TRIBUNHEALTH.COM - Sama seperti orang normal, pada dasarnya pengidap hipertensi tetap boleh ngemil di sela waktu makan.
Kendati demikian, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan pengidap hipertensi saat ngemil.
Hal ini untuk menghindari terjadinya lonjakan gula darah yang pada akhirnya turut mempengaruhi kesehatan.
Terkait hal ini, situs kesehatan Medical News Today melansir sejumlah tips ngemil sehat untuk pengidap diabetes.
Berikut ini uraiannya.
Minumlah air putih sebagai pengganti soda
Rasa haus bisa terasa seperti lapar, dan minum air sepanjang hari dapat membantu seseorang merasa kenyang.
Sementara itu, batasi asupan soda, jus manis, dan minuman manis lainnya karena bisa mengandung banyak gula.
Kopi dan teh boleh dikonsumsi dalam jumlah sedang, namun menambahkan krim, gula, dan perasa lainnya dapat meningkatkan kandungan kalori dan meningkatkan gula darah.
Baca juga: 5 Cara Alami Sembuhkan Nyeri Asam Urat dengan Cepat, Salah Satunya Minum Air Putih
Batasi makanan olahan/ultraproses
Makanan olahan dan kemasan bisa mengandung natrium dan gula dalam jumlah tinggi.
Periksa label dengan cermat untuk melihat apakah produk ini sesuai dengan rencana diet sehat.
Ikuti rutinitas
Mengonsumsi makanan dan camilan pada waktu yang sama setiap hari dan membuat catatan harian makanan dapat membantu.
Memberi jarak makan secara merata dapat membantu mencegah penurunan dan lonjakan gula darah serta mencegah rasa lapar yang dapat menyebabkan makan berlebihan.
Baca juga: Kemenkes Tetapkan Batas Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak agar Tak Terkena Diabetes dan Hipertensi
Camilan rendah natrium
Seseorang dengan diabetes mungkin mencoba camilan rendah natrium.
Diet rendah natrium dapat menurunkan tekanan darah dan faktor risiko kardiovaskular lainnya yang terkait dengan diabetes.
Camilan berserat tinggi
Penderita diabetes mungkin mencoba beberapa camilan berserat tinggi.
Beberapa pilihannya misalnya kacang-kacangan, buncis, bayam, wortel, ubi, atau buah-buahan.
Serat adalah bagian penting dari makanan.
Sebuah ulasan yang diterbitkan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa pola makan kaya biji-bijian dan serat sereal dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar 20–30 persen.
Karbohidrat pada makanan berserat tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan pada makanan rendah serat.
Baca juga: 8 Sayuran Rendah Karbohidrat dan Tinggi Serat, Cocok untuk Diet dan Penderita Diabetes
Hal ini dapat bermanfaat bagi penderita diabetes karena pencernaan yang lebih lambat mengurangi kemungkinan lonjakan gula darah.
Serat juga menyediakan makanan dalam jumlah besar, yang dapat membantu seseorang merasa lebih kenyang.
Wanita berusia 19–30 tahun harus mengonsumsi 28 g serat sehari, dan pria 34 g.
Orang yang berusia di atas 30 tahun membutuhkan lebih sedikit serat makanan.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)