TRIBUNHEALTH.COM - Hiperpigmentasi adalah kondisi saat kulit berubah warna menjadi lebih gelap dari area sekitarnya.
Gangguan kulit ini tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal, tetapi dapat menurunkan rasa percaya diri karena mengganggu penampilan.
Hiperpigmentasi terjadi ketika sel kulit mengalami peningkatkan produksi melanin.
Ini adalah zat pewarna kulit yang menyebabkan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap.
Dampaknya, kulit akan terlihat lebih hitam, kecoklatan, atau keabu-abuan.
Berbicara mengenai hiperpigmentasi kulit, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesilias Kulit dan Kelamin.
Baca juga: Dok, Area Tubuh Mana Saja yang Rentan Mengalami Hiperpigmentasi? dr. Lusiyanti Menjawab

Pertanyaan:
Dokter, bagaimana cara mencegah hiperpigmentasi kulit?
Apakah memang kondisi ini bisa dicegah atau terjadi begitu saja dok?
Tessa, Sleman.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Lusiyanti M.Med, Sp.KK menjawab:
Untuk kasus yang genetik, pada dasarnya hiperpigmentasi tersebut tidak bisa dilakukan pencegahan.
Misalnya seperti tanda lahir atau mongolian spot pada bokong, dan pada kulit wajah, itu tidak bisa dicegah dan hanya bisa ditangani oleh pakarnya untuk menangani kasus tersebut.
Akan tetapi, beberapa tanda lahir itu bisa menghilang sendiri, seperti pada mongolian spot itu bisa menghilang sendiri pada umur tertentu.
Kemudian untuk jenis jenis hiperpigmentasi yang didapat, kita harus pilah dulu penyebabnya itu apa.
Misalnya karena obat-obatan, itu harus di stop penggunaan obatnya dan dilakukan penanganan sesuai dengan tipe hiperpigmentasinya.
Baca juga: Dokter, Apakah Hiperpigmentasi Rentan Dialami oleh Orang Berkulit Putih? dr. Lusiyanti Menjelaskan
Sedangkan hiperpigmentasi karena hormonal, maka hormonnya harus dibenarkan, misalnya karena obat KB, maka obat tersebut harus di stop.
Atau misalnya hiperpigmentasi karena terpapar sinar matahari berlebihan, maka harus menggunakan sunscreen secara rutin dan lakukan pencegahan lainnya kalau bekerja di bawah sinar matahari.
Seperti menggunakan topi yang lebar, menggunakan kacamata, atau pakaian yang melindungi dari matahari.
Kemudian hiperpigmentasi karena kosmetik tertentu, salah kosmetik, atau alergi dengan bahan kosmetik tertentu, yang setelah dipakai menimbulkan bercak kehitaman di wajah, maka kosmetik tersebut harus dihindari.
Paling banyak penyebab hiperpigmentasi saat ini adalah karena penggunaan krim abal-abal yang tidak ada BPOM atau isinya mengandung hydroquinone yang sangat tinggi.
Hal ini akan menimbulkan exogenous ochronosis, yaitu berupa pigmentasi yang berwarna keabu-abuan atau kehitama di wajah, tapi bukan pigmen pada umumnya.
Ini merupakan pigmentasi yang mengendap di kulit dan susah sekali dihilangkan.
Baca juga: 3 Alasan Tidak Boleh Skip Sunscreen, Termasuk Cegah Penuaan Dini pada Kulit

Profil Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Lusiyanti M.Med, Sp.KK
dr. Lusiyanti adalah seorang dokter spesialis kulit dan kelamin.
Telah tercatat berdasarkan riwayat hidup yang diterima oleh TribunHealth, beliau telah lulus dari sejumlah universitas ternama di Indonesia dan luar negeri.
Berikut di antaranya :
1. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
2. ChongQing Medical Universty (China)
3. Universitas Diponegoro
4. Attended many national and international conferences, workshops and advanced trainings.
dr. Lusiyanti juga memiliki pengalaman yang cukup lama, sekitar 10 tahun dalam bidang Dermatologi yang mempelajari kulit, rambut, dan kuku.
Serta pengalamannya dalam bidang Venerologi yang mempelajari seputar kelamin.
Baca juga: Profil dr. Lusiyanti M.Med, Sp.KK yang Menjadi Dokter Spesialis di Derma-V Clinic
Berikut pengalaman dari Lusiyanti dalam bidang kedokteran kulit dan kelamin :
1. Injectables :
Botox, Filler, Skinbooster, Salmon Healer, Collagen Stimulator, etc.
2. Lasers :
Nd-YAG Laser, CO2 Ablatove/Fractional Laser, Vascular Laser, etc.
3. Other Devices
Fractional RF, HIFU/Ultheraphy, Monopolar RF, Vaginal Tightening RF, Microneeding, PRP, IPL, Electrocauter, etc.
4. Treadlifting, Minor Skin Surgery, Scar Revision.
Baca juga: 10 Tips Mengurangi Penuaan Dini pada Kulit, Terapkan Tiap Hari untuk Dapatkan Kulit Awet Muda
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
Berikut ini moisturizer The Originiote Hyalucera untuk memperbaiki skin barrier, klik di sini untuk mendapatkannya.
The Originote Hyalucera Moisturizer
Hyaluron + Ceramide + with Chlorelina
Moisturizer yang diformulasikan dengan 2 jenis Hyaluron, Ceramide dan Chlorelina yang dapat membantu merawat skin barrier, serta menjaga keremajaan kulit.
Mengunci hidrasi pada kulit sehingga membuat kulit terasa kencang dan kekencangan kulit terjaga, membantu mencegah tanda-tanda penuaan dini dengan menjaga kelembapan kulit.
MANFAAT:
Membantu merawat skin barrier
Mengunci hidrasi pada kulit
Merawat keremajaan kulit
CARA PENGGUNAAN
Setelah membersihkan muka, menggunakan toner dan serum, ambil moisturizer secukupnya dan pijat perlahan ke seluruh muka secara merata, tepuk perlahan dan biarkan hingga meresap sempurna pada kulit.
Berikut ini moisturizer The Originiote Hyalucera untuk memperbaiki skin barrier, klik di sini untuk mendapatkannya.
(Tribunhealth.com)