lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Cuka sari apel merupakan sari apel yang difermentasi dua kali.
Proses fermentasi menghasilkan asam asetat, zat kimia yang memberikan bau khas pada cuka tersebut.
Beberapa penelitian percaya bahwa asam asetat juga memiliki manfaat untuk kesehatan.
Dilansir dari Cleveland Clinic, menurut penelitian, termasuk tinjauan tahun 2021 terhadap sembilan studi berbeda, menunjukkan bahwa cuka sari apel dapat menurunkan kolesterol total dan trigliserida, sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Cuka sari apel mengandung zat kimia yang disebut antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan radikal bebas.
Selain itu, terdapat anggapan yang mengatakan mengonsumsi cuka dari apel dapat membantu menurunkan berat badan, lantas benarkah hal tersebut?
Baca juga: 8 Daftar Makanan Sehat yang Bagus untuk Meningkatkan Kesehatan Jantung
Baca juga: 4 Bahaya Terlalu Sering Minum Boba Milk Tea, Termasuk Gangguan Pencernaan hingga Obesitas
Apakah Cuka Sari Apel Bantu Menurunkan Berat Badan?
Sebuah studi tahun 2007 menunculkan harapan bahwa cuka sari apel dapat bermanfaat untuk menurunkan berat badan.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa mengonsumsi 1 hingga 2 ons cuka sari apel di pagi hari selama 12 minggu menghasilkan penurunan berat badan sebesar 2 hingga 4 pon dan penurunan kadar trigliserida.
Harapan semakin tinggi ketika sebuah studi tahun 2018 melaporkan bahwa peserta yang mengonsumsi 1 hingga 2 sendok makan cuka sari apel sehari mengalami penurunan berat badan, indek massa tubuh (BMI), lingkar pinggul, dan indeks adipositas visceral (VAI) secara signifikan.
Tetapi banyak penelitian yang tidak memberi keyakinan pada hasil tersebut.
Baca juga: 5 Efek Samping Minum Kopi Susu Terlalu Sering, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh
"Studi tahun 2018 tersebut hanya melibatkan 39 peserta dan studi tersebut hanya berfokus pada penambahan cuka sari apel ke dalam diet rendah kalori," kata ahli diet terdaftar Beth Czerwony, RD, LD.
"Jadi kita tahu apakah penurunan berat badan disebabkan oleh pengurangan kalori, cuka sari apel, atau bahkan keduanya," lanjutnya.
Mereka juga tidak mengharuskan peserta untuk melaporkan apa yang mereka makan sebagai bagian dari diet rendah kalori mereka, atau olahraga apa yang mereka lakukan.
Itu bukan satu-satunya kekurangan dari penelitian yang telah dilakukan tersebut.
Berdasarkan informasi tersebut, Czerwony meragukan cuka dari apel dapat membantu menurunkan berat badan.
Baca juga: 6 Cara Menekan Nafsu Makan Secara Alami, Bantu Menjaga Berat Badan Tetap Ideal
Apakah Cuka Sari Apel Dapat Mengendalikan Nafsu Makan?
Selain tidak dapat membantu menurunkan berat badan, cuka sari apel juga tidak mengendalikan nafsu makan.
Sebuah studi tahun 2013 menemukan bahwa orang merasa lebih kenyang setelah mengonsumsi cuka sari apel, namun ada masalah kecil dari hal ini.
"Mereka menyimpulkan bahwa asam asetat hanya membuat orang merasa mual dan tidak ingin banyak makan," kata Czerwony.
Ini bukanlah strategi penurunan berat badan yang dapat didukung oleh siapa pun, termasuk penulis studi itu sendiri.
Data meta-analisis tahun 2022, para peneliti menemukan bahwa hasil studi mengenai cuka sari apel dan penekan nafsu makan jangka pendek sangat beragam.
Peneliti sama sekali tidak menemukan bukti dampak jangka panjang pada pengendalikan nafsu makan.
Meskipun ada kemungkinan cuka sari apel dapat membuat Anda kenyang lebih lama, tapi tidak cukup bukti yang menunjukkan bahwa cuka sari apel cocok untuk rencana penurunan berat badan atau manajemen berat badan.
Baca juga: 9 Makanan Super untuk Meningkatkan Metabolisme Tubuh, Cocok Dikonsumsi Sehari-hari
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)
