Breaking News:

Trend dan Viral

Ibu di Kediri Rawat Anak Lumpuh Selama 45 Tahun, Berakhir Meninggal di Waktu Bersamaan

Sang anak sempat diselamatkan oleh warga namun nyawanya tak tertolong, meninggal 10 menit kemudian

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
IST
TKP rumah seorang ibu dan anaknya meninggal dunia di Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa, Timur.(Dok. Polsek Pesantren) 

TRIBUNHEALTH.COM - Seorang ibu di Kediri dengan sabar merawat anaknya yang lumpuh selama 45 tahun.

Nahas, mereka meninggal dalam waktu yang bersamaan.

Potret kasih sayang ibu kepada anaknya ini terjadi di lingkungan Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur .

Sosok ibu bernama Utami Sri Rahayu (66) dan anaknya yang menderita polio adalah Arif Budiman (45).

Sejak anak Arif masih balita, keduanya hanya tinggal berdua saja.

Sebelum ditemukan meninggal dunia, Rahayu memang diketahui memiliki sejumlah penyakit.

Namun dirinya enggan dibawa ke RS karena tak tega meninggalkan anaknya.

Pasalnya sang anak hanya terbaring di ranjang, sehingga otomatis dia sendiri yang memenuhi kebutuhan rumah.

Dilansir TribunHealth.com dari Kompas.com, berikut ini fakta-faktanya.

Baca juga: Tak Puas dengan Nilai UTS, Siswa MA di Demak Bacok Guru di Ruang Kelas, Diam-diam Membawa Celurit

Diperkirakan meninggal 3 hari sebelum ditemukan

Ilustrasi jenazah
Ilustrasi jenazah (Tribunnewsmaker.com)
2 dari 4 halaman

Mulanya ada seorang tetangga yang curiga dengan kondisi rumah Utami yang sudah dua hari dalam keadaan tertutup.

Saat warga membuka pintu rumahnya, mulai tercium bau busuk dan menemukan jasad Utami dalam kondisi membusuk.

Kematiannya diduga sudah terjadi tiga hari sebelumnya.

Sedangkan Arif ditemukan di ranjang dengan kondisi masih hidup namun lemas karena tidak mendapatkan nutrisi selama ibunya meninggal.

Petugas sempat mengevakuasi Arif ke luar kamar.

Namun karena kondisinya yang buruk, sekitar 10 menit kemudian Arif turut meninggal dunia.

Baca juga: Idap Penyakit Langka, Wajah Pria Ini Tak Bisa Menua, Seperti Anak-anak meski Sudah Dewasa, Usia 34

Sempat periksa ke puskesmas

ilustrasi pemeriksaan dokter
ilustrasi pemeriksaan dokter (sajiansedap.grid.id)

Sebelum meninggal, Rahayu sempat memeriksakan diri ke puskesmas.

"Rumahnya kan dekat dengan puskesmas. Hanya berjarak sekitar 50 meteran. Kadang Bu Utami datang ke sini, lalu petugas kita yang datang ke rumahnya," ujar Dwi Nugraheni melalui sambungan telepon, Senin (25/9/2022) malam.

Dokter Umum Poli Lansia Puskesmas Pesantren 2 dr Bayu Rachmawan mengatakan, Utami kerap mengeluhkan sakit pada lambungnya dan sakit kepala.

3 dari 4 halaman

Namun saat mau dirujuk untuk mendapatkan penanganan kesehatan lebih lanjut, Utami menolak karena khawatir dengan kondisi anaknya itu.

"Iya, pernah rencana rujuk ke poli dalam, namun menolak. Tidak ada yg menjaga anaknya. Jadi keluar ya seperlunya, buru-buru balik rumah," ujar dr Bayu dalam pesan singkatnya, Senin (25/9/2023) malam.

Baca juga: 4 Tips Mencegah Lonjakan Gula Darah setelah Makan, Penting bagi Penderita Diabetes

Keterangan tokoh masyarakat

Ketua Rukun Tetangga 10, Rukun Warga 03, Kelurahan Singonegaran Sutrisno mengatakan, tidak ada yang janggal dari sosok almarhum Utami.

Dalam kehidupan sosial, ia normal seperti warga umumnya.

"Kalau pendiam atau bahkan sering mengurung diri di rumah gitu, enggak. Biasa saja. Ke tetangga kadang juga sering pinjam apa, gitu. Dia juga punya kebiasaan bersepeda," ujar Sutrisno, Selasa (26/9/2023).

Sutrisno menambahkan, Utami hanya tinggal berdua dengan anaknya yang disabilitas.

Itu karena tiga anaknya yang lain berada di luar wilayah.

Dari sisi ekonomi Utami juga tidak kekurangan karena setiap bulan mendapat uang pensiunan dari almarhum suaminya.

Selain itu, ia juga menerima bantuan sosial dari pemerintah.

4 dari 4 halaman

"Keduanya juga dapat bantuan sosial karena masuk BDT (Basis Data Terpadu)," pungkasnya.

Polisi lakukan penyelidikan

TKP rumah seorang ibu dan anaknya meninggal dunia di Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa, Timur.(Dok. Polsek Pesantren)
TKP rumah seorang ibu dan anaknya meninggal dunia di Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa, Timur.(Dok. Polsek Pesantren) (IST)

Penyelidikan kematian Setelah penemuan jenazah Utami dan anaknya, polisi turun tangan melakukan penyelidikan.

Saat itu, polisi menduga kematian korban berkorelasi dengan kondisi tubuhnya akibat sejumlah penyakit yang diderita.

Namun untuk mengungkap lebih jelas penyebab kematiannya, saat itu juga petugas juga membawa jenazah ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk dilakukan autopsi.

Hasil autopsi itulah yang saat ini tengah ditunggu para pihak.

Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Pesantren Inspektur Satu (Iptu) Dodik Wargo Hardoyo mengatakan, saat ini pihaknya juga masih menunggu hasil autopsi tersebut.

"Hasilnya belum keluar," ujar Iptu Dodik melalui pesan singkatnya pada Kompas.com, Selasa (26/9/2023). Sebelumnya diberitakan, Utami dan Arif ditemukan meninggal dunia di rumahnya, Rabu (21/9/2023).

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
PoliomeninggalanakibuKediri
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved