Breaking News:

Trend dan Viral

Dulu Seorang Guru, Pak Irfan Kini Jual Jasa Pijat Keliling demi Menyambung Hidup, Tak Pasang Tarif

Pak Irfan sudah tidak bisa menjadi guru lagi karena faktor usia, padahal ketiga anaknya masih bersekolah

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
bukhan.arrabb/TikTok
Viral mantan guru jadi tukang pijat keliling 

TRIBUNHEALTH.COM - Kisah mantan guru yang alih profesi menjadi tukang pijat keliling viral di media sosial.

Dia adalah Pak Irfan, yang menjual jasanya di sekitar sebuah mall di Surabaya.

Dirinya terpaksa memutar otak dan bekerja agar bisa terus menyambung hidup.

Pasalnya dia sudah tidak bisa menjadi guru lagi karena faktor usia, padahal ketiga anaknya masih terbilang muda dan masih memerlukan pendidikan.

Dilansir TribunHealth.com dari TribunJabar.id, berikut ini kisahnya.

Baca juga: VIRAL Polisi Disoraki Ibu-ibu karena Tak Hafal Pancasila, Netizen Bela Bripka Rubangi: Kadang Grogi

Viral di media sosial

Kisah Irfan ini diangkat oleh TikToker @bukhan.arrabb.

Dalam videonya, terlihat Irfan sedang duduk di pinggir jalan sambil membawa tas dan sebuah karton.

"Pas lagi mau nyari bapak bakul es malah enggak sengaja lihat bapak-bapak yang lagi duduk di sudut Jalan Tunjungan 1," tulis narasi dalam video tersebut, dikutip pada Jumat (20/10/2023).

Di atas karton itu, terdapat tulisan "Pijat tangan & kaki".

2 dari 4 halaman

Irfan juga menyematkan nomor telepon dan alamatnya bagi pelanggan yang mengontaknya secara langsung.

Irfan mengaku, ia kerap menunggu pelanggan di sekitar Jalan Tunjungan 1 atau di dekat Hotel Platinum, Surabaya, Jawa Timur.

Ketika ditanya mengenai tarif jasa pijatnya, Irfan mengaku tidak memasang tarif.

"Sukarela," kata Irfan.

Lantas seperti apa kisah Irfan selengkapnya?

Mantan Guru]

Viral mantan guru jadi tukang pijat keliling
Viral mantan guru jadi tukang pijat keliling (bukhan.arrabb/TikTok)

Melansir TribunJakarta, Irfan adalah mantan guru pengajar olahraga di salah satu SD swasta di Surabaya.

Ia telah menjalani profesinya itu sejak tahun 2000.

Namun dia harus pensiun pada 2022 lantaran faktor usia.

Itu sebabnya Irfan harus mencari cara lain untuk bertahan hidup bersama keluarganya.

3 dari 4 halaman

Apa lagi Irfan memiliki tiga anak yang masih duduk di bangku sekolah.

"Yang pertama, anak saya baru lulus SMK, sedangkan anak kedua itu masih SMP kelas 3, dan anak ketiga baru kelas 6 SD," saat dihubungi pada Kamis (19/10/2023), dikutip dari TribunJakarta.

"Perjalanannya masih panjang, anak kedua dan ketiga pun lulusnya barengan. Anak kedua masuk SMA, anak ketiga masuk SMP," sambung Irfan.

Baca juga: Biar Aman, Pasutri Bawa Pulang Emas 30 Kg dari Tempat Jualan, Nahas Rumah Malah Kemalingan

Meski harus banting setir menjadi tukang pijat, Irfan mengaku anak-anaknya menjadi sumber penyemangatnya mencari nafkah.

"Makanya saya berjuang untuk mereka, kelulusan ini yang butuh biaya banyak," ungkap Irfan.

"Oleh sebab itu, saya semangat untuk anak. Tiap malam saya mesti ke sana untuk mencari uang," tambahnya.

Irfan diketahui tinggal di Jalan Peneleh, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya.

Di sana, dirinya tinggal bersama istri dan ketiga anaknya.

Untuk menyambung hidup sehari-hari, Irfan dibantu oleh sang istri yang bekerja sebagai admin di sebuah yayasan.

Namun, Irfan menyebut gaji sang istri tidak sampai Rp1 juta per bulannya.

4 dari 4 halaman

Tak Pasang Tarif Pijat karena Sesuaikan Kemampuan Pelanggan

Viral mantan guru jadi tukang pijat keliling
Viral mantan guru jadi tukang pijat keliling (bukhan.arrabb/TikTok)

Irfan mengaku mempelajari teknik memijat dari salah satu rekannya yang juga memiliki keahlian di bidang ini.

Ia sadar bahwa membuka usaha pijat tidak akan selalu mendapatkan banyak pelanggan.

Jika sedang ramai, ia bisa melayani pijat hingga 4 orang dalam sehari.

Pelanggannya terkadang berasal dari tamu-tamu hotel yang tak jauh dari tempat ia biasa mangkal.

Jika jasanya sedang sepi peminat, Irfan mengaku tetap mensyukuri penghasilan yang ia dapatkan.

Baca juga: Pria Bisa Terkena Kanker Payudara, Waspada jika Tiba-tiba Muncul Benjolan atau Ada Perubahan Puting

Adapun, Irfan enggan mematok tarif jasa pijatnya karena ingin menyesuaikan dengan kemampuan pelanggan.

"Kadang pasien-pasien saya bertanya, 'seikhlasnya tuh berapa Pak?' ya saya gambarkan seperti sampean mau ke masjid, lalu mau sedekah, itu kan sesuai dengan hati sampean," ungkap Irfan.

"Memang waktu saya belajar sama guru saya, paman saya itu sudah dipesenin, kalau bisa jangan masang tarif. Saya bilang, memang niat saya gak pasang tarif. Katanya 'oke bagus, silakan' gitu," lanjutnya.

Pernah Dapat Pelanggan Tak Punya Uang

Lebih lanjut Irfan bercerita, dirinya pernah mendapatkan pelanggan yang tidak memiliki uang.

Pelanggan itu berkata jujur kepada Irfan bahwa ia hanya mampu membayar dengan sedikit uang yang ia miliki.

"Dia bilang 'Pak saya cuma bisa bayar segini', ya saya bilang wis enggak apa-apa. Memang ucapan saya itu sukarela kok," katanya.

Tanpa diduga-duga, ternyata pelanggannya itu menemui Irfan kembali setelah satu minggu kemudian.

Pelanggannya itu tiba-tiba saja memberikan sejumlah uang.

"Loh, saya gak ngarepin toh. Enggak usah," kata Irfan menceritakan ucapannya kala itu.

"Tapi dia menghampiri saya, kasih uang itu. Kata dia, 'engga-engga Pak, enggak apa-apa, malah saya enggak enak' ya sudah saya terima saja," kata Irfan.

Bekerja pada Malam Hari

Adapun, Irfan biasa menawarkan jasanya di dua lokasi setiap malam.

Pukul 20.00–22.00 WIB, ialah mangkal di depan Jalan Tunjungan 1, Surabaya.

Sedangkan pukul 22.00–00.00 WIB, ia berpindah ke sekitar Hotel Platinum Surabaya.

Irfan mengaku, ia hanya libur di hari Kamis.

"Pagi harinya, saya lakukan apa saja yang bisa saya lakukan di rumah. Kalau ada telepon panggilan pijat, ya saya datangi kemana," pungkasnya.

Diolah dari TribunJabar.id

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
guruPijatViralsurabaya Petis Cromboloni Dhawank Delvi Syakirah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved