TRIBUNHEALTH.COM - Sebuah pesta pernikahan yang sedianya menjadi momen untuk bersenang-senang, nyatanya hanya mengundang duka.
Insiden tak terduga terjadi dalam sebuah resepsi.
Kebakaran tiba-tiba terjadi dan menewaskan 113 orang serta melukai 150 orang lainnya.
Peristiwa ini terjadi di Nineveh, Irak, pad Selasa (26/9/2023).
Baca juga: Tak Selamanya Menyegarkan, Ini 5 Efek Samping Minum Air Dingin, Menghambat Pemecahan Lemak
Kronologi

Insiden tragis ini diduga dipicu kembang api yang dinyalakan saat mempelai pengantin sedang berdansa di tengah-tengah.
Video detik-detik kebakaran hebat ini pun beredar luas di media sosial.
Dalam video itu, awalnya terlihat pesta pernikahan yang diadakan dalam gedung berlangsung meriah dan romantis.
Pengantin wanita mengenakan gaun putih panjang, sedangkan pengantin pria mengenakan jas hitam.
Keduanya berdiri di tengah-tengah untuk berdansa, sebagaimana dilansir Serambi News.
Mereka dikelilingi hiasan bunga melingkar dan di 4 sudut terdapat mesin kembang api.
Sedangkan para tamu undangan ada yang berdiri mengelilingi mereka dan duduk melihat.
Baca juga: 3 Manfaat Minum Air Dingin setelah Olahraga, Bisa Mencegah Dehidrasi Lebih Baik daripada Air Normal
Saat mereka sedang menari dengan romantis, kembang api menyala.
Sayangnya, percikan kembang api itu mengenai dekorasi bunga palsu yang ada di atas pengantin.
Api langsung cepat membakar dekorasi berbentuk bulat itu.
Terlihat salah satu tamu undangan mendongak ke atas karena ada benda yang jatuh ke kepalanya.
Tiba-tiba dekorasi yang terbakar langsung berjatuhan ke bawah.

Bahkan api yang jatuh mengenai kepala salah satu tamu hingga membuat badan dan baju tamu itu terbakar.
Api terus berjatuhan dari atas hingga membuat tamu panik berlarian.
Pengantin pria pun terlihat menarik istrinya menjauh.
Sontak semua tamu berebut untuk bisa keluar.
Sedangkan dalam video berikutnya, terlihat kondisi gedung yang sudah hangus dilalap api.
Baca juga: Tak Biasa, Ibu Kantin Ini Mencuci Uang Hasil Jualan Sebelum Disimpan, Alasannya Tak Terduga
Kembang api umum digunakan dalam pesta pernikahan di Irak
Mahmoud Abdelwahed dari Al Jazeera, melaporkan dari Bagdad, mengatakan bahwa kembang api adalah fitur umum perayaan pernikahan di Irak.
Sekitar 1.000 orang dilaporkan hadir pada perayaan tersebut ketika kebakaran terjadi.
Bahan mudah terbakar yang digunakan dalam pembangunan aula acara diduga berkontribusi terhadap kobaran api besar, kata Abdelwahed, seraya menambahkan bahwa gedung tersebut tampaknya tidak memiliki “langkah-langkah keamanan yang tepat”, termasuk pintu keluar darurat.
Pertahanan sipil Irak juga melaporkan adanya panel prefabrikasi di aula acara yang “sangat mudah terbakar dan melanggar standar keselamatan”.
“Kebakaran menyebabkan beberapa bagian langit-langit runtuh karena penggunaan bahan konstruksi yang sangat mudah terbakar dan berbiaya rendah,” kata otoritas pertahanan sipil dalam pernyataan mereka.
Pemerintah lakukan investigasi

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memerintahkan penyelidikan atas kebakaran tersebut dan meminta pejabat kementerian dalam negeri dan kesehatan untuk memberikan bantuan, kata kantornya dalam sebuah pernyataan online.
Kementerian Dalam Negeri Irak menyatakan telah mengeluarkan empat surat perintah penangkapan terhadap pemilik gedung pernikahan, lapor media pemerintah.
Mayoritas korban luka menderita luka bakar dan sesak napas, kata al-Badr dari Kementerian Kesehatan, seraya menambahkan bahwa juga terjadi kerumunan massa di lokasi kejadian.
Klip video yang diposting di media sosial dan konon diambil beberapa saat sebelum kebakaran terjadi menunjukkan potongan-potongan panel yang terbakar jatuh dari langit-langit aula.
Para tamu pernikahan juga terlihat melompat dari meja dan berusaha melarikan diri ke tempat yang aman.
(TribunHealth.com)