Breaking News:

Anak yang Mendapatkan Kekerasan dari Orangtua, Apa Akan Melakukan Kekerasan pada Oranglain?

Terjadinya kekerasan pada anak semakin marak di lingkungan sekitar kita. Bahkan, pelaku kekerasan tersebut adalah orang terdekat dari korban.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilustrasi perkembangan emosi anak akibat kekerasan 

TRIBUNHEALTH.COM - Sekarang ini kasus kekerasan semakin marak di lingkungan sekitar kita. 

Korban dari kekerasan ini bukan cuma orang dewasa atau remaja saja, bahkan anak-anak pun turut menjadi korbannya. 

Yang lebih mengejutkan lahi, pelaku kekerasan ini ialah orang terdekat dari korban. 

Seperti orangtua, saudara kandung, kakek maupun nenek, paman, guru atau teman sendiri. 

Tentunya tindak kekerasan ini bisa menyebabkan dampak buruk bagi korbannya. 

Untuk mengetahui lebih lanjut dari kekerasan, maka kita bisa bertanya langsung dengan seorang yang berkompeten seperti Adib Setiawan S.Psi., M.Psi yang merupakan psikolog keluarga dan pendidikan anak. 

ilustrasi anak yang mengalami trauma akibat kekerasan orangtua
ilustrasi anak yang mengalami trauma akibat kekerasan orangtua (freepik.com)

Baca juga: Takaran Konsumsi Glutathione yang Disarankan, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Pertanyaan: 

Untuk orangtua yang melakukan kekerasan pada anak, apakah akan berdampak pada anaknya yang juga akan melakukan kekerasan pada orang lain pak?

Lidya, di Jember

Psikolog Adib Setiawan S.Psi., M.Psi menjawab: 

2 dari 3 halaman

Nah ini sangat tergantung pada lingkungan. 

Jadi tergantung pada kondisi jangka pendek dari anak tersebut.

Contohnya begini, kalau orangtua sering melakukan kekerasan pada anak, misalnya memukul anak. Kalau anak ini diimbangi dengan misalnya dia olahraganya bagus, gizinya bagus, fisiknya bagus. Sehingga anaknya secara fisik juga kuat kan, karena dia olahraganya bagus, gizinya juga bagus gitu. 

Baca juga: Banyak yang Belum Tau Letak Prostat, Begini Penjelasan Dokter Spesialis Urologi

Tentunya dia akan jauh lebih berani ketika di sekolah. Sehingga bisa saja anak ini melakukan kekerasan pada oranglain. 

Secara fisik dia bagus, sehingga dia berani melakukan kekerasan pada orang lain. Karena dia kalaupun memukul teman, dia kira-kira menang. 

Dia akan menjadi pembully. Namun, kalau misalnya dari segi fisik juga anak yang mendapat kekerasan itu fisiknya lemah, ya di sekolah dia tidak menjadi pelaku pembully tapi justru di sekolah dia juga akan dibully karena fisiknya lemah, badannya kecil, pendiam, penakut. 

Di rumah dia dapat kekerasan dari orangtua, bisa saja di sekolah atau ketika bergaul dengan masyarakat dia dibully sama teman-temannya juga. Sehingga dia semakin minder. 

Profil Adib Setiawan S.Psi., M.Psi

Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan,S.Psi.,M.Psi.
Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan,S.Psi.,M.Psi. (Dokumen pribadi Adib Setiawan, Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak.)

Baca juga: 7 Minuman Penurun Kolesterol Tinggi dan Cegah Stroke Secara Alami, Baik Diminum Pagi Hari

Adib merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.

Kini dirinya telah memiliki sebuah yayasan yang bernama Praktek Psikolog Indonesia.

3 dari 3 halaman

Yayasan ini juga sebagai tempat dirinya berpraktek selama 9 tahun.

Pada yayasan ini melayani konsultasi dan terapi psikologi kepada masyarakat.

Saat ini yayasan yang Adib dirikan telah tersebar di berbagai wilayah.

Seperti: Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.

Selanjutnya ia berencana akan memperluas Praktek Psikolog Indonesia di wilayah lain secara bertahap.

Sebelum berpraktek di Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, ia sempat praktek di Yayasan Cinta Harapan Indonesia selama kurang lebih 3 tahun.

(TribunHealth.com/PP) 

 

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comkekerasan pada anakAdib Setiawan S.Psi. M.Psi.Bullying
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved