TRIBUNHEALTH.COM - Seorang balita berusia 16 bulan harus meregang nyawa karena kehabisan napas dalam mobil.
Insiden ini bermula ketika ayahnya lupa meninggalkan dia dalam mobil.
Tak hanya itu saja, sang ayah meninggalkan dirinya selama berjam-jam.
Melansir The Star, insiden itu terjadi di universitas negeri distrik Kuala Nerus, Terengganu, Malaysia, Selasa (24/10).
Diketahui dia memang bekerja di sana, sebagaimana dilansir TribunJabar.
Nahasnya, saat turun dari mobil, sang ayah lupa harus mengantar putrinya ke pusat penitipan anak di universitas tersebut.
Ketika ingat telah meninggalkan putrinya, ia bergegas menuju kendaraannya sekitar pukul 16.30 waktu setempat.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Beri Ide Jualan Minuman Sehat, Kelapa Rasa Rimpang yang Berkhasiat untuk Jantung

Namun, terlambat karena sesampainya di mobil, bayi tersebut sudah terbaring tak sadarkan diri di dalam mobil yang panas.
Sang ayah kemudian membawa bayi itu ke pusat kesehatan universitas, dikutip dari independent.co.uk.
“Polisi bergegas ke lokasi kejadian segera setelah kami menerima laporan dan menemukan bahwa bayi tersebut telah meninggal,” kata Abdul Rahim Md Din.
Autopsi dilakukan di RS Sultanah Nur Zahirah pada Selasa malam.
“Dilakukan visum di RS Sultanah Nur Zahirah, tadi malam. Kami menunggu laporannya untuk mengetahui penyebab kematiannya,” ujarnya.
Saat ini, pihak berwenang tengah melakukan penyelidikan berdasarkan Undang-Undang Anak tahun 2001 di negara tersebut.
Baca juga: Hukum Murid Tak Salat, Guru di Sumbawa Bakal Dihukum Pidana, Dituntut 3 Bulan Penjara

Dalam Undang-Undang tersebut disebutkan, seseorang dapat dipenjara hingga 10 tahun atau denda hingga RM 20.000 atau sekitar Rp 66 juta.
Ini Merupakan Kasus Kedua di Malaysia dalam Sebulan
Awal Oktober lalu, kasus serupa juga pernah terjadi di Malaysia.
Seorang bayi perempuan berusia 8 bulan ditemukan meninggal di tempat parkir rumah sakit di Kuala Lumpur.
Sang ibu meninggalkan anaknya selama 10 jam.
Ibu anak tersebut telah menempatkan putrinya di kursi penumpang belakang mobil pada pukul 7.20 waktu setempat.

Sang ibu yang merupakan seorang dokter di rumah sakit tersebut lupa mengantar anaknya ke taman kanak-kanak dan langsung berangkat kerja.
Ia baru sadar ketika suaminya menelpon dirinya.
“Dia menyadari bahwa putrinya masih di dalam mobil hanya ketika suaminya menelepon pada malam hari,” kata kepala polisi distrik Cheras Zam Halim Jamaluddin kepada The Straits Times.
“Korban meninggal pada hari yang sama,” katanya dalam keterangannya.
(TribunHealth.com, TribunJabar.id)