TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, tentunya Anda sudah pernah mendengar tentang varikokel bukan?
Varikokel adalah kondisi serius yang tidak bisa disepelekan.
Kondisi yang bisa terjadi pada pria ini sayangnya kerap tak disadari.
Pasalnya, varikokel sering tidak memunculkan gejala, namun bisa menyebabkan penurunan kualitas sperma.
Hingga akhirnya menyebabkan gangguan kesuburan.
Varikokel bisa disebabkan karena penggunaan celana yang ketat.
Masih banyak pria yang menggunakan celanan ketat dan menganggapnya hanya 'gaya-gayaan' dan ternyata bisa mempengaruhi kesehatan di area testis.

Baca juga: 5 Dampak Buruk Konsumsi Petai bagi Penderita Asam Urat
Terdapat tiga grade dari varikokel.
Penanganan dari varikokel ini bisa dilakukan dengan laparoskopi dan microsurgery.
Sejauh apa pronogsis penanganan dari varikokel?
Dokter spesialis urologi, dr. Rizki Muhammad Ihzan menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai penanganan dari varikokel.
Masih banyak individu yang belum memahami tentang varikokel.
Kondisi ini tentu menjadi perhatian khusus bagi pria.
Ketika seorang pria mengalami nyeri pada area testis, tentunya hal yang harus dilakukan adalah memeriksakan diri ke dokter spesialis urologi.
Baca juga: Makanan yang Dianjurkan dan Pantangan Penderita Diabetes
Masih banyak individu yang mempertanyakan mengenai penanganan varikokel.
dr. Rizki Muhammad Ihsan menuturkan, varikokel yang belum bgeitu berat setelah dilakukan operasi, perbaikannya sangat baik, sekitar 70 sampai 80 persen.
Ia mengatakan, pada varikokel yang sudah parah pun juga ada perbaikannya, namun tidak begitu banyak, sekitar 20 persen.
Namun, karena varikokel tersebut sudah parah, terlalu lama atau terlalu kronis, maka testisnya pun juga sudah mulai atrofi (mengecil).
Kata dr. Ihsan, pada varikokel yang parah ada perbaikan setelah operasi, namun tidak sebaik yang masih belum terlalu berat varikokelnya.
"Pada varikokel yang belum begitu berat, setelah dilakukan operasi, itu perbaikannya sangat baik," kata dr. Rizki Muhammad Ihsan.
Baca juga: Resep Awet Muda Hanya dengan Air Kunyit, dr. Zaidul Akbar Bagikan Cara Mengolahnya
" Sekitar 70 sampai 80 persen itu membaik. Pada yang sudah parah pun juga ada perbaikannya. Tapi gak begitu banyak, sekitar 20 persen," lanjutnya.
"Tapi karena parah itu udah terlalu lama, udah terlalu kronis, testisnya juga udah mulai atrofi (mengecil). Perbaikannya ada, cuma memang tidak sebaik yang masih belum terlalu berat," imbuhnya.
Dokter spesialis urologi dr. Rizki Muhammad Ihsan menuturkan, misal terdapat pasien varikokel yang berencana melakukan bayi tabung, sperma akan diambil langsung dari testis. Maka testis akan diindikasikan operasi varikokel untuk meningkatkan presentasi keberhasilan bayi tabung.
Lebih lanjut, kata dr. Ishan, sperma yang diambil tersebut adalah sperma yang lebih sehat, bukan sperma dengan kondisi varikokel.
Ia menjelaskan, sehingga keberhasilan dari bayi tabung akan lebih tinggi jika dilakukan operasi varikokel terlebih dahulu sebelum tindakan bayi tabung.

Baca juga: Manfaat Buah Bit untuk Penderita Hipertensi: Bantu Kontrol Tekanan Darah Tinggi
"Misal juga ada pasien rencana bayi tabung misalnya, pada laki-laki ditemukan varikokel, walaupun mau bayi tabung diambil spermanya langsung dari testisnya, itu indikasikan juga dilakukan operasi varikokel untuk meningkatkan presentasi keberhasilan dari bayi tabung," jelas dr. Ihsan.
"Karena sperma yang diambil adalah sperma yang lebih sehat. Bukan sperma yang dengan kondisi varikokel. Jadi keberhasilannya akan lebih tinggi dilakukan operasi varikokel terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan bayi tabung." pungkasnya.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth bersama dengan dr. Rizki Muhammad Ihzan Sp.U. Seorang dokter spesialis penyakit urologi dari Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.
(TribunHealth.com/PP)