Breaking News:

Ini Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi pada Ibu Hamil

Tekanan darah tinggi bukanlah kondisi yang bisa disepelekan, apalagi jika terjadi pada ibu hamil.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilustrasi hipertensi pada ibu hamil 

TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, pernahkah Anda mendengar kasus tekanan darah tinggi pada ibu hamil?

Ya, beberapa wanita ada yang mengalami tekanan darah tinggi saat mengandung.

Tentunya, tekanan darah tinggi saat hamil tidak bisa dianggap sepele.

Namun, banyak yang belum tahu penyebab dari tekanan darah tinggi saat hamil

Apa saja faktor risiko terjadinya hipertensi?

Dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dr. Bambang Ekowiyono menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealthcom mengenai faktor risiko terjadinya hipertensi.

ilustrasi tekanan darah tinggi pada ibu hamil
ilustrasi tekanan darah tinggi pada ibu hamil (health.kompas.com)

Baca juga: 5 Menu Aman Dikonsumsi Penderita Kolesterol saat Sahur, Apa Saja?

Tekanan darah tinggi pada ibu hamil tidak bisa dianggap sepele.

dr. Bambang Ekowiyono menuturkan bahwa terjadinya hipertensi pada kasus pre-eklamsia ini salah satunya karena adanya riwayat pre-eklamsia pada keluarga.

Ia menegaskan bahwa hal tersbut bisa mempengaruhi peningkatan tensi.

"Terjadinya suatu hipertensi biasanya pada kasus-kasus pre-eklamsi salah satunya memang ada riwayat pre-eklamsia pada keluarganya. Itu juga bisa mempengaruhi peningkatan tensi," kata dr. Bambang Ekowiyono.

2 dari 3 halaman

Lanjut, dijelaskan oleh dr. Bambang Ekowiyono bahwa adanya penyakit metabolik pada ib hamilu juga menjadi faktor risiko tekanan darah tinggi.

Baca juga: Bahaya Peningkatan Kadar Asam Urat pada Obesitas, Ini Penjelasannya

Penyakit metabolik tersebut misalnya seperti DM (diabetes melitus) atau ibu hamil tersebut memamng memiliki riwayat hipertensi.

"Kemudian memang ada suatu penyakit metabolik pada ibunya. Misalnya ada DM ataupun ibu hamil itu memang ada riwayat hipertensi sebelumnya. Itu juga bisa menyebabkan terjadi hipertensi pada kehamilan," sambungnya.

Dijelaskan oleh dr. Bambang bahwa tekanan darah pada ibu hamil saat pemeriksaan bisa normal maupun tidak normal.

Ia menuturkan, kejadian ini bisa terjadi pada ibu hamil dengan tekanan darah normal dan perdefinisi disebut dengan Hipertensi Gestasional.

"Jadi ibu hamil, dari pemeriksaan itu tekanan darahnya bisa normal ataupun tidak," ujar dr. Bambang Ekowiyono.

ilustrasi tekanan darah tinggi pada ibu hamil
ilustrasi tekanan darah tinggi pada ibu hamil (health.kompas.com)

Baca juga: Ini Tindakan yang Dilakukan Psikolog untuk Menangani Stres pada Remaja

"Nah kejadian tekanan darah tinggi ini bisa terjadi pada seorang ibu hamil dengan tekanan darah normal, yang perdefinisi bisa terjadi yang namanya Hipertensi Gestasional," lanjutnya.

Dokter spesialis kandungan dan kebidanan dr. Bambang Ekowiyono menjelaskan, hipertensi gestasional adalah kondisi dimana tekanan darah meningkat pada usia kehamilan 20 minggu.

Pada ibu hamil dilakukan pemeriksaan tensi saat trimester pertama hasilnya normal. Namun, di trimester kedua dan ketiga terjadi peningkatan tensi, hal ini kata dr. Bambang disebut dengan hipertensi gestasional.

"Jadi suatu kondisi di mana tekanan darah itu meningkat pada usia kehamilan 20 minggu. Itu yang disebut hipertensi gestasional," imbuhnya.

Baca juga: 5 Minuman Alami Berkhasiat Turunkan Kadar Kolesterol

3 dari 3 halaman

"Pada ibu hamil saat trimester pertama, kadang-kadang dilakukan pemeriksaan tensinya normal. Kemudian kok trimester kedua, ketiga terjadi peningkatan tensi. Lha itu dinamakan suatu hipertensi gestasional," jelas dr. Bambang.

"Jadi suatu kondisi di mana terjadi kenaikan tekanan darah pada usia kehamilan 20 minggu," tutur dr. Ba,bang

Lanjut, dr. Bambang menegaskan jika hal ini harus ditelaan apakah terdapar proteinuria.

Proteinuria ialah ditemukannya protein pada urin.

Jika hasilnya positif ditemukan protein pada urin, berarti menandakan hipertensi dengan pre-eklamsia.

Baca juga: Tanaman Ini Ampuh Turunkan Kolesterol Jahat di Dalam Tubuh

Lebih lanjut, hipertensi gestasional kata dr. Bambang terjadi pada usia kehamilan 20 minggu, namun setelah persalinan tensi kembali normal.

"Ini pun perlu dilakukan telaah, apakah ada suatu proteinuria. Jadi proteinuria adalah dari pemeriskaan laboratorium, pada urine ditemukan adanya suatu protein," ujarnya.

"Kalau ditemukan hasilnya positif, itu menandakan suatu hipertensi dengan pre-eklamsia. Jadi itu disebut dengan suatu pre-eklamsia. Kalau hipertensi gestasional, itu terjadi peningkatan darah pada usia kehamilan 20 minggu. Tapi setelah persalinan, dia kembali normal lagi." terang dr. Bambang.

Ini disampaikan pada channel Youtube TribunHealth bersama dengan dr. Bambang Ekowiyono Sp.OG. Seorang dokter spesialis kandungan dan kebidanan dari Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comViralhipertensiibu hamilTekanan Darah Tinggidr. Bambang Ekowiyono Cromboloni Dhawank Delvi Syakirah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved