Breaking News:

Penjelasan Medical Sexologist: Gairah Pria Lebih Tinggi di Pagi Hari, Namun Bagaimana dengan Wanita?

dr. Binsar menjelaskan bahwa kadar hormon pria mencapai puncaknya sekitar jam 10 pagi, tetapi hal ini tidak berlaku untuk wanita.

lifestyle.kompas.com
Penjelasan Medical Sexologist: Gairah Pria Lebih Tinggi di Pagi Hari, Namun Bagaimana dengan Wanita? 

TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa studi baru-baru ini menyoroti fenomena di mana pria cenderung lebih bergairah di pagi hari.

Penyebab utamanya adalah permainan hormon dalam tubuh.

Tingkat testosteron, yang merupakan hormon seks pria, mencapai puncaknya pada pagi hari.

Ini menjelaskan mengapa banyak pria merasa lebih terangsang saat bangun tidur.

Namun, bagaimana dengan wanita?

Menurut dr. Binsar Martin Sinaga, seorang Medical Sexologist, tidak ada siklus yang jelas terkait dengan peningkatan gairah pada wanita.

Hal ini berbeda dengan pria yang memiliki pola yang lebih teratur.

Baca juga: Jadwal Pencairan 7 Bansos April 2024, Ada PKH Tahap 2, BLT, KJP Plus hingga Beras 10 Kg

dr. Binsar menjelaskan bahwa kadar hormon pria mencapai puncaknya sekitar jam 10 pagi, tetapi hal ini tidak berlaku untuk wanita.

Gairah seksual wanita tidak memiliki pola yang sama, tetapi lebih bersifat konstan.

Selain itu, faktor-faktor seperti kadar estrogen dan kondisi kesehatan juga memengaruhi gairah wanita.

2 dari 4 halaman

Wanita yang sehat dengan kadar estrogen yang baik cenderung memiliki gairah seksual yang baik.

Ilustrasi gairah seksual pada wanita
Ilustrasi gairah seksual pada wanita (freepik.com)

dr. Binsar menekankan bahwa meskipun wanita memasuki periode menopause atau pasca menopause, hal itu tidak berarti akhir dari kehidupan seksual mereka.

Meskipun kadar estrogen menurun, itu tidak berarti hilang sama sekali.

Gangguan hasrat seksual pada wanita menjadi fokus perhatian, dengan sekitar 80 persen dari masalah seksual wanita terkait dengan gangguan ini.

Namun, dengan pemahaman yang tepat tentang faktor-faktor yang memengaruhi gairah wanita, penanganannya dapat dilakukan dengan efektif.

Baca juga: 7 Teh Ajaib dalam Menurunkan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes

Penjelasan dari dr. Binsar Martin Sinaga ini memberikan wawasan penting tentang perbedaan dalam gairah seksual antara pria dan wanita.

Hal ini dapat membantu dalam pendekatan yang lebih baik dalam penanganan masalah seksual yang mungkin timbul.

Penjelasan tersebut disampaikan dalam tayangan YouTube Tribun Timur pada edisi 30 Juni 2022 dan dilansir oleh Tribunhealth.com.

BACA BERITA LAIN: Trauma Seksual dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Seksual Wanita

Trauma seksual adalah respons tubuh yang muncul ketika seseorang mengalami kejadian yang tidak diinginkan, seperti trauma seksual.

3 dari 4 halaman

Trauma semacam ini sering dialami oleh wanita, dan dapat berdampak serius terhadap kesehatan seksual dan psikologis mereka.

Menurut dr. Binsar Martin Sinaga, seorang Medical Sexologist dari FIAS, trauma seksual berkaitan erat dengan masalah psikologi yang dapat mempengaruhi kesehatan seksual seseorang.

Problem psikologis tersebut seringkali memperberat problem seksual yang sudah ada sebelumnya.

dr. Binsar mencatat bahwa trauma seksual memiliki berbagai macam dampak, salah satunya adalah vaginismus.

Baca juga: CARA MUDAH Daftar Akun SSCASN di sscasn.bkn.go.id untuk Daftar CPNS 2024, Dilengkapi Formasi Kemenag

Dia mencontohkan kasus seorang wanita muda yang mengalami vaginismus setelah mendengar cerita-cerita tentang rasa sakit saat berhubungan seksual dari teman-temannya.

Dampak dari trauma seksual ini, baik secara sadar maupun tidak sadar, dapat terekam di dalam memori seseorang.

ilustrasI trauma seksual
ilustrasI trauma seksual (parapuan.co)

Hal ini menyebabkan wanita tersebut mengalami kesulitan saat memasuki dunia pernikahan dan berhubungan seksual dengan pasangannya.

Untuk mengatasi masalah ini, dr. Binsar menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis pengobatan dalam ilmu sexologi, yaitu konseling, seks terapi, dan penggunaan obat-obatan.

Dalam kasus yang dia ceritakan, pengobatan dilakukan dengan bantuan suami pasien yang melakukan vaginilator, dengan supervisi dari dr. Binsar.

Baca juga: 10 Khasiat Buah Lontar, Mengungkap Rahasia Kesehatan untuk Atasi Beragam Masalah Kesehatan

Setelah dua tahun menjalani pengobatan, pasien akhirnya berhasil mengatasi vaginismusnya dan dapat menikmati hubungan seksual dengan suaminya.

4 dari 4 halaman

Keberhasilan ini juga membuahkan hasil positif dengan terjadinya kehamilan.

Melalui program Edukasi Seksual yang dia lakukan, dr. Binsar memberikan penjelasan mengenai masalah seksual dan pengobatannya, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemahaman dan penanganan masalah seksual secara komprehensif.

Diadopsi Tribunhealth.com dari Youtube Warta Kota Production, program Edukasi Seksual edisi 08 Juni 2023.

Baca juga: 12 Manfaat Makan Jengkol untuk Kesehatan, Makanan Kontroversial yang Penuh Nutrisi

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMedical Sexologistdr. Binsar Martin Sinagatestosteron
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved