TRIBUNHEALTH.COM - Kolesterol tinggi perlu dikontrol dengan menerapkan gaya hidup yang sehat, termasuk pola makan dengan gizi dan seimbang.
Tak mengherankan jika ada makanan tertentu yang perlu dihindari.
Pasalnya beberapa makanan memang dapat mempengaruhi kadar kolesterol.
Makanan tertentu dapat meningkatkan kadarnya, sementara pilihan makanan yang lain dapat membantu menurunkannya.
Pantangan makanan untuk penderita kolesterol

Melansir situs kesehatan Health.com, berikut ini pantangan makanan yang harus dihindari oleh penderita kolesterol tinggi.
1. Makanan ultraproses seperti makanan beku, makanan ringan kemasan, dan makanan cepat saji
2. Gula tambahan, minuman manis, dan manisan seperti es krim, kue, permen
3. Gorengan dan makanan berminyak seperti fast food, ayam goreng, dan kentang goreng
4. Beberapa produk hewani yang tinggi lemak, seperti bacon, potongan daging berlemak, dan sosis
5. Alkohol seperti bir, anggur, dan minuman keras.
Baca juga: Cara Jaga Kolesterol Tetap Normal Meski Makan Gorengan
Meskipun membatasi makanan ini dapat membantu mengurangi kadar lipid darah, penting untuk mengganti makanan tersebut dengan makanan padat nutrisi yang diketahui mendukung kesehatan jantung.
Beberapa makanan yang dimaksud termasuk sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Cara Lain Menurunkan Kolesterol

Selain mengikuti pola makan yang lengkap dan bergizi, gaya hidup sehat yang mencakup banyak olahraga, kualitas tidur, dan manajemen stres dapat membantu mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan dan kadar lipid darah yang optimal.
Tetap aktif secara fisik, tidur setidaknya tujuh jam setiap malam, membatasi alkohol, berhenti merokok, dan menjaga berat badan yang sehat semuanya penting untuk mengelola kadar kolesterol.
Penting juga untuk dipahami bahwa beberapa orang secara genetik cenderung memiliki kadar kolesterol tinggi, yang dikenal sebagai hiperkolesterolemia familial.
Orang dengan hiperkolesterolemia familial mempunyai kapasitas yang berkurang untuk membuang kelebihan LDL dari aliran darahnya dan mungkin memerlukan penanganan medis untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Jika Anda menderita hiperkolesterolemia familial, penyedia layanan kesehatan Anda akan merekomendasikan pengobatan terbaik berdasarkan kebutuhan kesehatan spesifik Anda.
Baca juga: Manfaat Olahraga Rutin bagi Penderita Asam Urat, Bantu Tingkatkan Mobilitas Sendi yang Sakit
Pentingnya rutin periksa kolesterol

Melansir Medical News Today, AHA merekomendasikan agar kebanyakan orang dewasa memeriksa kadar kolesterol mereka dan faktor risiko penyakit jantung lainnya kira-kira setiap 4–6 tahun.
Selama risikonya tetap rendah, mereka dapat melanjutkan pemeriksaan pada frekuensi tersebut.
Orang dapat bekerja sama dengan ahli kesehatan untuk menentukan apakah mereka harus memeriksa kadar kolesterol mereka lebih sering atau lebih jarang.
Seorang profesional kesehatan dapat memeriksa kadar kolesterol seseorang dengan tes darah sederhana.
Jika seseorang memiliki kolesterol tinggi, dokternya mungkin menyarankan perubahan gaya hidup.
Jika penyesuaian ini tidak cukup menurunkan kadar kolesterol, dokter mungkin juga akan meresepkan obat, seperti statin.
Seseorang juga dapat bekerja sama dengan ahli diet terdaftar untuk memastikan mereka mengonsumsi makanan seimbang.
(TribunHealth.com)