Breaking News:

Kenali kontraksi Palsu bagi Ibu Hamil

Kontraksi palsu adalah kontraksi yang tidak teratur, tidak ritmik dan tidak disertai oleh pembukaan mulut rahim atau serviks

Penulis: Melia Istighfaroh | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
ilustrasi ibu hamil 

TRIBUNHEALTH.COM - Perasaan khawatir kerap Ibu hamil rasakan, apalagi jika usia kehamilan sudah memasuki Trimester 3. Berbagai tanda-tanda persalinan sudah mulai terlihat, salah satunya adalah terjadinya kontraksi.

Meskipun kontraksi adalah hal yang wajar dialami Ibu hamil menjelang persalinan, namun Ibu tetap harus waspada dengan tanda-tanda terjadinya kontraksi palsu, demi mencegah rasa panik yang berlebihan.

Kontraksi palsu atau biasa dikenal dengan Braxton Hicks adalah kontraksi yang tidak teratur, tidak ritmik atau merasakan nyeri yang hilang timbul, dan tidak disertai oleh pembukaan mulut rahim atau serviks.

Tidak hanya timbul pada trimester 3, kontraksi juga kerap muncul saat kehamilan memasuki usia trimester 2 atau pada umumnya di usia kehamilan 16 minggu.

Baca juga: Mengenal Power Pumping, Teknik Untuk Memperlancar ASI

Walaupun kontraksi palsu dimulai pada awal kehamilan, kontraksi ini tidak diikuti dengan tanda persalinan lainnya, sehingga tidak menimbulkan efek lebih lanjut pada Ibu hamil.

Menurut dr. Juanda Raynaldi, SpOG, dokter spesialis kandungan Kehamilan Sehat Karang Tengah, Ibu hamil perlu mengetahui bahwa kontraksi asli biasanya terjadi pada usia kehamilan yang sudah cukup bulan, dengan intensitas, ritmik, dan nyeri kontraksi yang dirasakan akan meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan.

ilustrasi - Ibu hamil
ilustrasi - Ibu hamil (parapuan.co)

Biasanya kontraksi asli dirasakan 1 atau 2 minggu sebelum HPL atau di usia kehamilan 38 sampai 39 minggu, sehingga jika Ibu hamil merasakan kontraksi di bawah usia kehamilan tersebut dapat dikatakan sebagai kontraksi palsu.

Selain itu, tidak sedikit Ibu hamil yang masih kesulitan membedakan antara kontraksi palsu dengan kontraksi asli menjelang persalinan.

Maka dari itu, berikut perbedaan kontraksi palsu dan asli yang dapat Ibu hamil perhatikan dari waktu terjadinya, nyeri yang dirasakan, serta intensitas terjadinya kontraksi :

  1. Frekuensi pada kontraksi palsu tidak menentu, biasanya hanya muncul beberapa kali dalam sehari dengan nyeri yang dirasakan 1 sampai 2 kali dalam satu jam, dan jarak kontraksi tidak berdekatan. Sedangkan pada kontraksi asli, kontraksi yang dirasakan akan semakin teratur dan jarak waktu kontraksi akan semakin memendek, serta intensitasnya jika diukur dengan alat pengukur kontraksi bisa melebihi 8 mmHG.
  2. Kontraksi palsu umumnya terjadi selama kurang dari 1 menit, tidak bertahan lama dan dapat hilang ketika Ibu hamil melakukan gerakan yang ringan. Sementara kontraksi asli terjadi secara ritmik dan reguler dalam 10 menit.
  3. Kekuatan pada kontraksi palsu tidak meningkat, sedangkan pada kontraksi asli akan mengalami peningkatan serta bertambahnya rasa nyeri menjelang persalinan.
  4. Pada kontraksi palsu, rasa nyeri yang dirasakan terjadi di bagian depan perut, sedangkan pada kontraksi asli rasa nyeri dimulai dari bagian punggung bawah dan menyebar ke arah depan perut, atau sebaliknya.
  5. Kontraksi palsu tidak disertai tanda lainnya seperti noda atau bercak darah dari vagina, sementara kontraksi asli menjelang persalinan biasanya ditandai dengan bercak darah dari vagina, dan disertai oleh pembukaan mulut rahim atau serviks.

Baca juga: 10 Karbohidrat Alternatif untuk Diabetes, Aman Tanpa Bikin Gula Darah Melonjak

“Ibu hamil yang mengalami kontraksi palsu, tidak perlu panik ya. Ibu dapat mengonsumsi cairan agar terhindar dari dehidrasi, karena kontraksi palsu terjadi pada Ibu hamil dengan kondisi dehidrasi”, ujar dr.Juanda.

2 dari 2 halaman

Berikut beberapa cara yang bisa Ibu hamil lakukan jika terjadi kontraksi palsu :

  1. Melakukan Istirahat
    Jika kontraksi terjadi saat Ibu hamil sedang melakukan aktivitas, Ibu dapat melakukan istirahat terlebih dahulu, seperti berbaring dengan posisi menghadap ke kiri, serta pastikan hidrasi Ibu hamil tercukupi, dengan mengonsumsi 8 sampai 10 gelas per hari.
  2. Tidak adanya Infeksi
    Ibu hamil penting untuk memastikan tidak adanya infeksi, baik dari saluran kemih maupun dari jalan lahir, seperti keputihan.
  3. Mandi air hangat
    Saat kontraksi palsu terjadi, untuk membuat tubuh menjadi lebih rileks, Ibu dapat mandi air hangat dengan selama 20 sampai 30 menit.
  4. Makan atau Minum
    Mengonsumsi makanan atau minum segelas air mineral atau teh juga dapat dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman saat terjadinya kontraksi palsu.
  5. Merubah posisi tubuh
    Saat kontraksi palsu terjadi, selain melakukan istirahat dengan berbaring, Ibu hamil juga dapat berjalan, ataupun beristirahat sambil melakukan teknik relaksasi seperti mengambil nafas dalam-dalam, guna mengembalikan rasa nyaman Ibu.
ilustrasi kehamilan
ilustrasi kehamilan (health.kompas.com)

Kendati demikian, dengan Ibu hamil mengenali perbedaan antara kontraksi palsu dan kontraksi asli, Ibu dapat meminimalisir rasa panik yang berlebihan saat terjadinya kontraksi palsu, dan segera mengatasinya dengan tepat dan tenang. (Tribunhealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comibu hamilkontraksi palsuKehamilankhawatir
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved