TRIBUNHEALTH.COM - Kini polisi menemukan petunjuk baru yang berkaitan dengan meninggalnya Hamka (50), seorang ayah yang meninggal membusuk dengan balitanya selama 2 minggu di Koja, jakarta Utara.
Kapolres metro Jakarta Uatara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, ada sisa-sisa bercak darah di badan NP, istri Hamka (50).
Melansir TribunSumsel.com, asal bercak darah masih jadi misteri.
Pasalnya, seetelah dilakukan pemeriksaan, tak ditemukan luka terbuka dari tubuh istri Hamka.
"Istrinya belum atau tidak ada luka terbuka, (tapi) ada beberapa bercak darah yang menempel," ucap Gidion di Mapolres Metro Jakarta Utara, dilansir dari Tribunjakarta.com, Senin (30/10/2023).
Gidion mengungkapkan, polisi akan melakukan pemeriksaan lanjutan berupa tes DNA terkait darah siapa yang menempel pada tubuh istri korban.
Darah yang menempel pada tubuh istri korban akan dicocokan dengan ceceran darah di sekitar jenazah Hamka pengusaha travel umrah, alias korban hamka (50).
Baca juga: Cacar Air Sembuh dengan Bahan Alami, dr. Zaidul Akbar Sarankan Minum Air Kelapa dan 2 Bahan Ini
"Itu bukan luka dari istrinya, itu harus kita menunggu hasil forensik, apakah darahnya siapa ya belum dapat kita pastikan darah siapa," ucap Gidion.
"Kita juga uji DNA, yang pasti bukan darah dari istrinya," tegas Kapolres.
Ada Luka Lebam pada Anak Balitanya
Lebih lanjut, polisi menemukan adanya luka lebam di wajah anak bungsu korban yang juga ditemukan meninggal di lokasi.
Saat ini pihak kepolisian masih menelusuri apakah luka lebam pada anak bungsu itu diakibatkan kekerasan atau terjadi saat balita itu jatuh dari tempat tidur.
"Ada luka di bagian wajah dan kening, tapi itu yang harus kita uji forensik," ucap Gidion di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).
Fakta yang kini diperoleh, mayat balita Abid Qushayyi Akma (2) tergeletak di bawah kasur saat ditemukan.
Yang bersangkutan juga diduga telah meninggal dunia lebih dari 3 hari.
"Anak itu usia kematiannya 3 hari, akan kita lakukan uji jaringan untuk melihat penyebab kematian," ucap Gidion.
"Si anak ada luka, tapi apakah luka itu signifikan dengan kematian itu yang perlu diuji jaringan.
Sementara itu, korban Hamka (50) diduga sudah meninggal lebih dari 10 hari.
Pada tubuhnya tidak ditemukan luka terbuka.
Baca juga: Lowongan Kerja Bank BNI Dibuka Hingga 31 Desember 2023, Berikut Posisi dan Syaratnya
Namun, ada darah yang berceceran di dekat jenazah korban pada saat pertama kali ditemukan Sabtu (28/10/2023) lalu.
Komunikasi Terakhir Hamka
Ada penemuan baru yang diungkap polisi, terkait dengan tewasnya ayah dan anak di koja tersebut.
Kata Gidion, Hamka sempat berkomunikasi kepada keluarganya sesaat sebelum ia tewas.
Komunikasi tersebut berlangsung 10 hari yang lalu sebelum ia ditemukan tewas, tepatnya pada 18 Oktober 2023.
Jika dicocokan dengan hasil autopsi, Hamka memang diperkirakan sudah meninggal sejak 10 hari sebelum ditemukan.
Hamka Rusdi (50) sempat mengeluh sakit tenggorokan sebelum akhirnya ditemukan tewas membusuk di rumahnya di Koja, Jakarta Utara.
Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan berdasarkan hasil pemeriksaan ponsel Hamka.
"Penelusuran jejak gadget sebelumnya, komunikasi antara H dengan keluarganya ada menyebut keluhan tentang sakit tenggorokan yang dia keluhkan," ujar Gidion saat ditemui di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (30/10/2023).
Meski begitu, Gidion belum bisa memastikan apakah keluhan Hamka terhadap keluarganya itu berkaitan dengan penyebab kematian.
Pada tubuh Hamka tidak ditemukan luka terbuka atau sayatan. Namun, ada darah di dekat jasad ayah dua anak itu.
"Pada kasat mata, pada tubuh H tidak ditemukan luka terbuka. Pun ada darah di sekitar jasadnya. Tapi tidak ditemukan luka terbuka," kata Gidion.
Baca juga: Apakah Memang Geli saat Berhubungan Seksual? dr. Binsar Martin Beri Penjelasan
Namun, Gidion belum bisa mengungkapkan darah itu milik siapa.
Sementara itu, terdapat luka lebam pada tubuh anak Hamka, AQ (2) yang juga ditemukan tewas membusuk bersama ayahnya itu.
"Ada luka. Tetapi, apakah luka itu signifikan dengan luka kematian? Nah itu yang mau diuji jaringan. Jadi, tidak tampak kasat mata luka terbuka. (Tapi) ada luka di bagian wajah dan bagian kening. Tapi itu yang harus kita uji forensik," tutur Gidion.
Ungkap Penyebab
RS Polri gunakan 3 metode demi ungkap penyebab meninggalnya bos travel Umrah Hamka (50) dan balita di Koja, Jakarta Utara.
Hamka (50) ditemukan membusuk bersama balitanya di rumah mereka, di Jalan Balai Rakyat, RT 06 RW 03 Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu (28/10/2023).
Jenazah Hamka dan anak balitanya kini berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati
Jenazah pengusaha travel umrah tersebut sebelumnya, ditemukan di depan pintu kamar mandi dalam kondisi telungkup dengan tubuh membengkak dan mayat bayinya berada di dalam kamar, sedangkan istri dan anak pertama Hamka yang berusia 3 tahun masih hidup duduk di sofa dengan kondisi lemas.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengatakan, untuk mengetahui penyebab kematian, diperlukan dilakukan pemeriksaan dengan metode tertentu lantaran kondisi kedua jenazah.
"Penyebab kematian masih kita periksa, karena kondisi jenazah sudah membusuk," kata Hariyanto saat dikonfirmasi, Minggu (29/10/2023).
Tim forensik di RS Polri Kramat Jati sudah melakukan pemeriksaan makroskopik terhadap masing-masing jenazah.
Baca juga: Hujan Uang Rp 15,9 Miliar Dibuat Oleh Influencer Ceko, 4 Ribu Orang Saling Berebut
Hasilnya, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut menggunakan dua metode tambahan.
"Dari pemeriksaan makroskopik perlu ditambahkan pemeriksaan histopatologi atau mikroskopik dan toksikologi," ucap dia
Sang istri bungkam
Sugandi yang merupakan tetangga AH itu mengungkapkan, ketika personel Babinsa TNI bersama warga masuk ke dalam rumah AH, bau busuk langsung tercium sangat menyengat.
Istri AH adalah yang pertama kali ditemukan oleh TNI dan warga.
Saat itu, kata Sugandi, istrinya sedang dalam posisi duduk di ruang tamu. Kondisinya lemas.
Wanita itu kemudian ditanya perihal keberadaan AH serta anak-anaknya. Tetapi, ia tak dapat berkomunikasi dengan baik.
Ia hanya berbicara tak jelas perihal anak-anaknya. Seiring dengan itu, warga menelusuri satu per satu ruangan rumah.
Tapi tidak disangka, Hakamn ditemukan tewas dengan kondisi membusuk di lorong rumah yang hendak menuju ke kamar.
Warga dan TNI kemudian bertanya kepada istri korban yang masih terbaring lemas di ruang tamu. Tetapi, wanita itu menjawab seperti orang kebingungan.
"Petugas bertanya ke istri korban, 'Kenapa kamu? Suami kamu meninggal, kenapa enggak lapor warga?' Dia (istri AH) hanya bilang, 'Anak saya, anak saya!' gitu saja. Enggak bisa ditanya-tanya," ujar Sugandi.
Baca juga: Cara Pilih Masker Demi Jaga Pernapasan, dr. Hery: Dijual Bebas & Kita Bisa Beraktivitas Normal
Warga sempat tidak bisa mengevakuasi kedua anak itu. Sebab, akses ke dalam kamar itu tertutup jasad AH. Warga tidak berani menggesernya.
"Jadi ngambil anaknya itu lewat jendela. Soalnya kalau melalui lorong kehalangan badan ayahnya. Jadi enggak bisa melangkah barangkali," tutur dia.
Malangnya, setelah diperiksa, anak bungsu AH berinisial AQ yang berusia dua tahun sudah tidak bernyawa.
Sementara, anak sulungnya masih hidup, tetapi dalam kondisi lemas.
(TribunHealth.com)