TRIBUNHEALTH.COM - Penderita diabetes mungkin menghadapi banyak tantangan dalam berpuasa di bulan Ramadhan.
Mereka yang mengidap diabetes dini dan terkontrol dengan baik dengan obat-obatan dosis kecil, dapat berpuasa dengan aman, kata Dr. Arun Kumar C. Singh, Direktur Endokrinologi & Diabetologi, Rumah Sakit Metro, Noida, India.
Tetapi orang-orang yang mempunyai penyakit lanjut, puasa mungkin bukan pilihan yang tepat karena sangat berisiko menyebabkan komplikasi, lanjutnya.
Mereka yang dimaksud termasuk orang yang mengonsumsi banyak obat, termasuk insulin atau obat-obatan lain seperti sulfonilurea yang dapat menyebabkan episode gula rendah, atau orang-orang yang memiliki penyakit penyerta medis yang signifikan seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, atau penyakit hati.
Baca juga: 4 Tips agar Gula Darah Terkendali Selama Puasa Ramadhan, Tak Boleh Malas Gerak alias Mager
Dia merekomendasikan setiap orang yang memiliki kondisi kesehatan untuk konsultasi dengan dokter sebelum dan selama menjalankan ibadah puasa.
Dokter juga dapat membantu merancang menu makan yang baik dan sehat selama Ramadhan.
Namun secara umum, berikut ini kunci puasa aman bagi penderita diabetes, seperti dilansir kanal kesehatan Times of India.
1. Tetap terhidrasi
Mulailah dan akhiri puasa Anda dengan banyak air untuk mencegah dehidrasi.
Gabungkan makanan yang menghidrasi seperti semangka, mentimun, dan sup selama buka hingga sahur untuk menjaga tingkat hidrasi sepanjang hari.
Baca juga: 6 Kebiasaan yang Merusak Ginjal jika Terus Dilakukan, Termasuk Banyak Makan Pedas dan Serba Instan
2. Makanan seimbang
Pilihlah makanan seimbang yang mencakup karbohidrat kompleks, protein tanpa lemak, lemak sehat, dan makanan kaya serat untuk mempertahankan tingkat energi dan meningkatkan rasa kenyang selama periode puasa.
Hindari mengonsumsi makanan yang digoreng atau bergula secara berlebihan saat berbuka puasa untuk mencegah ketidaknyamanan pencernaan.
3. Nutrisi sahur
Mulailah hari Anda dengan makanan bergizi yang mencakup makanan yang lambat dicerna seperti oat, biji-bijian, telur, dan yogurt untuk memberikan energi berkelanjutan sepanjang hari.
Hindari kafein berlebihan dan makanan asin yang menyebabkan rasa haus dan dehidrasi saat berpuasa.
4. Olahraga sedang
Lakukan aktivitas fisik ringan hingga sedang selama jam-jam di luar puasa untuk meningkatkan sirkulasi, meningkatkan mood, dan menjaga massa otot.
Pilihlah aktivitas seperti berjalan kaki, yoga, atau peregangan, dan hindari olahraga berat selama waktu puncak puasa untuk menghemat energi.
Baca juga: Olahraga Simpel yang Cocok Dilakukan saat Puasa Ramadhan, Tak Bikin Lelah Berlebihan
5. Makan dengan penuh perhatian
Latihlah makan dengan penuh kesadaran selama berbuka dan sahur dengan mengunyah perlahan, menikmati setiap gigitan, dan memperhatikan isyarat lapar dan kenyang.
Hindari makan berlebihan dengan memulai dengan porsi kecil dan istirahat di antara porsi agar tubuh Anda merasa kenyang.
6. Makanan kaya nutrisi
Sertakan berbagai makanan kaya nutrisi dalam makanan Anda, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan, untuk memastikan asupan vitamin, mineral, dan antioksidan yang cukup.
Bereksperimenlah dengan masakan dan resep berbeda untuk membuat makanan tetap menarik dan memuaskan.
7. Praktik kebersihan
Pertahankan praktik kebersihan yang baik, termasuk mencuci tangan secara teratur, menangani makanan dengan benar, dan membersihkan permukaan tempat menyiapkan makanan, untuk mencegah penyakit bawaan makanan dan masalah pencernaan selama Ramadhan.
8. Kelola stres
Prioritaskan teknik manajemen stres seperti pernapasan dalam, meditasi, doa, dan menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dan mengurangi kadar kortisol, yang dapat memengaruhi rasa lapar dan pencernaan.
Baca juga: Selain Makanan, Lonjakan Kadar Kolesterol Bisa Disebabkan oleh Stres
9. Konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan
Jika Anda memiliki kondisi medis atau kekhawatiran mengenai puasa, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan atau ahli diet terdaftar untuk memastikan bahwa puasa aman dan sesuai untuk Anda.
Mereka dapat memberikan panduan dan rekomendasi yang dipersonalisasi berdasarkan kebutuhan kesehatan pribadi Anda.
10. Dengarkan tubuh Anda
Perhatikan sinyal tubuh Anda dan sesuaikan rutinitas puasa berdasarkan perasaan Anda.
Jika Anda mengalami gejala seperti pusing, lemas, atau rasa haus yang ekstrem, berbukalah dan prioritaskan rehidrasi dan nutrisi untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
(TribunHealth.com)