TRIBUNHEALTH.COM - Disfungsi ereksi adalah salah satu jenis masalah kesehatan seksual yang banyak terjadi pada pria.
Disfungsi ereksi menyebabkan pria sulit mencapai dan mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk melakukan aktivitas seksual.
Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini fakta-faktanya, mulai dari penyebab hingga cara mengatasinya.
Penyebab disfungsi ereksi

Berbagai faktor dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Bagi pria muda, penyebabnya lebih karena faktor psikogenik seperti stres, depresi, atau kecemasan tentang performa seksual.
Pasalnya emosi sangat menentukan kemampuan seseorang dalam mempertahankan ereksi.
Merasa nyaman, percaya diri, dan terstimulasi sangatlah penting.
Baca juga: Kesehatan Mental yang Buruk Sebabkan Disfungsi Ereksi, Jadi Ancaman Keharmonisan Rumah Tangga
Namun perlu dicatat, faktor kesehatan lainnya juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi pada pria muda.
Bagi pria yang lebih tua, masalah kesehatan fisik biasanya berperan lebih signifikan.
Ini dapat mencakup alasan seperti, kurangnya aliran darah, gangguan hormonal (kadar testosteron rendah/Andropause), prolaktin tinggi, diabetes, tekanan darah tinggi, hipertensi, atau masalah hubungan.
Selain itu, pasien dengan cedera tulang belakang dan penderita obesitas juga dapat menghadapi masalah Disfungsi Ereksi.
Diagnosis Disfungsi Ereksi

Saat menangani masalah DE, tenaga medis berfokus pada identifikasi akar penyebabnya untuk menentukan perawatan yang paling tepat.
Ini dapat melibatkan evaluasi psikologis, pemeriksaan fisik, USG untuk memeriksa aliran darah, tes darah untuk memeriksa kadar hormon, dan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi yang mendasarinya.
Pengobatan disfungsi ereksi
Penting untuk dipahami bahwa disfungsi ereksi dapat diobati.
Dokter dapat melakukan beberapa upaya berikut
1. Obat oral
2. Perubahan gaya hidup, meliputi memperbaiki pola makan dan olahraga, mengurangi stres, berhenti merokok, serta menghindari konsumsi alkohol
3. Psikoterapi atau konseling untuk penyebab psikologis
4. Terapi penggantian hormon untuk testosteron rendah
5. Operasi (dalam kasus yang parah).
Baca juga: 5 Penyakit dan Gaya Hidup Penyebab Susah Ereksi pada Pria, Mengurangi Kualitas Hubungan Suami Istri
Pilihan pengobatan bergantung pada penyebab yang mendasarinya, tingkat keparahan kondisi, serta kesehatan dan preferensi pasien secara keseluruhan.
Komunikasi terbuka antara pasien dan dokter mereka sangat penting.
Meskipun membahas disfungsi ereksi dapat terasa memalukan, penting untuk diingat bahwa tenaga kesehatan profesional ada untuk membantu.
Kesehatan seksual merupakan bagian integral dari kesejahteraan secara keseluruhan.
Bagi mereka yang mengalami disfungsi, disarankan untuk mencari bantuan dari dokter keluarga atau ahli urologi.
Mereka dapat bekerja sama untuk menemukan solusi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Bukan hanya masalah seksual

Disfungsi ereksi bukan hanya tentang seks; ia dapat memengaruhi harga diri, hubungan, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Dengan mengatasinya, pasien mengambil langkah penting menuju kesehatan yang lebih baik.
Kesimpulannya, memahami disfungsi ereksi dan cara mengobatinya sangatlah penting.
Tetap terinformasi, menjaga kesehatan, dan mencari bantuan saat dibutuhkan adalah langkah-langkah penting.
Dengan pendekatan dan pengobatan yang tepat, penderita DE dapat menjalani kehidupan yang memuaskan dan menjaga hubungan yang sehat.
(TribunHealth.com)