TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, permasalahan seksual tentunya tidak bisa dianggap sepele.
Gangguan seksual ini tak hanya dialami usia lanjut sa,a namun usia muda juga berisiko mengalaminya.
Lantas, adakah perbedaan pengobatan gangguan seksual yang dialami usia muda maupun usia lanjut?
Medical sexolog, dr. Binsar Martin Sinaga menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribunnews.com.
dr. Binsar mengatakan, pengobatan gangguan seksual pada usia muda maupun usia lanjut pasti ada perbedaan.
Perbedaan itu dalam artian kecepatan penyembuhan.
Baca juga: Penuaan Dini Bisa Dicegah dengan 5 Cara Mudah Ini, Nomor 3 Sering Dilewatkan
Lanjut dr. Binsar, ada satu parameter yang disebut dengan Erectin Hardness Score.
"Pasti ada perbedaan, dalam artian perbedaan iitu perbedaan yang namanya kecepatan penyembuhan. Kita punya satu parameter namanya Erection Hardness Score, ada empat," kata dr. Binsar
4 Erection Hardness Score yakni :
- Seperti tape
Paling dasar adalah EHS atau erection hardness score derajat 1
Pada derajat ini kekerasan teksturnya seperti tape.
- Seperti sosis
Pada derajat ini, lebih keras tapi lembek.
- Seperti pisang
- Seperti mentimun
Seksoloh dr. Binsar menjelaskan, usia lanjut tidak mungin bisa mengalami kekerasan seperti mentimun lagi saat ereksi.
Baca juga: Gaza Utara Hancur Lebur, AS Keluarkan Peringatan Mendesak ke Israel, Operasi Militer di Gaza Selatan
Jika masih berusia 20 hingga 30 tahun, kekerasan saat ereksi masih bisa seperti mentimun, tapu usia 60 apalagi 70 tahun sudah tidak bisa seperti mentimun kekerasannya.
"Pada usia lanjut gak bisa dong seperti mentimun lagi, ndak mungkin seperti itu. Usia 20 oke lah, usia 30 oke lah. Tapi usia 60 ke atas apalagi 70, derajat 3 aja udah 'Alhamdulillah dok' gitu ya. Mereka senang, artinya saya bersuka cita karena mereka juga mengalami kebahagiaan," lanjutnya
Bila usia di bawah 50 tahun sudah mengalami gejala gangguan seksual, apakah masuk problem usia lanjut atau prematur karena sudah mengalami prbolem?
"Kita punya patokan usia 45 tahun. Jadi aging proses itu 45 tahun, di atas 45 kita pastikan punya keluhan. Tetapi yang menjadi problem adalah seberapa jauh keluhan itu ada, tergantung daripada gaya hidup," imbuh dr. Binsar
Baca juga: Hubungan Intim saat Hamil Bahayakah untuk Janin? dr. Boyke Beri Penjelasan
Tergantung daripada seseorang menjalani hidupnya, menjalani apa yang masuk ke dalam tubuh dan ada atau tidak keluhan atau penyakit yang diderita.
"Bukan berarti 'wah dia perematur nih' gak seperti itu. Tetapi kita tau sinyal 45 tahun seperti itu," timpalnya
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS. Seorang medical sexolog.
(TribunHealth.com/PP)