TRIBUNHEALTH.COM - Sarapan memang dikenal sebagai waktu makan yang paling penting dibandingkan waktu lainnya.
Kendati waktu makan lain tidak bisa diabaikan begitu saja, melewatkan sarapan dianggap memiliki efek yang paling merugikan.
India Times melansir, melewatkan sarapan dapat mempengaruhi kadar gula darah.
Selain itu kebiasaan ini juga dapat menyebabkan sederet dampak buruk berikut ini.
Mempengaruhi kinerja otak
Setelah tidur malam, simpanan bahan bakar tubuh Anda habis.
Sarapan mengisi kembali simpanan ini dengan glukosa, sumber energi utama otak.
Melewatkan sarapan membuat Anda merasa lesu, brain fog atau kabut otak, dan tidak dapat berkonsentrasi di tempat kerja atau sekolah.
Baca juga: Gagal Fokus karena Sulit Konsentrasi? Bisa Jadi karena Kekurangan 9 Nutrisi Berikut Ini
Pengaruhi metabolisme
Sarapan menjadi awal dimulainya metabolisme setelah tidur, ketika tubuh memecah makanan menjadi energi yang siap digunakan.
Ini berarti Anda akan membakar lebih banyak kalori sepanjang hari, bahkan saat istirahat.
Melewatkan sarapan dapat memperlambat metabolisme Anda, sehingga lebih sulit menurunkan atau mempertahankan berat badan.
Lonjakan kadar gula darah
Sarapan membantu mengatur kadar gula darah, mencegah lonjakan dan penurunan drastis yang dapat menyebabkan kelelahan, mudah tersinggung, dan mengidam camilan tidak sehat di kemudian hari.
Konsumsi sarapan secara konsisten juga dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Melewatkan kesempatan untuk meningkatkan asupan nutrisi
Sarapan adalah kesempatan bagus untuk memasukkan nutrisi penting ke dalam makanan Anda.
Dengan memasukkan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak dalam makanan pagi Anda, Anda sudah siap memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda.
Baca juga: Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi yang Baik untuk Penderita Diabetes, Bisa Turunkan Kadar Gula Darah
Berat badan rawan naik
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang rutin sarapan memiliki kemungkinan lebih kecil mengalami kelebihan berat badan atau obesitas dibandingkan dengan mereka yang melewatkannya.
Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh alasan yang disebutkan di atas, seperti rasa kenyang yang meningkat dan kadar gula darah yang terkontrol.
(TribunHealth.com)