TRIBUNHEALTH.COM - Tentara Israel mengklaim telah menemukan terowongan di bawah Rumah Sakit al-Shifa yang terkepung di Gaza utara.
RS Al Shifa sendiri sudah lama menjadi sasaran militer Israel karena disebut menjadi markas Hamas, bahkan mereka tak segan membombardir pusat kesehatan terbesar di Gaza itu.
Baru-baru ini, tentara menerbitkan video di saluran Telegram resminya yang menunjukkan seorang tentara turun ke dalam terowongan.
Mereka menyebut, rekaman itu diambil dengan dua kamera terpisah pada 17 November, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari Aljazeera.
Video tersebut menunjukkan sebuah tangga menuju ke lorong beton melengkung yang berakhir di sebuah pintu.
Tentara mengatakan itu adalah pintu tahan ledakan, yang jadi akses masuk terowongan.
Namun, postingan tentara Israel tersebut menjadi kontroversi karena diragukan keakuratannya, termasuk adanya anggapan bahwa postingan ini tak lebih dari sebuah propaganda.
Baca juga: Israel Seret Nama Indonesia, Tuding RS Indonesia Gaza Jadi Markas Hamas dan Simpan BBM untuk Perang
Ngaku lokasinya di RS Al Shifa

Menurut pernyataan itu, terowongan itu ditemukan “di area rumah sakit di bawah gudang di samping kendaraan yang berisi berbagai senjata termasuk RPG, bahan peledak, dan senapan Kalashnikov."
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan kepada wartawan bahwa pintu masuk itu ditemukan ketika sebuah buldoser militer merobohkan dinding luar kompleks rumah sakit dan menemukan sebuah lubang berbenteng dengan tangga spiral yang turun 10 meter.
“Itu adalah sebuah bangunan besar yang memiliki tangga logam [spiral], kemudian berjalan sepanjang 55 meter… dan mencapai pintu ledakan,” kata Hagari.
Namun pasukan Israel belum mencoba membuka pintu tersebut karena khawatir ada jebakan di baliknya.
Di balik pintu, intelijen memperkirakan terowongan itu akan terbelah atau akan ada “ruang besar untuk komando dan kendali”, tambahnya, dan mengatakan pasukan akan terus mencari di daerah itu karena mungkin ada lubang akses dari rumah-rumah di dekatnya.
Baca juga: RS Indonesia di Gaza Lumpuh Total, Pasien Menumpuk di Lorong, Lakukan Amputasi meski Tanpa Obat
RS Al Shifa Jadi Sasaran Israel

Israel telah menjadikan Rumah Sakit al-Shifa sebagai titik fokus operasinya sejak tentara memasukinya pada hari Rabu.
Mereka terus-terusan mengklaim bahwa rumah sakit tersebut adalah pusat komando Hamas, sebuah klaim yang dibantah oleh Hamas serta staf yang bekerja di rumah sakit tersebut.
“Itu mungkin satu dari lusinan, bahkan mungkin ratusan terowongan. Kita semua tahu ada terowongan di Gaza,” kata analis politik senior Al Jazeera, Marwan Bishara.
“Masalahnya bukanlah menemukan terowongan. Masalahnya adalah alasan Israel – dan juga para pendukung mereka di London dan Washington – bahwa ada ‘sebuah kota di bawah sebuah kota’.”
Tentara Israel pada hari Minggu juga mengatakan bahwa seorang tentara yang ditawan telah dieksekusi dan dua tawanan asing ditahan di Rumah Sakit al-Shifa.
Baca juga: Israel Akan Tingkatkan Serangan ke Gaza Selatan, Imbau Warga untuk Mengungsi, Pengusiran Halus?
Picu reaksi internasional

Pengepungan Rumah Sakit al-Shifa dianggap sebagai 'puncak genosida' selama enam minggu.
Insiden ini telah memicu kemarahan internasional, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkannya sebagai “zona kematian” ketika timnya mengunjungi fasilitas tersebut pada hari Sabtu.
Lebih dari 7.000 orang, termasuk pasien dalam kondisi kritis dan bayi baru lahir yang berjuang untuk hidup.
31 bayi prematur dievakuasi pada hari Minggu dan dibawa ke rumah sakit Eropa dan Nasser di selatan Jalur Gaza.
Menurut laporan dari staf medis di dalam al-Shifa, beberapa pasien masih berada di rumah sakit dan diinterogasi pada hari Minggu sebelumnya.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)