TRIBUNHEALTH.COM - Vitamin D dikenal memiliki fungsi yang penting untuk kesehatan tulang, otak dan otot.
Apakah benar kekurangan vitamin D memicu rematik?
Vitamin D sudah dikenal sebagai unsur penting untuk tulang.
Memang vitamin D berperan penting untuk tubuh kita.
Melansir KlikDokter, banyak penelitian baru yang mengaitkan kekurangan vitamin D dengan penyakit autoimun, salah satunya yakni rematik.
Hal ini terungkap pada studi yang dilakukan oleh peneliti asal Irlandia.
Kekurangan Vitamin D Berisiko Rematik

Baca juga: 5 Makanan Kombinasi Ini Baiknya Hindari, Bisa Sebabkan Gangguan Pencernaan
Pada studi tersebut, hampir sebanyak tiga perempat pasien yang dirawat di klinik reumatologi dengan keluhannya seperti sakit sendi, otot, tulang dan tendon ternyata mereka kekurangan vitamin D.
Dikutip dari KlikDokter, kesimpulan ini diambil setelah peneliti melihat kasus defisiensi vitamin D pada pasien bari di klinik antara Januari-Juni 2007.
Dari 264 pasien yang didata, terdapat 231 orang di antaranta setuju dijadikan responden dan menjalami berbagai metode pengukuran vitamin D.
Kekurangan vitamin D akut bisa menyebaban pasien mengalami sederet keluhan seperti rematik, radang sendi, sakit pinggang, arthritis dan juga osteoporosis.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko tulang keropos dan pelembutan tulang (osteomalacia).
Baca juga: Adakah Kaitan antara Hormon Estrogen pada Wanita dengan Osteoporosis?
Defisiensi vitamin D ringan hingga sedang bisa menimbulkan keluhan-keluhan rematik yang tidak spesifik.
Sampai saat ini, penelitian mengenai kaitan vitamin D dengan rematik terus bertambah.
Penelitian terbaru yang dipresentasikan dalam American Association for Clinical Chemistry (AACC) menunjukkan bahwa konsumsi vitamin D tamnahan mungkin penting untuk mengurangi beberapa gejala rheumatoid arthritis (RA), dikutip dari KlikDokter.
Kendati demikian, sampai saat ini masih belum ada penelitin yang menunjukkan data 100 persen mengenai korelasi antara defisiensi vitamin D dengan rematik dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hal itu.
Akibat Kekurangan Vitamin D

Baca juga: 5 Jenis Minuman Ampuh Turunkan Kolesterol Tinggi, Ada Jus Jambu & Wedang Jahe
Perlu diketahui bila vitamin D tidak sama dengan vitamin lain. Yang membedakannya yakni vitamin D bisa diproduksi sendiri oleh tubuh kita saat terpapar sinar matahari.
Ada 2 bentuk aktif dari vitamin D yaitu D2 dan D3.
Anda bisa mendapatkan vitamin D2 dari tumbuh-tumbuhan, makanan fortifikasi dan suplemen. Sedangkan vitamin D3 bisa Anda dapatkan dari makanan dari hewani, suplemen dan bisa dibuat secara internal saat kulit terpapar sinar UV dari matahari.
Masih mengutip KlikDokter, berdasarkan rekomendasi dari Institute of Medicine (IOM), anak-anak hingga orang dewasa memerlukan asupan vitamin D sebanyak 600 IU per hari. Sementara itu, lansia di atas 65 tahun memerlukan asupan 800 IU per hari.
Jika kita kekurangan vitamin D, maka tubuh gampang terinfeksi beragam penyakit. tak hanya osteoporosis dan rematik saja, masih ada masalah kesehatan lain seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung hingga kanker.
Baca juga: 4 Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Penderita Diabetes Tipe 2
Vitamin D sangat penting bagi ibu hamil. Wanita hamil yang kekurangan vitamin D berisiko komplikasi seperti kelahiran prematur, preeklampsia, dan diabetes gestasional.
Ciri-ciri defisiensi vitamin D setiap orang pun berbeda-beda, bahkan ada yang tidak terlihat gejalanya.
Berikut gejala kekurangan vitamin D:
- Nyeri otot
- Nyeri punggung
- Mudah lelah
- Rambut rontok
- Mudah terkena infeksi
- Mood yang tidak stabil
- Tulang yang rapuh
(TribunHealth.com/PP)