TRIBUNHEALTH.COM - Memiliki double chin memang membuat beberapa orang merasa kurang percaya diri.
Pasalnya, double chin ini terlihat mengganggu penampilan karena bentuk rahang terlihat tidak tegas dan seperti memiliki dua dagu.
Beberapa orang memilih mengatasi double chin ini dengan treatment.
Treatment tersebut salah satunya adalah tarik benang aptos.
Setelah treatment tarik benang aptos, pasien tidak perlu menghindari makanan atau minuman tertentu ya?
Dokter kecantikan di Klinik Dermaster Bali, dr. Caryn Miranda Saptari menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribun Health.com mengenai makanan dan minuman yang dihindari setelah tarik benang aptos.

Baca juga: Bansos BPNT Tahap 1 2024 Dapat Rp 400 Ribu, Cek Jadwal Cair dan Syarat Penerima
Tentunya, beberapa orang masih belum memahami setelah melakukan treatment tarik benang aptos apakah diharuskan menghindari makanan dan minuman tertentu.
Menanggapi hal tersebut, dr. Caryn menjelaskan jika tak ada makanan dan minuman yang harus dihindari setelah tarik benang aptos karena tak ada hubungannya.
Setelah tarik benang aptos, pasien tetap boleh makan dan minum bebas.
"Enggak, karena gak ada hubungannya. Jadi tetep boleh makan dan minum bebas," kata dr. Caryn.
Lanjut, jika double chin tersebut karena kelebihan berat badan, kata dr. Caryn pasien harus menjaga pola makan dengan baik.
"Tapi kan kembali lagi, kalau misalkan double chinnya karena kelebihan berat badan, ya tentunya pasien juga harus menjaga pola makannya," lanjutnya.
Baca juga: Jadwal Pendaftaran CPNS & PPPK 2024 Tahap Pertama, Begini Cara Daftar Akun SSCASN
Lantas, adakah hal-hal yang perlu diperhatikan atau dihindari sebelum dan sesudah melakukan perawatan tarik benang di bagian double chin?
Adanya double chin ini pada beberapa orang memang membuat mereka merasa kurang percaya diri lantaran dirasa mengganggu penampilan.
Maka dari itu, beberapa di antaranya mereka memilih untuk melakukan treatment tarik benang aptos untuk mengatasinya.
Namun, jika sobat sehat ingin melakukan treatment tersebut, simak hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dan sudah melakukan tarik bennag aptos.
Dokter kecantikan dr. Caryn menjelaskan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum treatment seperti obat-obatan yang rutin diminum atau penyakit penyerta.
Baca juga: Gak Bisa Ejakulasi di Dalam Vagina Bukan Masalah Enteng, Begini Penuturan Seksolog dr. Binsar
Jika ada obat pengencer darah, kata dr. Caryn pasien akan diminta untuk stop konsumsi selama tiga hari sebelum treatment. Tujuannya yakni menghindari risiko bengkak dan pendarahan berlebih.
"Biasanya kalau untuk sebelum treatment, yang diperhatikan biasanya apakah ada obat-obatan rutin yang diminum, atau ada penyakit penyerta seperti itu," kata dr. Caryn
"Kalau misalnya ada rutin minum obat-obatan pengencer darah, biasanya diminta pasien untuk stop dulu tiga hari sebelum treatment, untuk menghindari risiko bengkak yang berlebihan, pendarahan yang berlebihan," lanjutnya
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan hal yang perlu diperhatikan yakni lebih ke perawatan benang dan posisi.
dr. Caryn menjelaskan, tarik benang tersebut di area leher dan kita tidak boleh membuka mulut terlalu lebar, biasanya untuk satu minggu pertama.
Selain itu, disarankan untuk menghindari gerakan menengok tiba-tiba. Dikarenakan benang tersebut kata dr. Caryn ditarik dari sisi kiri ke kanan dan kanan ke kiri.
Baca juga: Bansos Sembako dan Bansos PKH Cair 2024, Ini Cara Cek Penerima di Link cekbansos.kemensos.go.id
Tujuan menghindari gerakan menengok tiba-tiba ini kata dr. Caryn agar benang tidak putus.
"Kemudian kalau setelah treatment, biasanya lebih kepada perawatan benangnya, lebih kepada posisi. Karena ditarik benang di area leher, kita gak boleh buka mulut terlalu lebar. Biasanya untuk satu minggu pertama. Menghindari gerakan menengok tiba-tiba," sambungnya
"Karena benangnya itu akan ditarik dari sisi kiri ke kanan dan kanan ke kiri. Jadi sebetulnya dihindari gerakan tiba-tiba menoleh supaya benangnya gak putus," tutur dr. Caryn
Bukan hanya menghindari gerakan menengok tiba-tiba saja, kita juga disarankan dr. Caryn untuk merawat bekas luka tusukan. Pada luka tersebut harus diberi salep antibiotik agar tidaka da irisko infeksi.
"Kemudian lebih kepada rawat bekas luka tusukannya. Jadi harus dikasih salep antibiotik terus supaya tidak ada risiko infeksi. Biasanya lebih kepada perawatan seperti itu sih." jelasnya.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Caryn Miranda Saptari. Seorang dokter kecantikan Klinik Dermaster Bali.
(TribunHealth.com/PP)