Breaking News:

Sering Dianggap Buruk, Glukosa atau Gula Darah Rupanya Punya Sederet Peran Vital dalam Tubuh

Berikut ini berbagai peran penting glukosa atau gula darah dalam menunjang kesehatan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay
Ilustrasi mengecek kadar gula darah 

TRIBUNHEALTH.COM - Glukosa atau gula darah kerap kali dianggap sebagai sesuatu yang buruk.

Pasalnya tingginya gula darah bisa menyebabkan diabetes, yang jika tak segera ditangani maka akan memicu berbagai komplikasi.

Padahal glukosa merupakan zat yang sangat diperlukan untuk tubuh.

Melansir Live Strong, setiap sel tubuh manusia memerlukan energi untuk menjalankan fungsi metabolisme yang menunjang kehidupan.

Dalam hal ini, glukosa berfungsi sebagai bahan bakar utama produksi energi, terutama untuk otak, otot, dan beberapa organ serta jaringan tubuh lainnya.

Glukosa juga berfungsi sebagai bahan penyusun molekul struktural tubuh yang lebih besar, seperti glikoprotein dan glikolipid.

Tubuh manusia mengatur kadar glukosa dengan ketat.

Tingkat yang terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan komplikasi serius yang berpotensi mengancam jiwa.

Berikut ini uraian lengkap mengenai peran gula darah bagi kesehatan tubuh.

Baca juga: Manfaat Makan Pepaya untuk Pengidap Diabetes, Bantu Turunkan Gula Darah meski Rasanya Manis

Bahan Bakar Otak

ilustrasi makanan yang dapat meningkatkan fungsi kinerja otak
ilustrasi makanan yang dapat meningkatkan fungsi kinerja otak (kompas.com)
2 dari 4 halaman

Otak biasanya bergantung hampir secara eksklusif pada glukosa untuk memenuhi kebutuhan energinya.

Karena kebutuhan energi yang tinggi dan ketidakmampuan menyimpan glukosa, otak memerlukan pasokan gula secara konstan.

Tubuh memiliki berbagai mekanisme untuk mencegah penurunan glukosa darah yang signifikan, atau hipoglikemia.

Namun, jika penurunan tersebut terjadi, fungsi otak bisa mulai terganggu.

Gejala umum hipoglikemia yang berhubungan dengan otak meliputi sakit kepala, pusing, kebingungan, kurang konsentrasi, gelisah, mudah tersinggung, gelisah, bicara tidak jelas, dan koordinasi yang buruk.

Penurunan glukosa darah yang tiba-tiba dan parah dapat menyebabkan kejang dan koma.

Baca juga: Apakah Diabetes Dapat Menular Lewat Air Liur dan Darah? Berikut Ini Penjelasannya

Bahan Bakar Otot

Otot rangka biasanya membentuk sekitar 30 sampai 40 persen dari total berat badan, meskipun hal ini bervariasi berdasarkan jenis kelamin, usia dan tingkat kebugaran.

Otot rangka memanfaatkan sejumlah besar glukosa selama latihan.

Berbeda dengan otak, otot rangka menyimpan gula darah dalam bentuk glikogen, yang dengan cepat dipecah untuk memasok glukosa selama aktivitas fisik.

3 dari 4 halaman

Jaringan otot juga biasanya menyerap sejumlah besar glukosa dari aliran darah selama berolahraga.

Meskipun otot rangka dapat memanfaatkan molekul yang berasal dari lemak untuk produksi energi, menipisnya simpanan glukosa selama latihan yang berkepanjangan dapat menyebabkan kelelahan mendadak.

Ilustrasi kadar gula darah normal berdasarkan usia
Ilustrasi kadar gula darah normal berdasarkan usia (pixabay.com)

Bahan Bakar untuk Jaringan dan Organ Lain

Berbagai organ dan jaringan tubuh mempunyai kapasitas untuk memanfaatkan bahan bakar yang berbeda.

Selain otak dan otot rangka, beberapa organ dan jaringan penting lainnya juga mengandalkan glukosa sebagai bahan bakar utama atau satu-satunya.

Contohnya termasuk kornea, lensa dan retina mata, serta sel darah merah dan putih.

Menariknya, meskipun sel-sel usus kecil bertanggung jawab untuk menyerap glukosa dari makanan dan meneruskannya ke aliran darah, sel-sel tersebut terutama menggunakan molekul lain yang disebut glutamin sebagai bahan bakar.

Hal ini menyisakan lebih banyak glukosa untuk organ dan jaringan lain yang lebih bergantung pada gula.

Baca juga: 5 Jenis Karbohidrat Ini Baik Dikonsumsi Penderita Diabetes, Bantu Menurunkan Jumlah Glukosa

Peran Struktural

Selain perannya dalam produksi energi, tubuh manusia menggunakan glukosa bersama dengan zat lain untuk memproduksi molekul struktural penting lainnya.

4 dari 4 halaman

Misalnya, kolagen glikoprotein terdiri dari tulang punggung protein ditambah gula sederhana, termasuk glukosa.

Kolagen adalah molekul struktural penting yang ditemukan di kulit, otot, tulang, dan jaringan tubuh lainnya.

Glikoprotein lain memainkan peran penting dalam pengembangan dan pemeliharaan saraf tubuh.

Glikolipid, yang terdiri dari bahan penyusun lemak dan gula, merupakan komponen dasar membran yang mengelilingi setiap sel tubuh, serta struktur di dalam sel-sel tersebut.

Hipoglikemia dan Hiperglikemia

Ilustrasi remisi diabetes
Ilustrasi remisi diabetes (pixabay.com)

Penurunan gula darah yang signifikan biasanya menyebabkan gejala hipoglikemia dengan relatif cepat, karena ketergantungan otak pada pasokan glukosa yang konstan.

Kadar glukosa darah tinggi, atau hiperglikemia, mungkin menimbulkan gejala yang jelas atau tidak.

Pada penderita diabetes tipe 1, yang produksi hormon insulin penurun gula darahnya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, kombinasi gula darah tinggi dan kekurangan insulin sering kali menimbulkan tanda dan gejala, termasuk: -- rasa haus dan lapar yang berlebihan -- penurunan berat badan yang tidak disengaja - kekurangan energi - peningkatan buang air kecil

Pada penderita diabetes tipe 2 atau pradiabetes, tanda dan gejala ini sering kali tidak muncul atau tidak cukup signifikan untuk terlihat jelas.

Oleh karena itu, banyak orang dengan kondisi ini sering kali tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun.

Meskipun tidak menunjukkan gejala apa pun, hiperglikemia yang terus-menerus dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk penyakit jantung dan ginjal, kerusakan saraf, dan kondisi mata yang dapat menyebabkan kebutaan.

Peringatan dan pencegahan

Karena glukosa memiliki banyak fungsi penting dalam tubuh, diskusikan segala kekhawatiran tentang kadar glukosa Anda dengan dokter Anda.

Hal ini sangat penting terutama jika Anda memiliki faktor risiko pradiabetes dan diabetes tipe 2, termasuk: -- usia di atas 40 tahun -- berat badan di atas normal -- gaya hidup tidak aktif -- orang tua atau saudara kandung yang menderita diabetes

Segera dapatkan pertolongan medis jika Anda mengalami tanda atau gejala hipoglikemia atau hiperglikemia.

Jika Anda menderita diabetes, ikuti rencana diet, olahraga, dan pengobatan Anda dengan hati-hati.

Jangan berhenti minum obat atau mengubah dosis kecuali dokter Anda menyuruh Anda melakukannya.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comglukosagula darahKomplikasi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved