lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Media sosial dihebohkan dengan dua remaja 14 tahun yang dikabarkan menikah.
Ada pula narasi yang menjelaskan bahwa keduanya menikah siri.
2 remaja asal Sampang Madura itu kemudian disorot lantaran dianggap terlalu muda untuk memulai rumah tangga.
Namun, fakta terbaru dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang terungkap.
Rupanya keduanya belum menikah.
Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Melansir TribunTrends.com, berikut ini fakta terbarunya.
Baca juga: Warganet Ramai Posting Buah Semangka untuk Dukung Palestina, Apa Maksudnya?
Viral diberitakan menikah
Keduanya viral setelah diunggah oleh akun TikTok @karehestoh.
"Dari pada melakukan yang aneh2 lebih baek nikah," tulis akun tersebut seperti dikutip NOVA.ID, Rabu (1/11/2023).
Nampak dalam video, acara mereka digelar sederhana di teras rumah.
Video berdurasi 20 detik itu memperlihatkan pasangan yang masih bocah itu tak mengenakan baju pengantin.
Baca juga: Saat Tidur, Rambut Perempuan Baiknya Diikat atau Dibiarkan Terurai? Ini yang Baik untuk Kesehatan
Mempelai laki-laki yang masih anak-anak itu hanya pakai baju koko putih dan peci.
Sementara mempelai perempuan yang juga masih kecil nampak mengenakan gamis warna ungu tua dan hijab coklat.
Anak perempuan itu terlihat bahagia sambil memegang sebuket uang yang diduga mahar atau mas kawin pernikahan.
Keduanya hanya berdiri berdampingan.
Pengunggah mengungkap remaja laki-laki dalam video viral tersebut baru berusia 10 tahun.
Ternyata belum menikah, baru tunangan
Menindaklanjuti viralnya video itu, Kejari Sampang lantas memanggil sejumlah pihak.
Mereka yang dipanggil yakni kedua keluarga bocah, Pj Kepala Desa hingga Camat.
"Kami telusuri ternyata dua bocah berusia 14 tahun ini sama-sama asal Kecamatan Robatal, Sampang."
"Tapi beda desa, bocah laki-laki asal Desa Tragih dan perempuan asal Desa Pandiyangan," kata Kasi Intel Kejaksaan Negeri Sampang, Achmad Wahyudi, dilansir TribunMadura.com.
Achmad memastikan, informasi di media sosial yang mengatakan kedua bocah itu melangsungkan pernikahan adalah hoaks.
Baca juga: Cinta Lama Bersemi Kembali, Pasangan Lansia Nikah setelah 50 Tahun Berpisah, Dulu Tak Boleh Pacaran
Dikatakannya, pertunangan dua bocah itu juga telah mendapatkan restu dari kedua orang tua.
"Jadi informasi pernikahan itu hoaks, sedangkan pertunangan berlangsung pada 22 Oktober 2023 kemarin di kediaman bocah perempuan," ungkapnya.
Sementara Camat Robatal, Revelino Diaz Steny mengatakan, kedua bocah itu merupakan siswa MTs, di mana masih satu yayasan.
"Alasan keduanya menjalankan tunangan hanya untuk mengikat hubungan."
"Kami juga sudah memastikan jika mereka tidak menikah siri," bebernya.
Keterangan tokoh masyarakat
Tokoh masyarakat Kecamatan Robatal, Abdul Wahid mengatakan, di sebagian pelosok kampung di Madura, masih ada yang menjodohkan anaknya di usia yang masih belum cukup umur.
Biasanya, pertunangan diawali oleh kehendak kedua orang tua dan masih memiliki hubungan kekerabatan.
"Pertunangan pada usia anak itu biasanya kehendak kedua orangtuanya yang tujuannya untuk mempererat kekerabatan."
"Karena hanya pertunangan, tidak ada larangan dalam agama ataupun undang-undang."
"Yang dilarang itu kalau menikah berdasarkan undang-undang perkawinan," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
(TribunHealth.com)
