TRIBUNHEALTH.COM - Inilah sosok Septina, kepala sekolah yang beli mobil dan setiri sendiri untuk antar jemput siswanya di wilayah terpencil.
Wanita bernama lengkap Septina Ika Kadarsih itu merupakan kepala sekolah SD Negeri Sugihan 3.
Pasalnya, letak SD Negeri Sugihan 3 Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, terpencil dari permukiman warga, hal inilah yang membuat sekolah tersebut kekurangan murid.
Karena orangtua tentu memilih untuk menyekolahkan anaknya di sekolah yang mudah aksesnya.
Baca juga: Simak Ketentuan Unggah Dokumen saat Daftar CPNS 2023, Perhatikan Ukuran File Sebesar Berikut
Melansir Surya.co.id, meskipun begitu, Septina tidak menyerah agar sekolah yang dipimpinnya bisa ramai murid.
Ia rela membeli mobil Suzuki Carry keluran 1988 yang difungsikan sebagai mobil sekolah.
"Belinya sudah sekitar setahun lalu, Rp 15 juta, kemudian dimodifikasi sebagai mobil antar jempur siswa."
"Tapi memang seringnya untuk mengantar siswa pulang, diantar sampai ke rumah masing-masing," kata Septina yang dilansir dari Kompas.com.
Menurut Septina, semua siswa menggunakan jasa mobil tersebut setiap harinya.
Total 25 siswa diantar dalam dua rombongan.
"Diantar dari yang paling dekat, di sekitar sekolah sampi siswa yang rumahnya di wilayah Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Siswa disini memang banyak juga yang dari Boyolali," paparnya.
Baca juga: Pasangan Kekasih Ini Tega Jual Bayi Prematur di Facebook, Patok Harga Rp 8 Juta hingga Rp 18 Juta
Septina mengatakan, jika siswa berjalan kaki ada yang menempuh perjalanan sejauh tiga kilometer melalui perkebunan.
"Kasihan juga kalau terlalu jauh, selain capai saat berjalan juga bisa terlambat. Kalau dengan mobil ini mereka jadi lebih cepat," jelasnya.
Setiap hari, siswa yang menggunakan jasa mobil antar jemput harus membayar Rp 2.000.
"Istilahnya hanya untuk ganti bensin. Alhamdulillah orangtua juga tidak keberatan, karena selain anak lebih cepat sampai rumah, mereka juga merasa aman dan nyaman karena didampingi guru," kata Septina.
Septina mengatakan, terkadang dirinya yang menyetir sendiri mobil tersebut saat mengantar siswa.
Hal ini karena keterbatasan tenaga khusus untuk menyetir mobil tersebut.
"Jadi di sekolah ini ada 10 tenaga pendidik, terdiri dari 9 perempuan dan satu laki-laki.
Kalau yang laki-laki pas ada halangan, ya saya sopir sendiri ke rumah siswa, bagi-bagi tugas," paparnya.
Baca juga: 10 Siswi Tulungagung Masuk Puskesmas Usai Pesan Cappucino Cincau, Ada Tekstur Aneh pada Minuman
Seorang siswa kelas IV, Yusuf Eka Saputra mengatakan senang dengan adanya mobil antat jemput tersebut.
"Jadi tidak terlambat, kalau dulu berangkat sekolah pukul 06.00 WIB jalan kaki dari rumah di Candi," jelasnya.
"Senang juga di mobil bersama teman-teman, bisa barengan tidak sendiri-sendiri," kata Putra, panggilannya.
Kepala Korwilcambiddik Kecamatan Tengaran Eko Lesmono mengatakan, dari 33 SD di wilayahnya, 12 sekolah di antaranya menerapkan pola antar jemput siswa.
"Ada yang kerja sama dengan pihak ketiga dan juga beli mobil sendiri," paparnya.
"Selain faktor wilayah dan geografis, dengan adanya mobil ini bisa memberikan kenyamanan dan keamanan untuk siswa.
Apalagi saat ini banyak orangtua yang karena kesibukannya, tidak bisa antar jemput anak," jelas Eko.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Tips Cara Makan Mie Instan yang Paling Baik agar Tubuh Tetap Fit
Berikut ini terdapat produk yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)