Breaking News:

Mengapa Perlu Stop Penggunaan Bedak pada Bayi, Ini Penjelasan Dokter Anak

Banyak ahli kesehatan yang merekomendasikan agar bedak bayi tidak lagi digunakan.

Penulis: Hasna Arthanti | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
Ilustrasi bedak bayi, apakah bayi membutuhkan bedak bayi? 

TRIBUNHEALTH.COM - Dalam kehidupan sehari-hari mungkin sudah sejak lama ada budaya memberikan bedak pada bayi yang dilakukan oleh para ibu di luar sana.

Penggunaan bedak bayi sendiri dulunya dianggap wajar, terutama untuk menjaga kulit bayi tetap kering dan mencegah ruam akibat iritasi. 

Namun, kini banyak ahli kesehatan yang merekomendasikan agar bedak bayi tidak lagi digunakan dengan berbagai macam alasan.

Salah satu alasan utamanya adalah resiko kesehatan yang terkait dengan bedak bayi yang berbentuk partikel sangat halus, sehingga mudah terbawa udara dan terhirup oleh bayi saat diaplikasikan. 

Baca juga: 7 Buah-buahan Ajaib yang Bisa Dijadikan Masker Wajah, Simak Cara Menggunakannya

Ilustrasi bedak bayi
Ilustrasi bedak bayi (Pixabay.com)

Ketika bedak terhirup oleh bayi, terutama dalam jumlah besar atau secara berulang, partikel kecil tersebut dapat masuk ke saluran pernapasan, menyebabkan iritasi atau bahkan masalah pernapasan serius seperti pneumonia.

Menurut penjelasan dari dr. Hans Natanael, Sp.A, BCCS, CIMI, CBATR, C.HydroT selaku Dokter Spesialis Anak yang dikutip dari program Beauty Talk Tribun Health, bayi yang sering terpapar penggunaan bedak memiliki resiko lebih tinggi mengalami masalah pada sistem pernapasannya.

Karena paru-paru mereka masih dalam tahap perkembangan dan sangat rentan terhadap zat asing. 

Selain resiko gangguan pernapasan, bedak berbahan dasar talc juga sempat dikaitkan dengan resiko kanker pada beberapa studi yang dilakukan terhadap pengguna dewasa, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan dampaknya pada bayi.

Oleh karena itu, banyak ahli yang lebih memilih untuk merekomendasikan untuk stop total penggunaan bedak pada bayi, demi mengurangi potensi bahaya dan gangguan kesehatan.

Selain resiko kesehatan, bedak bayi juga tidak selalu efektif dalam mencegah iritasi kulit.

2 dari 2 halaman

Faktanya, penggunaan bedak secara berlebihan justru dapat menyebabkan kulit bayi menjadi lebih kering.

Alih-alih melembapkan kulit, bedak dapat menyerap minyak alami yang melindungi kulit bayi, membuat kulit semakin rentan terhadap iritasi atau ruam, terutama di area yang sering terkena gesekan atau tertutup popok.

Ilustrasi bayi alami biang keringat akibat iritasi
Ilustrasi bayi alami biang keringat akibat iritasi (kompas.com)

Sebagai gantinya, orang tua disarankan untuk menggunakan pelembap atau krim pelindung yang lebih aman, seperti krim berbahan dasar air dan mineral yang lebih aman dan melembabkan. 

Produk-produk ini lebih efektif dalam menjaga kelembapan kulit dan melindungi kulit bayi dari iritasi tanpa risiko gangguan pernapasan atau kulit kering.

Kesimpulannya, meskipun bedak bayi dulunya populer dan ramai penggunaannya untuk bayi, kini produk tersebut sebaiknya dihindari demi kesehatan dan kenyamanan bayi yang lebih baik.

Baca juga: 8 Rekomendasi Buah untuk Mengurangi Nyeri Radang Sendi di Musim Dingin

(Tribunhealth.com/HasnaArthanti)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.combedak bayiDokter Spesialis Anakdr. Hans Natanael Sp.A
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved