Breaking News:

Jika Sudah Terkena AIDS, Bagaimana Hasil Akhirnya Dok?

HIV/AIDS bukanlah masalah kesehatan yang dianggap sepele. Tentunya kondisi ini harus segera mendapatkan penanganan yang tepat agar tak semakin parah.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
parapuan.co
ilustrasi HIV/AIDS 

TRIBUNHEALTH.COM - Sudah banyak masyarakat yang terjangkit HIV/AIDS. 

Penyakit HIV/AIDS ini ditularkan melalui cairan tubuh, yakni dari sperma, cairan vagina atau jarum suntik narkotika. 

Jika seseorang sudah terinfeksi HIV dan tidak segera ditangani, maka bisa menjadi AIDS. 

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai HIV/AIDS, kita bisa bertanya kepada seorang dokter yang berkompeten seperti dr. Binsar Martin Sinaga FIAS. 

Biasanya kalau sudah terkena AIDS, bagaimana prognosisnya atau hasil akhirnya dok? 

dr. Binsar menuturkan, AIDS yang tidak diobati agresif akan berujung kematian. 

Akan lebih baik jika didiagnosis lebih awal, yakni saat adanya virus HIV yang terdeteksi meskipun belum muncul. 

Jika sudah didiagnosis lebih awal, maka akan segera diobati. 

ilustrasi HIV/AIDS
ilustrasi HIV/AIDS (Tribunmedan.com)

Baca juga: Jangan Lakukan Ini saat Kulit Sedang Berjerawat, Apa Saja?

Hal ini ia sampaikan saat menjadi narasumber di Healthy Talk TribunHealth.com. 

"Kalau tidak diobati agresif, pasti ujungnya kematian, pasti kematian" kata dr. Binsar. 

2 dari 3 halaman

"Dan akhirnya, setelah ditemukan, lebih bagus ditemukan early diagnosis, itu dutemukan awal saat terjadinya adanya virus HIV  terdeteksi walaupun belum muncul yang namanya AIDS, segera diobati. 

Medical sekologist dr. Binsar pun menyarankan untuk tidak malu terbuka mengenai gaya hidup. 

Maksudnya, gaya hidup yang dilakukan, sehingga virus HIV bisa masuk ke dalam tubuh. 

"Dan jangan pernah yang namanya malu terbuka ya bahwa adanya gaya hidup, sehingga masuklah HIV tersebut dalam tubuh si penderita," sambungnya. 

Baca juga: Dokter, Adakah Cara Alami untuk Menangani Double Chin?

Gejala AIDS 

hiv 15
ilustrasi HIV/AIDS

Apa dok gejala AIDS itu? 

dr. Binsar mengungkap gejala AIDS seperti sakit menelan tanpa sebab. 

Selain itu, mulut penuh dengan jamur, diare yang tak kunjung sembuh, batuk kering, batuk-batuk yanpa sebab. 

Setelah dilakukan rontgent, ternyata ada Viral pneumonia virus akibat infeksi HIV. 

Batuk tersebut bukan terjadi karena adanya covid atau Sars corona virus, melainkan adanya virus HIV. 

Baca juga: 6 Trik Sederhana Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Agar Kembali Normal

3 dari 3 halaman

"Itu biasanya adanya sakit menelan tanpa sebab. Lalu mulutnya penuh dengan jamur, diare yang tidak hilang-hilang, batuk-batuk kering, batuk-batuk tanpa sebab. Batuk lama, batuk kering, lalu setelah kita rontgent adanya Viral pneumonia virus akibat adanya HIV tadi. Bukan adanya covid atau sars corona virus itu bukan, tapi adanya HIV," lanjutnya. 

Dijelaskan oleh dr. Binsar hika gejala pneumoni seperti batuk-batuk sampai sesak. 

Selain itu juga muncul ruam-ruam pada kulit atau disebut juha dengan sarkoma kaposi. Bahkan penderita juga akan mengalami sakit kepala. 

Jika dilakukan CT-Scan pada kepala, maka akan ditemukan virus yang bernama Cytomegalovirus di dalam otak.  

"Itu gejalanya pneumoni, batuk-batuk sampai sesak dan adanya ruam-ruam di kulit, bahasa kerennya sarkoma kaposi, baru sakit kepala. Dan kalau di CT scan kepalanya, di otaknya itu ada virus namanya Cytomegalovirus." tandas dr. Binsar. 

(TribunHealth.com/PP)

 

Selanjutnya
Tags:
AidsTribunhealth.comdr. Binsar Martin SinagaMedical SexologistspermaPneumonia Michael Gambon
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved