Breaking News:

Pahami Bahaya Nge-Vape, Ada Risiko Dibalik Asap Modern

Vaping diklaim oleh beberapa orang sebagai alternatif yang lebih bersih dan kurang berbahaya dibandingkan merokok tembakau konvensional.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
Pahami Bahaya Nge-Vape, Ada Risiko Dibalik Asap Modern 

TRIBUNHEALTH.COM - Pertanyaan tentang seberapa aman nge-vape atau vaping adalah topik yang kompleks dan masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli kesehatan.

Sementara vaping dianggap oleh beberapa orang sebagai alternatif yang lebih "bersih" daripada merokok konvensional karena tidak menghasilkan asap tembakau, tetapi masih ada risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaannya.

Mengenal vaping

Vaping adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan menggunakan vaporizer atau e-sigaret, yaitu alat elektronik yang merubah cairan (e-liquid atau vape juice) menjadi uap yang dihirup.

Proses ini mirip dengan merokok, tetapi tanpa membakar tembakau.

Baca juga: Mengenal Kasus Misterius Pneumonia di China, Bakteri Ini Disebut Penyebabnya

E-sigaret terdiri dari beberapa komponen, termasuk baterai, elemen pemanas atau coil, dan wadah untuk e-liquid.

E-liquid sendiri biasanya terdiri dari campuran propilen glikol, gliserin, nikotin (opsional), dan flavoring agents.

Vapor yang dihasilkan dari proses pemanasan ini dihirup oleh pengguna, memberikan sensasi serupa dengan merokok tradisional.

Vaping diklaim oleh beberapa orang sebagai alternatif yang lebih bersih dan kurang berbahaya dibandingkan merokok tembakau konvensional karena tidak melibatkan pembakaran tembakau, yang menghasilkan asap yang mengandung banyak zat kimia berbahaya.

Meskipun demikian, masih ada ketidakpastian dan perdebatan mengenai keamanan jangka panjang dan potensi dampak kesehatan dari penggunaan e-sigaret.

2 dari 4 halaman

Penting untuk dicatat bahwa ada berbagai jenis vaporizer dan e-sigaret, dan keamanan dapat bervariasi tergantung pada komposisi e-liquid, perangkat itu sendiri, dan kebiasaan pengguna.

Beberapa orang menggunakan vaping sebagai alat bantu untuk berhenti merokok, sementara yang lain mungkin memilihnya sebagai alternatif gaya hidup atau kegiatan rekreasi.

Baca juga: KJP Plus 2023 Tahap 2 Kapan Cair? Klik Link Ini dan Ketahui Besaran Dana hingga Ketentuannya

Bahaya kimiawi dalam vape

Dilansir dari laman ayosehat.kemkes.go.id, vape mengandung berbagai bahan kimia yang berpotensi membahayakan.

Salah satu contoh adalah diacetyl, yang sering digunakan untuk memberikan rasa mentega pada uap.

Diacetyl terkait erat dengan penyakit paru-paru yang serius, seperti bronkiolitis obliterans, yang dikenal juga sebagai "popcorn lung".

Selain itu, ketika cairan vape dipanaskan, proses ini dapat menghasilkan aldehida seperti formaldehida yang bersifat karsinogenik atau dapat memicu penyakit kanker.

Walaupun tingkat karsinogen ini lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional, risiko kesehatan tetap ada, terutama dengan penggunaan jangka panjang.

Risiko terhadap remaja dan penggunaan ganda

ilustrasi rokok elektrik
ilustrasi rokok elektrik (kompas.com)

Kecenderungan remaja untuk mencoba vaping menjadi perhatian khusus.

3 dari 4 halaman

Nikotin yang ada dalam sebagian besar cairan vape dapat menyebabkan ketergantungan dan memiliki dampak negatif pada perkembangan otak remaja.

Selain itu, studi menunjukkan bahwa remaja yang mulai dengan vaping memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk beralih ke rokok konvensional, menempatkan mereka pada risiko kesehatan tambahan.

Potensi masalah kardiovaskular dan respirasi

Vaping dapat memberikan dampak negatif pada sistem kardiovaskular.

Nikotin meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, yang bisa berujung pada masalah jantung.

Selain itu, ada bukti yang menunjukkan bahwa vaping dapat memicu respons inflamasi dalam tubuh yang berisiko terhadap kesehatan jantung.

Dampak terhadap sistem respirasi atau pernapasan juga signifikan.

Meskipun vaping mungkin tidak menghasilkan tar seperti rokok konvensional, uapnya dapat menyebabkan iritasi dan peradangan di saluran pernapasan, serta mempengaruhi fungsi paru.

Baca juga: Waspada, Penderita Diabetes Memiliki Risiko Lebih Tinggi Terkena Pneumonia

Isu kesehatan mental

Vaping juga berkaitan dengan masalah kesehatan mental. Nikotin adalah zat adiktif yang bisa menimbulkan ketergantungan, serta berpengaruh pada suasana hati dan konsentrasi.

4 dari 4 halaman

Pengguna yang ketergantungan nikotin mungkin mengalami gejala penarikan saat tidak vaping, termasuk kecemasan, iritabilitas, dan kesulitan konsentrasi.

Kualitas dan regulasi produk

Salah satu risiko terbesar dari vaping adalah inkonsistensi dalam kualitas dan regulasi produk.

Beberapa produk vape yang beredar di pasaran mungkin tidak memenuhi standar kesehatan yang ketat, meningkatkan risiko penggunaan bahan yang berbahaya.

Baca juga: Cara Pemilihan Lokasi Ujian SKTT PPPK Kemenag 2023, Klik Link Ini, Lengkap dengan Ketentuannya

Klik di sini untuk dapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comVapeasap modernMerokok
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved