TRIBUNHEALTH.COM - Tidur merupakan proses yang dibutuhkan tubuh untuk memulihkan tubuh dan otak beristirahat.
Karenanya, kurang tidur bisa memiliki berbagai efek buruk terhadap kesehatan.
Sebaliknya, ketika seseorang mendapatkan tidur yang cukup saat malam hari, maka kesehatannya cenderung lebih baik.
Dilansir TribunHealth.com dari Times of India, berikut ini sederet fakta mengenai tidur, mulai dari fungsi tidur, durasi yang ideal, serta dampak buruknya jika kekurangan.
Peran penting tidur bagi kesehatan

1. Konservasi dan Penyimpanan Energi
Pada siang hari, sel-sel di seluruh tubuh menggunakan sumber daya yang tersimpan untuk metabolisme.
2. Saat Anda tidur, tubuh menggunakan lebih sedikit energi.
Hal ini memungkinkan sel-sel tersebut memasok kembali dan menimbunnya untuk hari berikutnya.
Baca juga: Sederet Manfaat Aktivitas Fisik dan Banyak Bergerak: Tingkatkan Kualitas Tidur hingga Cegah Penyakit
3. Perbaikan dan Pemulihan Diri
Menjadi kurang aktif memudahkan tubuh menyembuhkan cedera dan memperbaiki masalah yang terjadi saat Anda terjaga.
Itu pula sebabnya sakit membuat Anda merasa lebih lelah dan butuh lebih banyak istirahat.
4. Pemeliharaan Otak
Saat tidur, otak mengatur ulang dan membuat katalog kenangan dan informasi yang dipelajari.
Memudahkan Anda mengingat, mengakses, dan menggunakan hal-hal yang Anda pelajari.
Durasi tidur yang ideal

Durasi tidur yang baik dan sehat bisa bervariasi dari satu orang dan orang lainnya.
- Bayi baru lahir (sampai 3 bulan): Antara 14 dan 17 jam.
- Bayi (4 bulan hingga 12 bulan): Antara 12 dan 16 jam (termasuk waktu tidur siang).
- Anak kecil (usia 1 hingga 5 tahun): Antara 10 dan 14 jam (termasuk waktu tidur siang).
- Anak usia sekolah (usia 6 hingga 12 tahun): Sembilan hingga 12 jam.
- Remaja (usia 13 hingga 18): Delapan hingga 10 jam.
- Dewasa (18 tahun ke atas): Tujuh hingga sembilan jam.
Baca juga: Pakar Tak Sarankan Tidur dengan Kipas Angin Menyala, Sebabkan Udara Kering, Buruk untuk Kesehatan
Dampak kurang tidur pada tubuh manusia

Banyak data penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur meningkatkan tingkat penanda inflamasi (seperti CRP) dan sirkulasi katekolamin simpatis (seperti epinefrin dan norepinefrin).
Keduanya kemudian memicu aktivasi plak yang berkembang menjadi Hipertensi dan Penyakit Jantung.
Ini juga menurunkan toleransi glukosa dan meningkatkan resistensi insulin (karena peningkatan kadar kortisol malam hari) yang menyebabkan DM (diabetes mellitus).
Baca juga: Jangan Langsung Tidur, Lakukan Ini setelah Berhubungan Badan agar Terhindar dari Penyakit Seksual
Faktor yang mempengaruhi tidur
Makanan: Penggunaan stimulan yang berlebihan (minuman ringan dengan kafein, kopi, teh) mengganggu pola tidur normal Anda dan mengundang penyakit.
Merokok/Alkohol: Ini juga memiliki efek yang sama dengan stimulan.
Obesitas: Ini menyebabkan Obstructive Sleep Apnea (OSA) yang mengganggu siklus tidur normal dan menyebabkan berbagai penyakit seperti Tekanan Darah Tinggi, Serangan Jantung, Diabetes, Stroke Otak dll.
Gaya hidup yang tidak aktif: Hal ini dapat menyebabkan Obesitas dan OSA selanjutnya yang pada akhirnya menyebabkan Penyakit Jantung. Duduk terus menerus lebih dari 2 jam lebih buruk dibandingkan merokok.
Dapatkan termometer tubuh dan produk kesehatan lain di link berikut.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)