan pencegahan, serta apa yang perlu dilakukan sangat penting. 

Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian, hampir 1 dari 5 orang yang mengalami TIA akan mengalami stroke dalam waktu tiga bulan jika tidak ada tindakan pencegahan yang diambil (setengah di antaranya terjadi hanya dalam waktu 48 jam).

Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini fakta-fakta mengenai stroke mini atau TIA

Baca juga: 10 Hal yang Kerap Disepelekan tapi Bisa Menyebabkan Stroke, Termasuk Kurang Aktivitas Fisik

Apa itu Transient Ischemic Attack (TIA)?

2 dari 4 halaman

TIA terjadi ketika gumpalan darah atau timbunan lemak (plak) menyumbat pembuluh darah yang memasok otak untuk waktu yang singkat.

Sumbatan ini memutus pasokan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan sel otak untuk berfungsi dengan baik. 

Selama TIA, bagian otak tidak mendapatkan cukup darah, sehingga menimbulkan gejala yang mirip dengan stroke. 

Namun, tidak seperti stroke berat, di mana aliran darah dapat tersumbat cukup lama hingga menyebabkan kerusakan otak permanen, penyumbatan selama TIA bersifat sementara. 

Setelah penyumbatan hilang, aliran darah kembali normal, dan gejalanya hilang. 

TIA terkadang disebut "stroke peringatan" karena menunjukkan masalah mendasar pada aliran darah dalam tubuh yang dapat menyebabkan stroke berat jika tidak diobati.

Mengenali Gejala TIA

Ilustrasi usia muda mengalami stroke
Ilustrasi usia muda mengalami stroke (pixabay.com)

Gejala TIA sering kali tampak seperti gejala stroke berat, tetapi cenderung hanya berlangsung beberapa menit hingga satu jam. 

Mengenali gejala-gejala ini sangat penting karena mendapatkan pertolongan medis segera dapat mencegah terjadinya stroke berat segera setelahnya. 

Gejala TIA yang paling umum dapat diingat dengan menggunakan akronim FAST.

3 dari 4 halaman

Fast drooping

Satu sisi wajah mungkin tiba-tiba terasa lemah, terkulai, atau terlihat tidak seimbang. 

Jika Anda meminta orang tersebut untuk tersenyum, salah satu sisi wajah tidak bisa tersenyum sempurna.

Arm weakness

Satu lengan mungkin terasa lemah atau mati rasa. 

Jika orang tersebut mencoba mengangkat kedua lengan, satu lengannya justru akan jatuh ke bawah

Speech difficulty

Orang yang mengalami stroke ringan mungkin memiliki ucapan yang tidak jelas atau terdengar aneh, atau mereka mungkin berjuang untuk menemukan kata-kata atau memahami apa yang dikatakan orang lain.

Time to Call for Help

Jika salah satu dari gejala-gejala ini muncul, penting untuk segera menghubungi layanan darurat, bahkan jika gejalanya hilang dengan cepat.

4 dari 4 halaman

Gejala TIA lainnya mungkin termasuk pusing tiba-tiba, kehilangan keseimbangan atau koordinasi, penglihatan kabur atau ganda tiba-tiba, dan sakit kepala parah tanpa penyebab yang diketahui. 

Meskipun gejala-gejala ini mungkin menghilang dengan cepat, itu masih merupakan tanda-tanda bahwa ada sesuatu yang salah dan membutuhkan perhatian medis yang mendesak.

Siapa yang Berisiko Stroke Mini?

Ilustrasi stroke menyerang usia muda dibawah 45 tahun
Ilustrasi stroke menyerang usia muda dibawah 45 tahun (pixabay.com)

Beberapa faktor meningkatkan risiko TIA, meliputi:

  • Tekanan Darah Tinggi - Penyebab utama TIA dan stroke, tekanan darah tinggi memberi tekanan ekstra pada pembuluh darah, meningkatkan kemungkinan penyumbatan.
  • Diabetes - Gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah seiring waktu, meningkatkan risiko TIA.
  • Kolesterol Tinggi - Kolesterol tinggi dapat menumpuk di dinding arteri, membentuk plak yang dapat menghalangi aliran darah ke otak.
  • Masalah Jantung, seperti Fibrilasi Atrium - Detak jantung tidak teratur dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah di jantung, yang dapat berjalan ke otak dan menyebabkan TIA.
  • Merokok - Merokok merusak pembuluh darah dan membuat darah lebih mungkin menggumpal.
  • Obesitas dan Kurang Olahraga - Berat badan berlebih dan tidak cukup berolahraga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi.
  • Usia dan Riwayat Keluarga - TIA lebih umum terjadi pada orang berusia di atas 55 tahun dan mereka yang memiliki riwayat keluarga stroke atau TIA.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Strokestroke miniTransient Ischemic Attack (TIA) Fahmi Bo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved