Breaking News:

Dokter Bagikan 5 Makanan Sehat yang Bisa Memicu Lonjakan Gula Darah, Pengidap Diabetes Perlu Waspada

Berikut ini makanan yang perlu diwaspadai pengidap diabetes meski kerap dipromosikan sebagai makanan sehat

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
pixabay.com
Ilustrasi sederet makanan yang tidak baik untuk diabetes, bisa memicu lonjakan gula darah 

TRIBUNHEALTH.COM - Meski kerap dianggap sehat, 5 makanan berikut ternyata tidak sesehat yang dikira, jika dilihat dari sudut pandang resistensi insulin.

Dokter menjelaskan bahwa 5 makanan berikut justru bisa memicu lonjakan gula darah jika dikonsumsi sembarangan.

“Alasan mengapa semua makanan ini tidak begitu sehat adalah karena makanan tersebut memiliki dampak glikemik yang besar setelah Anda memakannya," kata Dr. Mijin Brown dalam akun TikToknya, dilansir Express.co.uk.

"Semakin besar dampak glikemiknya, semakin besar pula dampaknya terhadap insulin, dan itu tidak baik karena dapat menyebabkan resistensi insulin.”

“Resistensi insulin adalah akar penyebab semua penyakit terkait gaya hidup yang diderita sebagian besar dari kita.”

Untuk itu, Dr. Brown mengingatkan risiko mengonsumsi sederet makanan berikut.

Jus buah

Orang yang mengonsumsi jus buah 100 persen untuk turunkan tekanan darah
Orang yang mengonsumsi jus buah 100 persen untuk turunkan tekanan darah (Pexels)

Dia mengatakan makanan pertama yang tidak dia setujui adalah jus buah.

Dia menjelaskan bahwa beberapa jus buah mengandung gula sebanyak sekaleng soda.

“Bahkan varietas tanpa pemanis pun dapat mengandung sebanyak 26 gram karbohidrat, yaitu sekitar enam sendok teh gula. Semua ini, dengan sedikit serat.”

Baca juga: Tak Selalu Baik, Terlalu Banyak Minum Air Putih Justru Membebani Ginjal, Bahaya jika Ada Penyakit

2 dari 4 halaman

Buah

Kedua, daftar makanan yang tampak sehat tetapi sebenarnya perlu diwaspadai adalah buah-buahan itu sendiri.

Dia mengklaim beberapa buah lebih buruk dibandingkan yang lain, seperti mangga, nanas, pisang, dan anggur yang memiliki kandungan gula sangat tinggi.

Dia beralasan buah sekarang sudah berbeda dengan buah pada zaman dulu, karena pelibatan rekayasa genetika.

“Buah-buahan saat ini, bahkan sayuran saat ini, tidak seperti dahulu kala."

“Kebanyakan berukuran kecil, berserat dan tidak terlalu manis. Tapi buah hari ini gila. Mereka telah direkayasa menjadi lebih besar, lebih manis dan tidak berserat, yang semuanya berdampak pada kadar gula darah kita,” katanya.

Namun berdasarkan penelusuran TribunHealth.com, secara umum buah tergolong aman untuk dikonsumsi.

Buah juga mengandung banyak serat, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.

Dengan demikian pelepasan gula darah juga lebih lambat sehingga mencegah terjadinya lonjakan.

ilustrasi susu oat
ilustrasi susu oat (kompas.com)

Susu oat

3 dari 4 halaman

Susu gandum kerap dijadikan alternatif pengganti susu sapi.

“Satu cangkir susu oat mengandung 15 gram karbohidrat, dan kita tidak membicarakan susu yang mengandung tambahan gula," katanya.

“Belum lagi banyak merek yang dibeli di toko dibuat dengan bahan pengawet, pengental, dan pengemulsi, tidak ada satupun yang baik untuk kesehatan usus atau kesehatan kita secara keseluruhan.”

Baca juga: Antara Susu Sapi, Kedelai, Almond, dan Oatmilk, Mana yang Paling Baik untuk Kesehatan?

Oatmeal

“Satu lagi makanan kontroversial yang secara rutin direkomendasikan kepada penderita diabetes sebagai pilihan sehat adalah oatmeal,” katanya.

“Salah satu alasan mereka mungkin merekomendasikannya adalah sebagai sumber serat. Satu cangkir oatmeal mengandung sekitar delapan gram serat tetapi 62 gram karbohidrat.”

ilustrasi oatmeal
ilustrasi oatmeal (kompas.com)

Rice Cake

Terakhir, dia meminta untuk mewaspadai rice cake.

Dia mengatakan bahwa meskipun rendah kalori, dua rice cake dapat memiliki sebanyak 14 gram karbohidrat dan sangat sedikit serat.

“Satu-satunya cara Anda akan puas dengan makan dua makanan ini adalah dengan makan lebih banyak,” katanya.

4 dari 4 halaman

Dia lebih lanjut merekomendasikan menambahkan lebih banyak lemak atau protein dalam bentuk alpukat atau selai kacang yang dapat mengurangi dampak glikemik.

Dengan menyerap air, serat dapat membantu mengatur penggunaan gula oleh tubuh, membuat tinja menjadi lebih besar dan membuatnya lebih mudah dikeluarkan. Terlalu sedikit serat dapat menyebabkan kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan sembelit.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comgula darahdiabetesjus buahExpress.co.ukOatmealKarbohidrat Sitoplasma
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved