Breaking News:

Keputihan Bisa Sembuh Tanpa Diobati? Begini Penjelasan Dokter

Keputihan bisa menjadi tidak normal jika ditandai dengan berbau, berwarna, merasa gatal dan jumlahnya sangat banyak.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
cewekbanget.grid.id
ilustrasi wanita yang mengalami keputihan 

TRIBUNHEALTH.COM - Sebenarnya keputihan adalah hal yang wajar bagi wanita.

Umumnya keputihan terjadi sebelum atau sesudah menstruasi.

Keputihan dikatakan normal jika lendir berwarna bening (transparan), tidak berbau, jumlahnya tidak banyak dan tidak disertai rasa gatal. 

Namun, keputihan dikatakan patologis atau tidak normal jika lendeir yang keluar jumlahnya banyak, berbau, berwarna, bahkan disertai rasa gatal. 

Mungkinkah keputihan ini bisa sembuh dengan sendirinya tanpa melakukan pengobatan tertentu? 

Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Adniana Nareswari menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth mengenai keputihan sembuh tanpa diobati.

Tentunya bagi wnaita yang mengalami keputihan, hal ini tak bisa disepelekan. 

ilustrasi wanita mengalami keputihan
ilustrasi wanita mengalami keputihan (pixabay.com)

Baca juga: 5 Rekomendasi Buah Penurun Tekanan Darah Tinggi dan Kolesterol Jahat

dr. Adniana menyampaikan jika sudah mengalami keputihan patologis harus mendapatkan pengobatan sesuai penyebabnya. 

"Kalau memang sudah patologis biasanya tetap harus mendapatkan pengobatan ya sesuai penyebabnya," kata dr. Adniana Nareswari. 

Memang, keputihan tidak bisa sembuh sendiri jika kategorinya mengalami keputihan patologis. 

2 dari 4 halaman

Ia menambahkan, keputihan patologis memang harus diobati terlebih dahulu. 

Setelah itu harus dijaga agar keputihan patologis tidak terulang kembali. 

"Iya memang harus diobati terlebih dahulu, baru kita jaga supaya tidak terjadi keputihan yang abnormal kembali," sambungnya. 

Cara Mengobati Keputihan yang Tepat Secara Medis

Masalah keputihan memang tak bisa dianggap sepele dan tentunya harus segera ditangani.

Baca juga: 3 Dampak Buruk Kebiasaan Makan Larut Malam, Picu Masalah Kesehatan

dr. Adnania menjelaskan, pengobatan keputihan secara medis. Hal yang dilakukan pertama oleh dokter ialah memeriksa, mendiagnosis. 

Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan dan ditemukan penyebabnya, maka dokter akan mengobati sesuai dengan penyebab. 

"Kalau secara medis ya itu tadi ya,  setelah dokter memeriksa, mendiagnosis, ketemu penyebabnya atau melakukan pemeriksaan lanjutan, ketahuan penyebabnya, maka dokter akan mengobati keputihan itu sesuai dengan penyebabnya," kata dr. Adniana. 

Jika keputihan disebabkan oleh jamur, maka dokter akan meresepkan obat-obatananti jamur. 

Biasanya obat ini bisa dioleskan atau obat yang dikonsumsi oleh pasien. 

3 dari 4 halaman

"Kalau memang penyebabnya jamur, tentunya dokter akan meresepkan obat-obatan anti jamur. Bisa dioleskan ataupun juga diminum oleh pasien," 

ilustrasi seseorang yang mengalami masalah keputihan
ilustrasi seseorang yang mengalami masalah keputihan (tribun.com)

Baca juga: Penyebab Gangguan Seksual pada Pria dan Wanita Sama Gak Dok?

Sedangkan keputihan yang disebabkan oleh bakteri, kata dr. Adniana dokter akan meresepkan antibiotik, 

Antibiotik tersebut bisa dikonsumsi atau dimasukkan ke dalam liang vagina untuk mengatasi keputihan. 

"Kalau penyebabnya memang bakteri, itu biasanya dokter akan meresepkan antibiotik gitu ya. Bisa diminum atau dimasukkan langsung ke dalam liang vagina,. Sesuai penyebabnya," 

Dokter spesialis kuli dan kelamin dr. Adnania menambahkan, keputihan patologis yang dicurigai adanya benda asing seperti IUD, maka dokter akan menyarankan untuk lepas IUD terlebbih dahulu. 

Setelah itu, keputihan akan diobati. 

Baca juga: Makanan Ini Bisa Memicu Munculnya Jerawat, Coba Kurangi Ya

Jika keputihan sudah diobati, maka IUD bisa dipasang kembali. 

Keputihan yang terjadi akibat keganasan, maka dokter pun akan melakukan terapi untuk mengobati keganasan tersebut. 

"Kalau misal penyebabnya dicurigai karena adanya benda asing IUD misalnya, dia keputihannya banyak jadi patologis gitu, biasanya dokter sarankan untuk dilepas terlebih dahulu sambil diobati. Baru kemudian dipasang kembali. Misalnya penyebabnya keganasan gitu, tentunya dokter akan melakukan terapi untuk keganasannya tersebut.  " pungkasnya.  

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth bersama dengan dr. Adniana Nareswari Sp.DV. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin. 

4 dari 4 halaman

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Keputihandokterdr. Adniana Nareswari Sp.DVDokter spesialis kulit dan kelamin Tifauzia Tyassuma Bedah Plastik Dokter Sunardi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved