TRIBUNHEALTH.COM - Bekerja keras sudah sulit dipisahkan di era modern ini.
Banyak orang menjalani pekerjaan nine to five, bahkan harus disertai dengan lembur demi mendukung kemajuan karier.
Kabar buruknya, kerja terlalu berlebihan ternyata berdampak buruk terhadap kesehatan jantung.
Ada beberapa alasan mengapa bekerja berlebihan bisa mempengaruhi kesehatan jantung, termasuk kaitannya dengan stres dan kurangnya aktivitas fisik.
Melansir Times of India, berikut ini fakta-faktanya.
Tingkat stres dan risiko jantung

Satu di antara alasan utama mengapa kerja berlebihan buruk untuk jantung adalah tingkat stres yang tinggi.
Terlalu banyak bekerja dapat menyebabkan stres kronis, memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.
Paparan hormon-hormon ini dalam waktu lama dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol, yang keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Oleh karena itu, penting untuk memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang stabil sehingga tingkat stres Anda tidak melebihi batas, yang menyebabkan risiko jantung jangka panjang.
Baca juga: Jatuh Miskin, Mantan Miliarder Kerja Jadi Driver Taksi Online Sambil Bawa Anak yang Sakit
Kurangnya aktivitas fisik
Jam kerja yang panjang sering kali menyisakan sedikit atau bahkan tidak ada waktu sama sekali untuk berolahraga atau menjalani gaya hidup aktif yang merupakan komponen kunci kesehatan jantung.
Gaya hidup yang tidak banyak bergerak dikaitkan dengan obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Ketika tuntutan pekerjaan membatasi kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur, hal ini dapat memicu berbagai masalah yang berhubungan dengan jantung.
Makan berlebihan

Tuntutan pekerjaan yang tiada henti dapat memengaruhi pilihan pola makan, yang seringkali berujung pada kebiasaan makan yang buruk.
Pilihan makanan yang cepat, nyaman, dan seringkali tidak sehat dalam bentuk pilihan dibawa pulang atau diantar mungkin menjadi hal yang biasa.
Makanan ini tinggi kalori, lemak dan gula tidak sehat dengan protein, serat, atau karbohidrat sehat yang hampir dapat diabaikan.
Pola makan ini dapat berkontribusi terhadap obesitas dan masalah terkait jantung lainnya.
Baca juga: Tak Bisa Tidur saat WFH? Pakar Sebut Perlu Melatih Otak Bedakan Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi
Terlalu banyak bekerja dan kurang tidur
Bekerja berlebihan dapat mengganggu pola tidur seseorang sehingga mengakibatkan istirahat tubuh dan pikiran tidak mencukupi.
“Orang dewasa yang tidur kurang dari 7 jam setiap malam lebih cenderung mengatakan bahwa mereka mempunyai masalah kesehatan, termasuk serangan jantung, asma, dan depresi.”
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting agar jantung dapat pulih dan berfungsi secara optimal sehingga kerja berlebihan dapat menghambat fungsi jantung yang sehat.
Kurangnya keseimbangan work-life balance

Kaburnya batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi akibat kerja berlebihan dapat mengganggu keseimbangan yang dibutuhkan untuk kesehatan jantung.
Kerja berlebihan yang kronis menyisakan sedikit waktu untuk relaksasi, rekreasi, dan menghabiskan waktu berkualitas bersama orang-orang terkasih.
Tekanan terus-menerus untuk bekerja dan memenuhi tenggat waktu dapat menciptakan kecemasan terus-menerus yang berdampak negatif pada kesehatan jantung dan mental.
Baca juga: Ketahui Beberapa Pemeriksaan yang Dilakukan jika Anak Terdiagnosis TBC
Mengabaikan pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan kesehatan berfungsi sebagai tindakan pencegahan terhadap masalah jangka panjang .
Karenanya, tidak melakukan tes kesehatan sama saja engan memperburuk masalah.
Ketika seseorang terjebak dalam siklus kerja berlebihan, mereka mungkin mengabaikan pemeriksaan kesehatan rutin dan tindakan pencegahan.
Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan rutin yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, dan kesehatan jantung secara keseluruhan harus diprioritaskan.
Mengabaikan aspek-aspek ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Dapatkan sabun antibakterial dan produk kesehatan lain di link berikut.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)