TRIBUNHEALTH.COM - Gula adalah karbohidrat alami yang ditemukan dalam berbagai makanan dan minuman.
Gula memberikan energi bagi tubuh, namun konsumsi gula yang berlebihan justru dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Inilah sebabnya konsumsi gula terlalu banyak dianggap tidak sehat.
Mengonsumsi terlalu banyak gula, terutama dalam bentuk gula tambahan, dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.
Melansir kanal kesehatan NDTV, hal ini juga dapat meningkatkan risiko terkena kondisi kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker tertentu.
Asupan gula yang tinggi juga dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mulut, menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit gusi.
10 Tanda Anda terlalu banyak mengonsumsi gula:
1. Sering ngidam makanan dan minuman manis

Jika Anda terus-menerus mendambakan makanan dan minuman manis, itu mungkin menandakan Anda mengonsumsi terlalu banyak gula.
Pilihlah alternatif yang lebih sehat seperti buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian untuk mengekang nafsu makan.
2. Anjloknya energi
Mengonsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan tingkat energi secara tiba-tiba, yang mengakibatkan energi menurun sepanjang hari.
Pilih karbohidrat kompleks seperti biji-bijian dan kacang-kacangan, yang melepaskan energi secara perlahan, untuk mempertahankan tingkat energi Anda.
Baca juga: Lelah dan Letih Terus Menerus Bisa karena Kurang Vitamin, Waspada jika Disertai Sederet Gejala Ini
3. Pertambahan berat badan
Konsumsi gula berlebihan dapat berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan meningkatkan risiko obesitas.
Pantau asupan gula Anda dan pilih opsi rendah gula jika memungkinkan.
Fokus pada diet seimbang dengan protein dan serat yang cukup.

4. Masalah kulit
Terlalu banyak gula dapat mengganggu produksi kolagen dan elastin kulit, menyebabkan jerawat, kerutan, dan masalah kulit lainnya.
Kurangi asupan gula dan tingkatkan konsumsi makanan kaya antioksidan seperti buah beri dan sayuran hijau untuk mendukung kesehatan kulit.
Baca juga: Tak Ada Beda, Laki-laki dan Perempuan Berpotensi Jerawatan, Simak Penuturan Dokter
5. Sering sakit
Asupan gula yang tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Gabungkan makanan utuh, kaya vitamin dan mineral, ke dalam makanan Anda untuk memperkuat sistem kekebalan Anda.
Batasi makanan olahan dan minuman manis.

6. Kurang fokus
Mengonsumsi gula berlebih dapat mengganggu kemampuan otak untuk fokus dan berdampak negatif pada memori dan fungsi kognitif.
Pilihlah makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti biji-bijian dan sayuran, untuk menstabilkan kadar gula darah dan meningkatkan kejernihan mental.
7. Meningkatnya rasa haus
Jika Anda terus-menerus merasa haus dan perlu minum lebih banyak, itu bisa jadi merupakan tanda konsumsi gula berlebihan.
Tetap terhidrasi dengan air daripada minuman manis.
Tambahkan perasa alami seperti lemon atau mentimun agar lebih menarik.
Baca juga: Haus Berlebihan Jadi Tanda Utama Lonjakan Kadar Gula Darah, Waspada sebelum Jadi Diabetes
8. Masalah gigi
Terlalu banyak gula dapat menyebabkan kerusakan gigi, gigi berlubang, dan penyakit gusi.
Batasi camilan dan minuman manis, dan terapkan rutinitas kebersihan mulut yang konsisten, termasuk menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan benang gigi.
9. Perubahan suasana hati
Mengonsumsi gula secara berlebihan dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan mudah tersinggung karena berdampak pada kadar gula darah.
Pilih makanan yang menstabilkan kadar gula darah, seperti protein tanpa lemak, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks, untuk mendukung suasana hati yang stabil.
10. Peningkatan risiko penyakit kronis
Asupan gula yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker tertentu.
Batasi makanan olahan dan gula tambahan, dan fokus pada diet seimbang yang terdiri dari makanan utuh untuk mengurangi risiko penyakit kronis.
Penting untuk memperhatikan konsumsi gula dan melakukan upaya untuk menguranginya dengan membaca label nutrisi, menghindari minuman manis, memilih makanan utuh dibandingkan makanan olahan, dan memilih alternatif yang lebih sehat.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)