TRIBUNHEALTH.COM - Gula memengaruhi kesehatan gigi secara signifikan.
Gula memicu pertumbuhan bakteri berbahaya di mulut, yang menyebabkan produksi asam yang menyerang email gigi.
Hal ini menyebabkan gigi berlubang dan berkontribusi pada penyakit gusi seperti gingivitis dan periodontitis.
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini efek buruk gula terhadap kesehatan gigi.
1. Meningkatkan kerusakan gigi

Bila gula dikonsumsi, bakteri dalam mulut akan memecahnya menjadi asam.
Asam ini akan mendemineralisasi dan melemahkan email gigi, yang menyebabkan gigi berlubang atau karies.
Seringnya mengonsumsi makanan manis akan meningkatkan durasi serangan asam ini, sehingga mempercepat proses pembusukan.
Baca juga: Dampak dari Rampan Karies Gigi Tak Hanya pada Kerusakan Gigi Saja, namun Sebabkan Penyakit Lain
2. Mengikis email gigi
Asam yang terbentuk dari gula tidak hanya menyebabkan gigi berlubang, tetapi juga mengikis email gigi, lapisan luar gigi yang keras.
Setelah email terkikis, gigi tidak dapat beregenerasi, sehingga gigi lebih rentan terhadap sensitivitas dan pembusukan.
3. Meningkatkan pembentukan plak
Gula memicu pembentukan plak, lapisan biofilm lengket yang menempel pada gigi.
Plak penuh dengan bakteri berbahaya yang menghasilkan asam, menyerang email dan gusi, yang menyebabkan komplikasi lebih lanjut seperti radang gusi.

4. Menyebabkan radang gusi
Konsumsi gula yang tinggi menyebabkan pertumbuhan bakteri berbahaya di sekitar garis gusi, memicu respons imun yang menyebabkan gusi meradang, bengkak, dan berdarah—kondisi yang dikenal sebagai gingivitis.
Jika tidak diobati, kondisi ini dapat berkembang menjadi penyakit periodontal yang lebih parah.
5. Melemahkan struktur gigi
Paparan gula secara teratur melemahkan struktur gigi seiring waktu dengan mengikis mineral penting seperti kalsium dan fosfor dari email.
Hilangnya mineral ini membuat gigi rapuh, rentan retak, dan lebih rentan terhadap infeksi.
Baca juga: Benarkah Minum Susu Pakai Dot Sebabkan Karies pada Gigi Anak? Simak Jawaban Dokter Gigi
6. Menyebabkan mulut kering
Makanan dan minuman manis dapat menyebabkan mulut kering karena berkurangnya produksi air liur.
Karena air liur berperan penting dalam membersihkan partikel makanan dan menetralkan asam, kekurangan air liur dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan penyakit gusi.
7. Mendorong pertumbuhan bakteri
Gula berfungsi sebagai sumber makanan bagi bakteri di mulut Anda.
Semakin banyak gula yang Anda konsumsi, semakin banyak ‘bahan bakar’ yang Anda berikan kepada bakteri ini, yang memungkinkan mereka berkembang biak dan menghasilkan lebih banyak asam yang merusak gigi dan gusi Anda.

8. Menyebabkan gigi sensitif
Seiring berjalannya waktu, erosi email akibat gula akan mengekspos lapisan dentin gigi yang lebih lunak, yang menyebabkan peningkatan sensitivitas terhadap makanan panas, dingin, atau manis.
Sensitivitas gigi sering kali merupakan tanda hilangnya email dan dapat menjadi indikator awal potensi kerusakan gigi.
9. Menyebabkan terbentuknya karang gigi
Bila gula memberi makan bakteri, plak yang terbentuk dapat mengeras menjadi karang gigi jika tidak dibersihkan.
Penumpukan karang gigi lebih sulit dibersihkan hanya dengan menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan benang gigi, sehingga sering kali memerlukan pembersihan profesional.
Karang gigi mengiritasi gusi dan mempercepat perkembangan penyakit periodontal.
(TribunHealth.com)