TRIBUNHEALTH.COM - Masih banyak wanita yang belum mengetahui cara menghitung masa subur.
Bagaimana cara menghitung masa subur dengan benar?
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari RS St. Carolus Summarecon Serpong, dr. Maria Ratna Andjani menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHelath.com.
"Untuk menghitung masa subur tergolong sangat penting sekali dan jika bisa, siklus menstruasi teratur. Karenakan akan menghitung ovulation time atau masa subur harus diprediksikan mens selanjutnya tanggal berapa," kata dr. Maria Ratna
Baca juga: Tips Mendidik Anak jadi Rajin dan Sukses Ala Buya Yahya, Ternyata Dilarang Ucapkan Hal Ini pada Anak
Dari tanggal tersebut dimundurkan 14 hari dan ketemulah kira-kira masa subur atau masa ovulation time.
Setelah itu tinggal menentukan seksual kontak dimajukan atau dimundurkan 5 hari.
"Yang paling penting adalah mengetahui terlebih dahulu siklus menstruasi dan harus teratur. Jika siklus menstruasi tidak teratur, maka akan sulit menghitung masa subur dan menentukan tanggal menstruasi di bulan berikutnya," lanjutnya
Sulit menentukan tanggal menstruasi di bulan berikutnya dikarenakan tidak bisa dihitung 14 hari dari menstruasi pertama.
Baca juga: Cegah Nyeri Lutut hingga Radang Sendi Pakai Resep Herbal Penguat Tulang Ala dr. Zaidul Akbar
Siklus menstruasi setiap wanita berbeda-beda, ada yang 30 hari, 35 hari, ataupun 28 hari.
"Masa subur yang hitungannya tidak akan berubah dari perkiraan menstruasi berikutnya adalah dimundurkan 14 hari. Menghitungnya pun dengan cara hitung-hitunga kalender, karena yang lain bisa saja dengan ovulation test," imbuh dr. Maria Ratne
Hal lain yang bisa dikenali juga dengan membuat grafik suhu basal.
Kita bisa mengenali ketika memasuki masa subur atau tidak diketahui dari grafik.
Baca juga: Penderita Hipertensi Baiknya Konsunsi Makanan Ini, dr. Mustopa: Hindari Garam & Daging Berlebih
Misalkan setiap hari melakukan plot pada grafik dari hari pertama, hari kedua dan hari seterusnya ketika menstruasi hingga pada suatu titik tertentu suhu tersebut akan meningkat.
Dari suhu rata-rata bisanya 36.1 atau 36.3, jika suhu naik antara 0.4 sampai 0.8 sudah hampir memasuki fase ovulation time.
"Dari lendir vagina juga bisa dikenali masa suburnya. Lendir vagina pada masa subur seperti ingus yang bening dan encer. Jika lendirnya ditarik tidak akan putus berarti sudah menunjukkan masa subur," kataanya
Tetapi lendir yang sebentar-sebentar patah dan berwarna kuning, berarti tidak menandakan masa subur.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Maria Ratna Andijani, Sp.OG, M.Med. Seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari RS St. Carolus Summarecon Serpong.
(TribunHealth.com/PP)