Breaking News:

Mengapa Madu Tak Boleh Diberikan pada Bayi? Padahal Kaya Nutrisi dan Manfaat

Berikut ini alasan medis mengapa madu adalah makanan yang terlarang untuk bayi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
tribunnewswiki.com
Ilustrasi alasan madu tak boleh diberikan untuk anak 

TRIBUNHEALTH.COM - Madu merupakan salah satu makanan yang bermanfaat.

Mengonsumsi madu dikaitkan dengan berbagai khasiat untuk kesehatan.

Namun perlu dicatat bahwa bayi di bawah satu tahun tidak boleh diberikan madu, termasuk makanan yang diolah dengan madu.

Tak sembarangan, ada dampak negatif jika madu diberikan untuk anak.

Diketahui madu dapat menyebabkan botulisme, sejenis keracunan makanan, pada bayi di bawah satu tahun.

Situs kesehatan WebMD menyebut bayi tidak boleh mengonsumsi madu dalam bentuk apa pun, bahkan dimasak dalam makanan yang dipanggang.

Dampak memberikan madu pada bayi

ilustrasi madu dan lemon
ilustrasi madu dan lemon (sajiansedap.grid.id)

Memberikan madu kepada bayi di bawah 12 bulan telah dikaitkan dengan kondisi langka namun serius yang disebut botulisme pada bayi.

Botulisme pada bayi disebabkan oleh paparan spora bakteri.

Spora bakteri Clostridium botulinum dapat tumbuh dan berkembang biak di usus bayi, kemudian menghasilkan racun berbahaya yang menyebabkan botulisme.

2 dari 3 halaman

Botulisme paling sering terjadi pada bayi di bawah enam bulan.

Baca juga: Amankah Penderita Diabetes Mengonsumsi Madu? Begini Penjelasan dr. Zaidul Akbar

Beda dengan bayi, kebanyakan orang dewasa dan anak-anak yang lebih besar memiliki pertahanan di usus mereka yang mencegah spora berkecambah dan berkembang biak.

Namun penting untuk dicatat bahwa madu bukan satu-satunya sumber spora penyebab botulisme.

Spora ini juga bisa terdapat di tanah atau debu.

Gejala botulisme pada bayi bisa ringan atau berat dan bisa meliputi:

  • Lemah dan lesu
  • Makan lambat
  • Sembelit
  • Hilangnya ekspresi wajah
  • Refleks muntah berkurang

Informasi gizi seputar madu

Ilustrasi madu yang memilki banyak khasiat
Ilustrasi madu yang memilki banyak khasiat (jogja.tribunnews.com)

Meski madu sangat tidak disarankan untuk bayi, makanan ini pada dasarnya sangat bermanfaat untuk orang dewasa.

Karena madu merupakan pemanis alami, banyak orang yang menganggapnya lebih sehat dibandingkan gula.

WebMD melansir, madu memang mengandung sejumlah kecil:

  • Vitamin
  • Mineral
  • Elektrolit
  • Enzim
  • Asam amino
  • Flavonoid
  • Madu termasuk gula tambahan.

Baca juga: Kombinasi Madu dan Lemon bisa Mencerahkan Bibir Hitam, Berikut Pemaparan dr. Satya Perdana

Namun, madu adalah gula dan tinggi kalori.

3 dari 3 halaman

Oleh karena itu, madu hanya boleh dikonsumsi secukupnya karena digolongkan sebagai gula tambahan.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar Anda tidak memberikan tambahan gula sama sekali kepada anak di bawah usia 2 tahun.

Gula yang secara alami terdapat dalam buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, atau produk susu tidak dianggap sebagai gula tambahan.

Gula alami ini diperlukan bayi Anda untuk tumbuh dan berkembang.

ilustrasi minuman jahe dan madu
ilustrasi minuman jahe dan madu (kompas.com)

Berbeda dengan yang alami, gula tambahan mungkin diberi label sukrosa, dekstrosa, dan, madu.

Hal ini berhubungan dengan risiko resistensi insulin, pradiabetes, dan diabetes tipe 2.

Saat balita Anda berusia dua tahun, AAP merekomendasikan agar mereka mengonsumsi tidak lebih dari 25 gram, atau 6 sendok teh, gula tambahan setiap hari.

Pada usia tersebut, madu sudah bisa digunakan sebagai pengganti gula asalkan tidak melebihi jumlah yang disarankan.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMadubayiNutrisi Tedak Siten Kembar Siam
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved