Breaking News:

Kebiasaan Sering Mengunyah, Sebenarnya dari Sisi Medis Itu Hal Baik atau Buruk Dok?

Banyak orang yang kurang percaya diri karena memiliki double chin. Mereka rela melakukan berbagai cara untuk mengatasinya.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
parapuan.co
ilustrasi seseorang mengunyah permen 

TRIBUNHEALTH.COM - Rasa percara diri seseorang bisa dipengaruhi oleh penampilan. 

Seseorang yang memiliki double chin cenderung merasa kurang percaya diri. 

Pasalnya, double chin ini dianggap sebagai tanda pertambahan berat badan. 

Selain itu, memiliki double chin juga terlihat seperti memiliki dua dagu. 

Tak heran mengapa seseorang yang memiliki double chin ini rela melakukan berbagai cara untuk mengatasinya. 

Ilustrasi mengunyah permen karet
Ilustrasi mengunyah permen karet (Pixabay)

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Mulut Selain SAMURI, drg. Erni Marliana Jelaskan Ini

Pertanyaan: 

Untuk kondisi seseorang yang sering mengunyah, sebenarnya dari sisi medis itu hal yang baik atau hal yang buruk sih dok sebenarnya?

Dela, di Purwokerto

dr. Caryn Miranda Saptari menjawab: 

Biasanya kan kalau dari segi estetik, para wanita itu mau mukanya v-shape. Jadi di bagian bawah itu terlihat lebih tirus. 

2 dari 3 halaman

Tapi kalau misalnya gerakan mengunyah terus menerus, seperti permen karet atau mengunyah yang alot seperti steak atau kacang-kacangan itu kan butuh ekstra usaha ya. Jadi otot rahanhnya itu terlihat lebih besar. 

Jadi gak bisa kelihatan v-shape mukanya, jadi kelihatan malah lebih lebar. 

Profil dr. Caryn Miranda Saptari 

Profil dr. Caryn Miranda Saptari, dokter yang aktif mengikuti workshop maupun webinar
Profil dr. Caryn Miranda Saptari, dokter yang aktif mengikuti workshop maupun webinar (Dok. Pribadi dr. Caryn Miranda Saptari)

Baca juga: 5 Lemak Baik Penurun Kolesterol Secara Alami, Upaya Menyehatkan Jantung

dr. Caryn Miranda Saptari merupakan inhouse aesthetic doctor (dokter kecantikan) di klinik kecantikan Dermaster Bali.

Ia pernah menjadi peserta MUSCAB IDI Cabang Karawang pada bulan November tahun 2016.

dr. Caryn Miranda Saptari tidak hanya aktif menjadi peserta simposium di Jakarta saja.

Tak jarang ia menjadi peserta simposium di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bogor hingga Bali.

Selain menjadi peserta, dr. Caryn Miranda Saptari juga pernah dipercaya menjadi pembawa acara di kegiatan seminar ilmiah yang dilaksanakan di Karawang.

Selama setahun tepatnya pada tahun 2017 hingga tahun 2018, ia menjadi interactive medical advisor di Alodokter.

Baca juga: 8 Makanan Tak Boleh Dikonsumsi dengan Madu, Berisiko bagi Kesehatan

Setelah itu, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter fungsional di Sahabat Almeera Clinic selama 5 bulan pada tahun 2018.

3 dari 3 halaman

Di tahun 2018-2019, dr. Caryn Miranda Saptari menjadi dokter magang di poli kulit dan kelamin RSUD Wangaya Denpasar.

Tidak hanya cantik dan pintar, dr. Caryn Miranda Saptari juga sangat aktif mengikuti Workshop.

Di tengah sibuknya menjadi dokter, dr. Caryn Miranda Saptari pernah mengikuti 24 kegiatan Webinar.

Baca juga: 4 Tanda Gagal Ginjal yang Terlihat Jelas di Wajah, Bengkak hingga Kulit Kering

Sampai saat ini ia berhasil memperoleh 6 penghargaan.

Penghargaan yang terakhir adalah lomba e-poster leprosy day perdoski: stop diskriminasi, stigma dan prasangka.

Ia kerap kali mengikuti berbagai penyuluhan.

Sejak tahun 2018 hingga tahun 2019, dr. Caryn Miranda Saptari berhasil mempublikasikan 5 karyanya.

Karyanya di publikasikan di Koran Fajar Bali, Cermin Dunia Kedokteran, hingga PERDOSKI.

Salah satunya yakni Skrining dan Diagnosis Melanoma pada Kulit.

(TribunHealth.com/PP) 

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.commengunyahDouble chindr. Caryn Miranda SaptariEstetika
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved