TRIBUNHEALTH.COM - Merebaknya TikTok Shop masih menjadi sorotan lantaran dianggap sebagai biang keladi merosotnya penjualan pasar tradisional.
Terbaru, seorang karyawan Pasar Tanah Abang bahkan mengaku sampai malu menerima gaji.
Pasalnya dia hanya bisa menjual 3 baju saja dalam seminggu, buntut sepinya pasar.
Hal itu dia sampaikan ketika dikunjungi oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada Kamis (28/9/2023).
Dilansir TribunHealth.com dari Kompas.com berikut ini kisahnya.
Baca juga: Hati-hati! Beredar Link Tilang Elektronik via WhatsApp, Polisi: Jangan Percaya, Penipuan

Dia adalah Icha, penjaga kios baju di Pasar Tanah Abang.
Dirinya merasa malu lantaran hanya bisa menjual tiga helai baju saja dalam sepekan.
"Setelah lebaran haji, itu benar-benar down parah, Pak. Bisa dikatakan, (dalam) seminggu, saya pernah laris tiga potong," ungkap Icha kepada Zulkifli Hasan.
"Seminggu (menjual) tiga (baju) saja?" tanya Zulkifli.
"Pernah. Saya menerima gaji pun malu, Pak, karena saya sebagai karyawan," jawab Icha.
Icha mengaku, penjualannya yang sedikit tidak sebanding dengan usahanya ketika berjualan.
Padahal setiap hari ia harus berteriak untuk mendapatkan perhatian pengunjung Pasar Tanah Abang.
Ikut live TikTok tapi masih sepi

Baca juga: Mengenal Gangguan Dismorfik Tubuh, Ini Penjelasan Psikolog Adib Setiawan
Pada dasarnya dia sudah mencoba peruntungan dengan ikut live TikTok.
Sayangnya, penontonnya juga sepi.
"Padahal, kita sudah teriak-teriak sampai suara saya habis. Kadang, kita live enggak ada yg checkout," urai Icha.
Mendengar keluhan Icha, Zulkifli menegaskan, Pemerintah Pusat kini hanya mengizinkan sosial media sebagai alat promosi dan tak bisa berjualan.
"Kalau dia mau menjadi social commerce, harus ada izin. Nah, social media, itu dia enggak boleh jualan," kata Zulkifli.
"Hanya iklan saja seperti TV, TV kan iklan saja, promosi," urainya.

Salah satu yang terkena kebijakan ini adalah platform TikTok Shop.
Pemerintah Pusat melarang operasional TikTok Shop dan hanya mengizinkan TikTok sebagai sosial media.
Dengan kebijakan ini, Zulkifli Hasan berharap perekonomian di pasar-pasar offline seperti Tanah Abang bisa kembali bergairah.
Baca juga: 3 Perguruan Tinggi Negeri Punya Golden Ticket, Terima Mahasiswa Tanpa Tes, Universitas Mana Saja?
Kalah saing dengan barang impor
Senada, Dasya yang juga berdagang di Tanah Abang mengeluhkan hal yang sama.
Kepada Zulkifli Hasan, Dasya menyebutkan, barang yang dijual via online cenderung lebih murah karena didatangkan dari luar negeri.
Karena itu, dagangan yang dijual di Pasar Tanah Abang menjadi tidak laku.

"Harganya barang juga kan kalo online itu langsung dari sana ya (diimpor). Jadi bisa jual harga murah (via online)," ungkapnya.
Apa lagi, barang impor tersebut dijual di TikTok Shop.
Seorang penjual baju di lantai dasar Blok A Pasar Tanah Abang bernama Diah menilai merebaknya social commerce seperti TikTok Shop yang menjual barang impor murah membuat pendapatannya surut.
"Ini toko-toko sudah mulai sepi. Kalau ada pengunjung, itu cuman jalan-jalan aja, jarang yang beli," curhat Diah kepada Zulkifli.
Ia pun meminta Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perdagangan agar mengintervensi hal tersebut.
"Jadi, mohon pemerintah untuk menghentikan ini semua, jadi tidak ada lagi kirim-kirim secara online," tegas Diah.
(TribunHealth.com, Kompas.com)