TRIBUNHEALTH.COM - Konsentrasi sangat diperlukan untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
Mulai dari sekolah, kuliah, hingga dunia kerja, membutuhkan konsentrasi yang cukup.
Namun ada kalanya seseorang mengalami kurang konsentrasi.
Hal ini bisa saja disebabkan karena kekurangan sederet nutrisi.
Kanal kesehatan Times of India melansir, orang yang kekurangan vitamin B kompleks, vitamin D, atau berbagai nutrisi ini bisa menunjukkan gejala kurang fokus.
Vitamin B kompleks
Salah satu pemain kunci dalam fungsi kognitif adalah vitamin B kompleks, yang meliputi B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), B6 (piridoksin), B7 (biotin), B9 ( folat), dan B12 (cobalamin).
Vitamin ini memainkan peran penting dalam metabolisme energi dan produksi neurotransmiter yang mempengaruhi suasana hati dan kinerja kognitif.

Vitamin D
Sering disebut sebagai "vitamin sinar matahari", vitamin D memainkan peran penting dalam fungsi kognitif.
Vitamin ini telah dikaitkan dengan produksi serotonin, neurotransmitter yang memengaruhi suasana hati dan memengaruhi konsentrasi.
Paparan sinar matahari, makanan yang diperkaya, dan ikan berlemak merupakan sumber vitamin D yang sangat baik.
Baca juga: Wedang Jahe Bagus untuk Kesehatan Otak, Mengandung Antiinflamasi, Kaya Vitamin dan Mineral
Vitamin C
Selain perannya yang terkenal dalam kesehatan kekebalan tubuh, vitamin C juga mendukung fungsi kognitif.
Sebagai antioksidan, vitamin C membantu melindungi sel-sel otak dari stres oksidatif.
Buah jeruk, stroberi, dan paprika merupakan sumber kaya vitamin C.

Asam lemak omega-3
Meskipun bukan vitamin, asam lemak omega-3, terutama EPA dan DHA yang ditemukan pada ikan berlemak seperti salmon dan trout, berperan penting dalam kesehatan otak.
Asam lemak ini berkontribusi pada struktur membran sel di otak dan terlibat dalam fungsi neurotransmitter, yang berpotensi memengaruhi konsentrasi dan kinerja kognitif.
Baca juga: 4 Nutrisi Penting dalam Ikan Salmon, Termasuk Omega 3 yang Bermanfaat Turunkan Tekanan Darah
Zat besi
Zat besi sangat penting untuk mengangkut oksigen ke otak, dan kekurangan zat besi dapat menyebabkan kelelahan dan kesulitan berkonsentrasi.
Sumber zat besi yang baik adalah daging merah, unggas, kacang-kacangan, dan sereal yang diperkaya.

Seng
Seng terlibat dalam berbagai reaksi enzimatik dalam tubuh, termasuk yang berkaitan dengan fungsi neurotransmitter.
Kekurangan seng dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif.
Makanan kaya seng termasuk daging, produk susu, dan kacang-kacangan.
Baca juga: Rambut Rontok Bisa Jadi Gejala Kekurangan Zinc, Penuhi dengan Berbagai Makanan Alami Berikut
Magnesium
Magnesium sangat penting untuk transmisi saraf dan kontraksi otot, termasuk di otak.
Kadar magnesium yang tidak memadai dapat menyebabkan kesulitan konsentrasi.
Sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, dan biji-bijian merupakan sumber magnesium yang sangat baik.

Antioksidan
Selain vitamin tertentu, pola makan kaya antioksidan dari buah-buahan dan sayuran dapat membantu melindungi otak dari stres oksidatif.
Buah beri, sayuran berdaun hijau, dan sayuran berwarna merupakan sumber antioksidan yang kuat.
Hidrasi
Meskipun bukan vitamin, tetap terhidrasi dengan cukup sangat penting untuk fungsi kognitif yang optimal.
Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan dan kesulitan berkonsentrasi.
Pastikan Anda mengonsumsi air dalam jumlah yang cukup sepanjang hari.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)