TRIBUNHEALTH.COM - Kerokan merupakan salah satu pengobatan tradisional yang masih dilakukan hingga sekarang.
Salah satu area yang bisa diaplikasikan untuk kerokan adalah leher dan bahu.
Kerokan di leher dan bahu diketahui dapat menghilangkan rasa sakit dan pegal-pegal di area tersebut.
Ini menjadi salah satu solusi untuk orang yang kerap mengalami pegal akibat terlalu lama bekerja di hadapan komputer.
Efek ini pernah diuji dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Archives of Allied Medical Sciences.
Baca juga: 10 Dampak Buruk Pakai AC Seharian, Bikin Kulit Kering hingga Pegal-pegal di Area Leher dan Punggung
Peneliti menguji orang yang memiliki gejala sakit leher dan bahu kemudian mereka dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang menerima terapi kerokan dan sham ultrasound (terapi plasebo).
Hasilnya, kelompok yang menerima kerokan melaporkan bahwa rasa sakit mereka membaik setelah melakukan gerakan memutar leher.
Manfaat kerokan di leher dapat memberikan efek peregangan pada otot yang tegang, sehingga mengurangi dan menghilangkan ketegangan kronis pada penderita yang mengalami sakit leher, ketegangan mata, sakit kepala dan lain-lain.
Baca juga: Terapkan 6 Kebiasaan Berikut untuk Turunkan Kadar Kolesterol secara Alami, Coba Minum Wedang Kelor
Apakah kerokan aman untuk dilakukan?
Keamanan kerokan menjadi salah satu topik yang menarik untuk dibahas.
Dilansir Dinas Kesehatan Provinsi DIY dalam laman resminya, kerokan tidak berbahaya asalkan tidak dilakukan terlalu sering.
Jika dilakukan terus menerus, kerokan bisa memecah pembuluh darah kecil dan halus.
Efek endorfin yang juga terangsang saat kerokan juga dapat menciptakan risiko kecanduan.
Selain di Indonesia, kerokan juga populer di beberapa negara seperti Vietnam, Kamboja, serta Tiongkok.
Baca juga: Leher Belakang Sering Sakit? Berikut Penyebab hingga Cara Ampuh untuk Mengatasinya
Cara kerja kerokan
Cara kerja kerokan adalah dengan membuat reaksi inflamasi atau radang yang berakibat melebarnya pembuluh darah.
Hal ini pada akhirnya dapat memperlancar aliran darah, yang membuat oksigen yang masuk ke jaringan otot lebih banyak dan optimal.
Zat penyebab rasa pegal kemudian dibawa aliran darah untuk dibuang dari tubuh.
Selain itu, proses kerokan juga merangsang keratinosit dan endotel (lapisan paling dalam pembuluh darah) yang akan bereaksi dengan munculnya propiomelanokortin (POMC).
Zat ini merupakan polipeptida yang kemudian akan dipecah dengan hasil akhir salah satunya adalah beta endorfin.
(TribunHealth.com)