Breaking News:

Ejakulasi Dini dan Hilangnya Ereksi: Penjelasan dari Seorang Medical Sexologist

Pandangan medis tentang ejakulasi dini umumnya menganggapnya sebagai gangguan seksual yang cukup umum dan kompleks.

freepik.com
Ejakulasi Dini dan Hilangnya Ereksi: Penjelasan dari Seorang Medical Sexologist 

TRIBUNHEALTH.COM - Ejakulasi dini adalah kondisi di mana seorang pria mengalami ejakulasi terlalu cepat selama aktivitas seksual, sehingga hal ini dapat mengganggu kepuasan seksual baik bagi dirinya maupun pasangannya.

Pandangan medis tentang ejakulasi dini umumnya menganggapnya sebagai gangguan seksual yang cukup umum dan kompleks.

Beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada ejakulasi dini meliputi faktor psikologis seperti kecemasan, stres, atau depresi, serta faktor biologis seperti sensitivitas yang meningkat pada penis atau masalah hormonal.

Baca juga: Beragam Gejala Penyakit Jantung yang Perlu Diwaspadai

Diagnostik ejakulasi dini melibatkan penilaian oleh seorang profesional kesehatan, dan tergantung pada penyebabnya, dapat ditangani dengan berbagai cara, termasuk konseling psikologis, terapi perilaku, atau pengobatan medis seperti obat-obatan tertentu.

Penting untuk dicatat bahwa setiap individu mungkin memiliki pengalaman ejakulasi yang berbeda, dan apa yang dianggap sebagai ejakulasi dini bagi satu orang mungkin tidak demikian bagi orang lain.

ilustrasi masalah ejakulasi dini
ilustrasi masalah ejakulasi dini (freepik.com)

Jika seseorang merasa terganggu oleh masalah ini, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi untuk mendapatkan evaluasi dan saran yang tepat.

Menurut seorang Medical Sexologist bernama dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS, ejakulasi dini merupakan kondisi di mana seorang pria mengalami ejakulasi dengan cepat setelah penetrasi atau bahkan sebelumnya.

Ini bukan masalah ereksi, melainkan lebih pada kontrol ejakulasi.

dr. Binsar menjelaskan bahwa ejakulasi dini dapat terjadi pada pria dengan ereksi yang kuat dan keras.

Namun, ia menegaskan bahwa ejakulasi dini tidak berdiri sendiri, melainkan seringkali diikuti oleh hilangnya ereksi.

Baca juga: Penyakit Jantung Tidak Hanya Ancam Usia Tua, Usia Muda Juga Rentan

2 dari 3 halaman

Menurutnya, hal ini disebabkan oleh gangguan pembuluh darah.

Lebih lanjut, dr. Binsar menyebutkan bahwa hampir 80-90 persen atau bahkan 100 persen pasien yang mengalami ejakulasi dini melaporkan hilangnya ereksi.

Ia juga menjelaskan bahwa terdapat empat tingkat ereksi, dengan tingkat paling keras seperti mentimun dianggap sebagai kondisi normal.

Namun, pada pria dengan ejakulasi dini, tingkat ereksi dapat berubah dengan cepat.

dr. Binsar menggambarkan bahwa ereksi yang awalnya keras dapat cepat berubah menjadi lembek, mirip dengan kondisi sosis atau pisang yang tidak bertahan lama.

Hal ini menunjukkan bahwa ejakulasi dini seringkali berhubungan dengan gangguan ereksi.

ilustrasi pria yang mengalami masalah ejakulasi dini
ilustrasi pria yang mengalami masalah ejakulasi dini (health.kompas.com)

Meskipun demikian, dr. Binsar menegaskan bahwa kondisi ini dapat ditangani.

Penyebab ejakulasi dini dan hilangnya ereksi dapat bervariasi, tetapi dengan pemahaman yang tepat dan pengobatan yang sesuai, banyak pria dapat mengatasi masalah ini.

Baca juga: Hindari Kolesterol dan Gula Tinggi Setelah Idul Fitri, Ini Tips Sehat Mengonsumsi Hidangan Lebaran

Penjelasan dari dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS, disampaikan dalam sebuah program Kesehatan Seksual yang disiarkan pada 21 Juli 2022 dan dilansir oleh Tribunhealth.com melalui tayangan YouTube Warta Kota Production.

Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.

3 dari 3 halaman

Baca berita lain seputar kesehatan di sini.

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
dr. Binsar Martin SinagaEjakulasi DiniMedical SexologistGangguan seksualTribunhealth.com
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved