TRIBUNHEALTH.COM - Belakangan warganet tanah air bermaai-ramai memposting semangka untuk mendukung Palestina.
Namun apa alasannya?
Rupanya semangka sudah lama menjadi simbol perlawanan Palestina.
Artinya postingan semangka warganet ditujukan sebagai simbol dukungan untuk palestina.
Organisasi Jewish Voice for Peace yang pertama kali mempopulerkan gambar buah semangka tersebut di media sosial Instagramnya.
Organisasi ini juga yang menyerukan gencatan senjata ketika kekerasan mulai merajalela di Gaza.
Melansir TribunJogja.com berikut ini mengapa semangka dijadikan simbol perjuangan Palestina terhadap Israel.
Semangka sebagai simbol budaya dan identitas Palestina

Semangka yang menjadi simbol "the fruit of Palestine" melambangkan budaya dan identitas Palestina.
Sebenarnya, di Palestina juga terdapat buah-buahan lain yang mewakili negara tersebut, seperti zaitun, jeruk, dan terong.
Akan tetapi, memang buah semangka yang paling ikonik.
Melalui tulisan Ibrani, buah semangka yang berasal dari Timur Tengah sejak tahun 200 M, digunakan sebagai sajian di upacara keagamaan bersama buah anggur, ara, dan delima.
Buah semangka juga digunakan dalam berbagai hidangan termasuk salad yang menjadi bagian dari meze di kawasan Mediterania.
Semangka yang belum matang juga disajikan di atas roti pipih dengan minyak zaitun menjadi hidangan populer di Gaza Selatan.
Memiliki Warna yang Sama dengan Bendera Palestina

Buah semangka dan bendera Palestina memiliki warna yang sama yaitu terdiri dari warna hijau, putih, merah, dan hitam.
Dilansir dari media Time, pada tahun 1960-an semangka pernah menjadi simbol protes warga Palestina.
Pada tahun 1967, ketika Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerussalem Timur selama Perang Enam Hari, Israel melarang pengibaran bendera Palestina.
Siapapun yang mengibarkan bendera Palestina akan ditangkap.
Karena hal itulah semangka menjadi simbol protes karena ketika dibelah, warna semangka mewakili bendera Palestina.
Larangan dan pembatasan pengibaran bendera tersebut berlangsung hingga tahun 1993, sampai akhirnya Perjanjian Oslo (Oslo Accords) memberikan kelonggaran terhadap Palestina di Israel.
Pada perjanjian tersebut terdapat pengakuan timbal balik antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (Palestinian Liberation Organization/ PLA).

Untuk saat ini, Israel memang tidak lagi melarang bendera Palestina berdasarkan hukum.
Namun, para pemimpin terkemuka di Israel telah menyatakan penolakannya terhadap pengibaran bendera tersebut dalam suasana protes.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut kehadiran bendera pada protes sebagai “hasutan”.
Tahun ini, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memberi wewenang kepada polisi dan Pasukan Pertahanan Israel untuk menghapus gambar tersebut “jika mereka menganggap ada ancaman terhadap ketertiban umum,” menurut Al Jazeera, dan mengatakan bahwa menerbangkan pesawat Palestina bendera adalah tanda dukungan terhadap terorisme.
Jadi meskipun bendera diperbolehkan secara hukum, orang-orang yang mendiskusikan Palestina sering kali memilih eufemisme dan simbolisme untuk menghindari sensor atau diberi label yang salah sebagai teroris seperti yang dilakukan beberapa pengguna Meta di Instagram tahun ini.
Penambahan emoji semangka pada papan ketik di tahun 2015 adalah bagian dari warisan ini.
Pada tahun 2021 silam, penggunaan gambar semangka sebagai simbol Palestina pernah muncul ketika pengadilan Palestina memutuskan bahwa keluarga Palestina yang di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur akan digusur.
Kemudian di tahun ini, penggunaan emoji semangka untuk mendukung Palestina kembali booming.
Masyarakat menggunakan semangka di berbagai postingan di instagram, tiktok, dan media sosial lain sebagai pengganti bendera Palestina.
Penggunaan gambar semangka digunakan untuk menghindari sensor atau filter penyaringan algoritma dan pemblokiran pengguna.
Diolah dari TribunJogja.com
(TribunHealth.com) (TribunJogja.com/MG Lia Ika Agustin)