Breaking News:

Ternyata Ini Fungsi Paru-paru, dr. Wahyunigtyas Sarankan Pakai Masker & Pakaian Hangat saat Malam

Menjaga kesehatan paru-paru sama pentingnya dengan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
kids.grid.id
ilustrasi menjaga kesehatan paru-paru 

TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, menjaga kesehatan organ pernapasan sama pentingnya dengan kesehatan tubuh kita.

Dengan pernapasan yang sehat, maka tubuh kita pun juga akan sehat tentunya.

Menjaga kesehatan pernapasan bisa dimulai dari menjaga paru-paru kita.

Menyinggung tentag kesehatan paru, tentunya sobat sehat perlu mengetahui fungsi paru-paru bagi tubuh kita.

Sebenarnya fungsi dari paru itu untuk apa?

Dokter spesialis paru, dr. Wahyuningtyas Rahayu menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai fungsi paru-paru.

Paru-paru merupakan organ yang memiliki peran penting bagi tubuh kita.

Namun, sayangnya beberapa orang tidak menjaga kesehatan paru-paru.

Ilustrasi gambaran paru yang sehat
Ilustrasi gambaran paru yang sehat (Pixabay.com)

Baca juga: Gak Bisa Ejakulasi di Dalam Vagina Bukan Masalah Enteng, Begini Penuturan Seksolog dr. Binsar

Perlu sobat sehat ketahui fungsi dari agar kita tetap menjaga kesehatannyya.

Dijelaskan oleh dr. Wahyuningtas, terdapat dua paru-paru yakni kanan dan kiri. Paru-paru berfungsi untuk supply atau memenuhi kebutuhan oksigen seluruh tubuh.

2 dari 3 halaman

Ia menuturkan, jika salah satu paru berkurang fungsinya, maka akan mempengaruhi pasokan oksigen e seluruh tubuh.

"Organ paru sendiri kan ada dua ya, paru kanan dan paru kiri. Paru berfungsi untuk supply oksigen untuk seluruh tubuh, untuk memenuhi kebutuhan oksigen seluruh tubuh. Di mana kalau ada salah satu yang fungsinya berkurang atau ada salah satu yang fungsinya tidak bagus, ataupun memang ada sesuatu yang mempengaruhi fungsi parunya, itu mempengaruhi juga pasokan oksigen di seluruh tubuh," kata dr. Wahyuningtyas.

Fungsi utama dari paru ialah mensupply oksigen ke seluruh tubuh.

Lanjut, selain supply oksigen, paru-paru juga berfungsi untuk menyaring udara layaknya barrier pertahanan tubuh.

Baca juga: Khasiat Daun Pepaya untuk Penderita Diabetes, Efektf Kontrol Gula Darah

Misalnya, ada benda asing atau mikroorgasinema yang terhirup, otomatis pertahanannya ada di paru.

Saat malam hari, kata dr. Wahyuningtyas supply oksigen berkurang karena tumbuhan tidak bisa fotosintesis di malam hari atau tidak bisa menghasilkan oksigen sendiri.

Sehingga oksigen antara manusia dan tumbuhan kata dr. Wahyuningtyas berebut dan banyak karbon dioksida di udara.

"Selain supply oksigen, bisa juga untuk penyaring udara. Jadi kayak barrier pertahanan tubuhnya juga. Misalnya ada sesuatu benda asing, atau sesuatu mikroorganisme atau bakteri yang terhidup gitu, ototmatis pertahanan utamanya di paru-paru," lanjutnya.

"Jadi, selain supply oksigen, juga sebagai pertahanan paru-paru. Di mana kalau malam hari itu supply oksigennya juga kan juga berkurang, karena tumbuh-tumbuhan di malam hari tidak bisa memfotosintesis atau menghasilkan oksigen sendiri. Jadi, manusia dan kebutuhan oksigen itu saling berebut ya, dan banyak karbon dioksida yang di udara," sambungnya.

Baca juga: Obat Alami untuk Asam Urat, Bisa Sembuh Tanpa Efek Samping

Lebih lanjut, dituturkan oleh dr. Wahyuningtyas bahwa cuaca di malam hari cenderung dingin dan slauran napas pada paru-paru terdapat reseptor dingin. Jika seseorang sangat sensitif dengan reseptor dingin terutama memiliki bakat asma atau alergi, maka reseptor tersebut akan terangsang, sehingga menyebabkan saluran pernapasan menyempit. 

3 dari 3 halaman

"Kalau misalnya malam hari cuaca cenderung dingin, di paru-paru ada saluran nafas, di saluran nafas itu ada salah satu reseptor yang namanya reseptor dingin," tutur dr. Wahyuningtyas.

"Kalau misalnya malam hari itu, apalagi ada yang sensitif sama reseptor dinginnya itu misalnya ada bakat asma atau bakat alergi, sensor saraf itu mudah terinduksi atau terangsang. Sehingga menyebabkan saluran nafasnya menyempit," jelasnya.

Selanjutnya, dr. Wahyuningtyas mengatakan, saat malam hari banyak yang mengalami gejala batuk-batuk dan sesak napas. Maka dari itu jika tidak mendesak disarankan untuk tidak beraktifitas di malam hari.

Namun, jika harus mencar nafkah di malam hari, setidaknya proteksi diri dengan menggunakan maser dan baju yang hangat agar reseptor dinfin pada paru-paru tidak mudah terangsang.

Baca juga: Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Cara dan Syarat Daftar CPNS 2024 untuk Lulusan SMA

"Nah, makanya di malam hari itu banyak yang terdapat gejala mislanya batuk-batuk, sesak nafas begitu ya. Makanya untuk aktifitas, kami sarankan pun kalau seandainya tidak begitu mendesak atau tidak begitu penting, sebaiknya aktifitas dilakukan memang pada siang hari dibandingkan di malam hari," ujarnya.

"Tapi kalau memang terpaksa sekali, misalnya untuk mencari nafkah di malam hari, setidaknya diproteksi. Selain masker, juga dengan perlindungan memakai bajunya yang hangat-hangat, supaya reseptor untuk dinginnya itu yang diparu-paru, di saluran napas tidak mudah terangsang." pungkas dr. Wahyuningtyas.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Wahyuningtyas Rahayu Sp. P, seorang dokter spesialis paru dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.commaskerparu-parudr. Wahyuningtyas Rahayu Sp.P
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved