Breaking News:

Wanita Enggan Berhubungan Seksual setelah Melahirkan? Dokter Bagikan Alasannya

Menurut Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS selama masa kehamilan seorang wanita mengalami perubahan hormon.

Tribunnews.com
Ilustrasi wanita enggan berhubungan seksual setelah melahirkan, begini penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS 

TRIBUNHEALTH.COM - Perubahan fisik dan emosional setelah melahirkan sering kali membuat para wanita tidak bergairah.

Bahkan beberapa wanita yang baru melahirkan enggan untuk melakukan hubungan seksual.

Hal ini wajar saja karena proses pemulihan setelah melahirkan bisa berbeda-beda bagi setiap wanita.

Terkadang berhubungan seksual setelah melahirkan membuat sebagian wanita ragu bahkan takut.

Wanita tidak hanya takut bekas persalinan terbuka kembali, rasa lelah yang dirasakan ketika merawat bayi baru lahir juga sering berpengaruh terhadap gairah seksual.

Baca juga: Hamka, Pria yang Membusuk dengan Anaknya di Koja Memiliki Bisnis Bagus, Ekspresi Istri jadi Sorotan

Sangat penting bagi para suami untuk memahami sang istri setelah melahirkan.

Setelah melahirkan, wanita juga memerlukan dukungan dari suami maupun keluarga.

"Pasca melahirkan itu memang suatu dunia tersendiri yah.

Suatu problem yang sangat memang bisa mengganggu kehidupan seorang wanita dalam segala aspek.

Kita tahu pada waktu kehamilan, maka hormon itu mengalami perubahan dalam kadarnya.

2 dari 4 halaman

Artinya, estrogen dan progesteron itu turun.

Karena dia akan mempersiapkan yang namanya untuk proses kehamilan dan persalinan," ujar Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Baca juga: Kenali Penyebab, Faktor Risiko, hingga Gejala Stroke dengan SeGeRa Ke RS

Sehingga setelah seorang wanita selesai masa persalinan maka hormon yang yang turun saat hamil akan kembali.

ilustrasi ibu pasca melakukan persalinan, ini pemaparan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
ilustrasi ibu pasca melakukan persalinan, ini pemaparan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (freepik.com)

Hormon estrogen dan progesteron akan kembali ke level semula atau level sebelum kehamilan.

Akan tetapi, proses kembali ini terkadang tidak seperti yang sobat sehat harapkan.

"Proses kembali ini tidak seperti yang sesuai dengan teori yang ada.

Tergantung kepada yang namanya bagaimana fisiologi dari tubuh si ibu tersebut.

Nah, kita tahu bahwa tubuh seorang wanita sangat rentan," tambah Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Baca juga: Seleksi SKD CPNS dan PPPK 2023 Seminggu Lagi, Pahami Aturan Berpakaian saat Tes Berlansung

Seperti yang diketahui, tubuh seorang wanita ketika hamil sangat rentan.

Oleh karena itu, jika hormon estrogen dan progesteron tidak bisa kembali dalam waktu cepat maka tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan masalah.

3 dari 4 halaman

Sobat sehat pasti tahu jika estrogen adalah hormon anabolik alias hormon pembangun bagi seorang wanita.

Apabila hormon estrogen tidak kembali sesegera mungkin usai persalinan, maka yang terjadi adalah sang wanita akan mengalami gangguan.

Adapun masalah yang bisa dihadapi wanita pasca melahirkan, antara lain:

1. Masalah psikis

Adapun gangguan yang terjadi mulai dari gangguan psikis.

dr. Binsar menyebutkan jika gangguan psikis juga menjadi masalah setelah melahirkan.

Baca juga: Uut Permatasari Ngaku Belum Cinta saat Awal Menikah, Luluh hingga Menangis Terima Amplop Gaji Polisi

2. Masalah hormonal

Ilustrasi wanita pasca melahirkan, begini paparan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Ilustrasi wanita pasca melahirkan, begini paparan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (wow.tribunnews.com)

Masalah kedua yang mungkin dihadapi wanita adalah ketidakseimbangan hormon.

3. Nyeri

"Apalagi kalau proses melahirkannya itu melalui proses seksio.

4 dari 4 halaman

Seksio artinya operasi dari dinding perut.

Sehingga akhirnya tidak bisa membuat rasa nyaman, karena nyeri itu ternyata bisa berlangsung lama.

Tiga hal ini yang sering terjadi pasa seorang wanita yang akan menimbulkan yang namanya gangguan kehidupan atau problem seksual.

Yang paling besar adalah yang namanya ketidakseimbangan hormon.

Kita tahu bahwa patofisiologi dari gangguan seksual wanita bahwa 80 persen problem seksual wanita adalah gangguan libido.

Female hypoactive sexual desire disorder, gangguan hasrat pada seorang wanita atau penurunan hasrat," tutur Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Baca juga: HORE Cair Bulan Depan! Cara Cek Penerima Bansos El Nino Rp 400 Ribu November Desember 2023

Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir Tribunhealth.com dari laman YouTube Tribunnews program Edukasi Seksual edisi 5 Novermber 2020.

Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
hubungan seksualmelahirkandr. Binsar Martin Sinaga Baby Blues Nifas
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved