TRIBUNHEALTH.COM - Ubi jalar merupakan salah satu makanan sumber karbohidrat, yang dianggap lebih baik daripada nasi putih.
Ini sebabnya ubi jalar dijadikan alternatif sumber karbohidrat sehat.
Namun apakah ubi jalar aman untuk penderita diabetes, mengingat rasanya yang manis?
Jangan khawatir, ubi jalar adalah sayuran akar yang lezat dan mempunyai nilai gizi yang tinggi.
Setengah cangkir (100 gram) ubi tumbuk beserta kulitnya memiliki sekitar 20,7 gram karbohidrat, yang meliputi pati, gula, dan serat.
Ubi jalar juga merupakan sumber vitamin A, vitamin C, dan potasium yang baik.
Selain itu, ubi jalar kaya akan antioksidan, seperti dilansir kanal kesehatan Sanook.
Antioksidan merupakan senyawa yang membantu menghilangkan radikal bebas berbahaya di sel Anda.
Baca juga: Menjawab Boleh Tidaknya Pasien Diabetes Makan Ubi Jalar, Segini Indeks Glikemik Ubi Jalar

Manfaat ubi jalar
- Membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker.
- Membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
- Membantu meningkatkan penglihatan
- Membantu menurunkan kadar kolesterol
- Membantu mengontrol kadar gula darah
- Membantu sistem pencernaan bekerja dengan baik.
- Rendah indeks glikemik.
Baca juga: Khasiat Ubi Jalar: Bantu Atasi Diabetes, Turunkan Kolesterol & Cegah Tekanan Darah Tinggi
Aman untuk penderita diabetes?

Kompas.com pernah meminta keterangan dari Lily Arsanti Lestari, Staf Pengajar Prodi S1 Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM.
Pada berita tanggal 2/9/2022, dia mengatakan bahwa ubi jalar aman dikonsumsi oleh pengidap diabetes.
"Meskipun manis, ada seratnya, serat itu kan bisa menghambat penyerapan gula darah," kata Lily kepada Kompas.com, Senin (7/2/2022).
Setidaknya, setiap 100 gram ubi jalar mengandung tiga gram serat yang terdiri dari serat larut dan serat tidak larut.
"Kalau kita makan ubi jalar nih, kan ada serat dan gula, nah di usus itu, si serat bisa mengikat glukosa sehingga kadar gula itu kan akan terhambat kenaikannya ya kalau ada serat," jelas Lily.
Indeks glikemik ubi jalar juga terbilang rendah.
Lily menjelaskan bahwa indeks glikemik ubi jalar berkisar mulai 55-100.
Artinya konsumsi ubi jalar tidak akan secara langsung menyebabkan lonjakan kadar gula darah setelah makan.
Baca juga: Jika Pengidap Diabetes Perlu Membatasi Gula, Penderita Hipertensi Wajib Membatasi Asupan Garam
Perhatikan porsi

Meski ubi termasuk makanan yang aman dan menyehatkan bagi penderita diabetes, ukuran porsi tak kalah penting.
Makanan apa pun bisa menjadi tidak sehat jika dikonsumsi berlebihan.
Penderita diabetes juga perlu mengenali kondisinya dengan baik, untuk menentukan efek ubi terhadap kesehatan dan gula darah.
"Perlu tinjauan lebih lanjut karena seberapa banyak yang dikonsumsi itu kan kita harus tahu ya. Kalau dikatakan aman, ya kita harus tau berapa?" kata Lily.
"Misalnya dia diabetesnya terkontrol atau tidak, berapa banyak sih porsi ubi jalar yang bisa dikonsumsi ya, apakah mungkin 100 gram atau 150 gram, itu kan perlu dievaluasi, perlu dikaji lebih lanjut," tambahnya.
Saran Lily, ubi jalar sebaiknya dijadikan camilan dengan batas sekali makan dan tidak setiap hari.
"Kalau dimakan tiga kali sehari kayaknya tidak (bisa), mungkin bisa dijadikan selingan atau dalam seminggu bisa berapa kali," pungkasnya.
(TribunHealth.com)