TRIBUNHEALTH.COM - Delapan anak bersaudara kompak mengantar ibu kandungnya ke panti jompo.
Meski dirawat dan dibesarkan dari kecil, mereka lebih memilih mengirim sang ibu ke panti jompo saat sudah lanjut usia.
Bahkan sang ibu tidak pernah dijenguk sekalipun hingga menutup usia.
Dilansir TribunTrends.com dari mStar, berikut ini kisahnya.
Setelah kematian suaminya, ibu lansia ini memang seakan-akan dibuang oleh anak-anaknya.
Baca juga: Seorang Guru Dilabrak Orang Tua Siswa, Kesal Anaknya Diberi PR Menghitung 10 Ribu Butir Beras
“Dia punya delapan anak, tujuh di antaranya bekerja dan menikah, satu baru masuk perguruan tinggi," kata seorang perempuan yang membagikan kisah ini dalam sebuah video TikTok.
"Setelah suaminya meninggal, kurang dari sebulan kemudian dia mengirim bibinya ke panti jompo karena tidak ada yang merawat dia
"Semuanya duduk berjauhan."
"Bibi ini sakit saraf di kakinya dia hanya bisa berjalan dengan tongkat."
"Tidak logis apa alasan anak-anaknya."
Baca juga: Tak Hanya Cegah Obesitas, dr. Zaidul Akbar Sebut Puasa dan Melaparkan Diri Punya Sederet Manfaat Ini
Setahun di panti jompo
Menurut perempuan tersebut, bibinya telah menjadi penghuni panti jompo selama dua tahun.
Dan selama kurun waktu tersebut, tidak ada satu pun anaknya yang datang atau menyapa.
Meski kerinduan terhadap anak sering kali tak terbendung.
Namun kehadiran teman-teman yang senasib serta berbagai kegiatan di rumah amal sedikit banyak menyembuhkan hatinya.
“Bibinya menyuruhnya berdoa dari jauh agar anak-anaknya selalu sehat dan dilindungi Tuhan selalu."
“Beliau sudah memaafkan segala kesalahan anak-anaknya."
Baca juga: MIRIS, Kisah Lansia 70 Tahun di Tangsel Pernah Ditampung Dinsos, Kini Ditelantarkan Anak Sendiri
Yang membuat naluri kewanitaannya semakin terharu, meski anak-anak tante itu langsung melupakan ibunya, namun tak ada satupun kabar buruk yang keluar mengenai keturunannya.
"Kalau sudah waktunya pulang, dia peluk aku erat. Siap cium kening dan pipiku lagi."
"Tante siap suruh aku jaga orang tuaku dengan baik, banyak pahala kalau kita mengabdi dan menghormati orang tua."
"Satu yang lebih penting, jangan panggil aku tante (bibi), panggil aku ibu, ada waktu berkunjung lagi. Entah apa yang dia dan anak-anaknya lalui sebelumnya."
Meninggal saat tidur
"Baru tahu ibu Wati meninggal awal Maret lalu. Meninggal dalam tidur. Mohon doanya untuk Norsalmawati Salleh," tutupnya.
Postingan tersebut mendapat lebih dari 91.000 views dan dibanjiri komentar dari netizen yang juga mengucurkan air mata.
“Kasihan… saudara-saudara suami berjuang untuk mengurus ibu mertua."
“Saya pegang ayat untuk berbuat baik kepada orang tua, Insya Allah anak-anak akan baik kepada kita,” ujar salah satu komentar warganet.
(TribunHealth.com, TribunTrends.com/Nafis)