TRIBUNHEALTH.COM - Bayi bisa juga mengalami kekurangan darah atau anemia.
Jika bayi mengalami anemia, untuk mengatasinya bisa didapatkan dari makanan atau suplemen tambah darah?
Dokter umum di RS Brayat Minulya Surakarta, dr. Maria Dorothea Irene menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com.
"Kalau pada bayi yang kurang dari 6 bulan kan masih full ASI. Kadang pada bayi kan kondisi anemia ini bisa karena gak full ASI atau susu formulanya gak pakai susu sapi, tapi susu soya," kata dr. Irene
Baca juga: Kenali Penyebab Anemia pada Remaja dan Dewasa yang Disampaikan dr. Irene
Susu soya itu kandungan zat besinya gak sebanyak susu sapi apalagi ASI, itu kurang banget," lanjutnya
Makanya, bayi-bayi mengalami anemia.
Sebenarnya asupan bayi yang paling bagus adalah ASI.
"Jadi di full-in asinya, mudah-mudahan kondisi anemia itu terhindar, kalau gak ada kelainan bawaan," imbuh dr. Irene
Perlu sobat sehat tahu, ternyata ASI sangat penting untuk menambah darah pada bayi.
Adakah perbedaan anemia pada remaja dan anemia pada bayi, ataupun orang dewasa?
"Kalau perbedaan itu lebih ke penyebab dan kriteria anemia. Kalau penyebab mungkin bermacam-macam, kalau bayi itu bisa karena kelainan bawaan atau ketidakcocokan golongan darah ibu dan anak itu bisa terjadi dari masa kehamilan sampai masa menyusui," ujar dr. Irene
Baca juga: Jangan Anggap Sepele, dr. Irene : Anemia pada Remaja Masih Banyak Terjadi
Jadi anak itu kelihatannya kuning selaina anemia. Kemudian juga bisa karena bayi gak bisa memproduksi sel darah merah,
Kalau pada balita udah naik dikit, itu biasanya ada drama balita sulit makan, pilih-pilih makan. Atau mungkin sering jajan, atau malah kebanyakan minum susu, gak mau makan makanan padat gizi. Makannya terjadi kurang nutrisi dan terjadi anemia," lanjutnya
Anemia pada remaja bisa disebabkan karena kekurangan zat besi atau kekurangan zat mikro lainnya.
"Remaja itu kan udah mulai bisa pilih makanan sendiri, udah mulai jajan di luar atau malah lebih banyak makan di luar dibandingkan di rumha. Jadi bisa mengalami kekurangan zat gizi," imbuhnya
Baca juga: 2 Tahun Menjanda, Kini Nadya Mustika Pamer Kekasih Baru, Ternyata Adik Ipar Larissa Chou
Berbicara mengenai anemia defisiensi besi, bisa disebabkan karena asupan zat besi yang kurang, pola makan yang salah ataupun kurangnya pengetahuan tentang gizi.
"Jadi remaja itu biasanya kalau makan yang penting kenyang, belum tentu gizinya itu tercukupi. Yang paling sering terjadi adalah sering melewatkan jam makan. Remaja-remaja itu kadang gak ngerasa laper, jadi waktunya sarapan dia gak mau 'ah nati aja agak siangan', waktunya jam makan siang malah main atau mungkin jajan camilan aja." pungkas
dr. Irene
Hal tersebut sering terjadi pada remaja dan tidak terpikirkan juga mengenai gizinya bagus artau tidak untuk tubuh.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com, bersama dengan dr. Maria Dorothea Irene. Seorang dokter umum dari Rumah Sakit Brayat Minulya Surakarta.
(TribunHealth.com/PP)