TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes merupakan satu di antara penyakit yang bisa dipengaruhi oleh genetik.
Artinya, ketika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat diabetes, maka risiko terkena penyakit yang sama cenderung lebih tinggi.
Namun perlu dicatat bahwa genetik bukanlah satu-satunya penyebab diabetes.
Ada beberapa faktor lain yang pada dasarnya bisa dicegah, misalnya pola makan yang buruk.
Kesalahan memilih makanan terus menerus dalam jangka panjang akan memperbesar risiko diabetes.
Sebelum membahas lebih lanjut, pada dasarnya penyebab diabetes bisa dikelompokkan menjadi dua, penyebab yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi.
Situs kesehatan Live Strong melansir, faktor yang tidak dapat diubah adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan.
CDC AS melansir, faktor ini termasuk genetika, usia, riwayat sindrom ovarium polikistik, hingga riwayat diabetes gestasional.

Sementara faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah faktor yang dapat Anda kendalikan.
Faktor ini termasuk kelebihan berat badan, aktivitas fisik kurang dari tiga kali seminggu, dan kebiasaan makan yang tidak sehat.
Semua hal tersebut bisa kita kontrol dengan membangun kebiasaan yang lebih sehat.
Dengan demikian, kita akan bisa menghindari risiko diabetes di kemudian hari.
Baca juga: 5 Manfaat Krokot untuk Kesehatan, Bantu Kontrol Diabetes dan Kaya Omega 3
Waspada keseringan makan dan minum manis
Selain itu, asupan karbohidrat olahan dan makanan manis yang lebih tinggi dikaitkan dengan diabetes tipe 2.
Sebuah meta-analisis, yang diterbitkan pada bulan Mei 2015 di Journal of Diabetes Investigation, menemukan bahwa orang yang rutin meminum minuman manis memiliki risiko 25 persen lebih tinggi terkena tipe 2.
Dan meta-analisis lainnya, yang diterbitkan pada Februari 2013 di PLOS One, menemukan adanya hubungan antara asupan gula dan diabetes, terlepas dari total asupan kalori, berat badan, konsumsi alkohol, atau kebiasaan olahraga seseorang.

Lemak jenuh
Penelitian yang dipublikasikan pada Agustus 2018 di jurnal Diabetes Care juga menunjukkan bahwa pola makan tinggi lemak jenuh dapat berkontribusi pada perkembangan resistensi insulin.
Lemak jenuh dapat ditemukan dalam makanan seperti daging olahan, burger, gorengan, keju, dan mentega.
Baca juga: Tak Selalu Berbahaya, Ini Perbedaan Lemak Jenuh, Lemak Tak Jenuh, dan Lemak Trans
Makanan pencegah diabetes

Sebaliknya, makan lebih banyak buah dan sayur dikaitkan dengan pencegahan perkembangan diabetes tipe 2, menurut studi Juli 2020 di BMJ.
Dalam studi tersebut, para peneliti berpendapat manfaat ini disebabkan oleh vitamin C dan karotenoid dalam makanan nabati.
“Secara keseluruhan, pola makan seimbang yang kaya nutrisi, tinggi makanan nabati dan rendah makanan olahan, karbohidrat olahan, dan tambahan gula dapat membantu menjaga tubuh tetap sehat,” kata Joyce Patterson, MPH, RDN, ahli diet terdaftar dan pendidik diabetes.
(TribunHealth.com)