TRIBUNHEALTH.COM - Pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Hikmah Al Kahfi, Bayu Aji Anwari, memiliki bunker di dalam pondoknya.
Bunker sendiri sebenarnya identik dengan ruang yang biasanya digunakan sebagai pertahanan militer.
Namun, bunker di Ponpes Semarang itu memiliki fungsi yang berbeda.
Pemimpin pondok, Bayu Aji, justru memanfaatkannya untuk melakukan hal tak senonoh kepada para santriwati.
Dilansir TribunHealth.com dari TribunJateng.com, berikut ini fakta-faktanya.
Baca juga: Tips Menurunkan Berat Badan, Pakar Sarankan Atur Sarapan, Makan Siang, dan Makan Malam Seperti Ini
6 Santriwati jadi korban

Bunker yang dibangun di area pondok tersebut rupanya dijadikan tempat untuk melecehkan santriwatinya sendiri.
Sejauh ini, setidaknya ada enam santriwati yang diduga menjadi korban.
Kasus ini mencuat saat salah satu korban, M, berani angkat bicara.
M kini didampingi oleh Jaringan Peduli Perempuan dan Anak (JPPA) Jateng yang di dalamnya terdapat beragam organisasi perlindungan anak dan perempuan seperti LRC-KJHAM Jateng, LBH APIK Semarang, PBHI Jateng, PKBI Semarang dan LBH Semarang.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Imbau untuk Minum Air Kelapa Campur 3 Bahan Ini untuk Mendapatkan Khasiatnya
Dianggap berdosa jika tak menuruti nafsu pelaku

Menurut salah satu pendamping korban, Nihayatul Mukaromah, pelaku menyebut dirinya merupakan seorang kyai.
Hal itu dimanfaatkan pelaku untuk membuat tipu daya kepada para korban.
"Kalau modus, yang bersangkutan ini kyai sehingga menggunakan modus sebagai tokoh agama," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (7/9/2023).
Bahkan, pelaku juga tak segan menyebut para santriwati sebagai anak yang durhaka dan berdosa jika tidak menuruti hasratnya.
"Dia pakai embel-embel bahwa dia (pelaku) kepanjangan tangan dari orang tua korban," kata dia.
Baca juga: Buntut Viral, Seleb TikTok yang Memaki Siswi Magang Menangis Minta Maaf, Suami Dicopot dari Polsek
Santriwati diajak mengaji, tapi dibelokkan ke hotel

Dari keterangan korban, pelaku juga menjebak korban dengan cara diajak ngaji ke sebuah ponpes lain.
Namun pelaku malah mengajak korban ke hotel untuk memenuhi hasrat seksual.
"Korban dibelokkan ke hotel, modusnya seperti itu," paparnya.
Baca juga: Dianggap Ramah Lingkungan, Gelas Kertas Ternyata Sama Bahayanya dengan Gelas Plastik
Pemimpin pondok jarang interaksi dengan warga
Banyak dari warga sekitar yang tak menyangka perbuatan bejatnya menodai Ponpes yang berada di Kelurahan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Apalagi pimpinan pondok yang sering dikenal Muh Anwar tersebut jarang bersosialisasi.

"Jarang berangkat kalau ada kegiatan," ungkap Ketua RT 03 RW 03 Kelurahan Lempongsari.
Hal itu membuat warga tak mengetahui secara pasti kegiatan para santri di Ponpes Hidayatul Hikmah Al Kahfi yang dipimpin Bayu itu.
Lalu usai muncul kasus dugaan pelecehan di ponpes tersebut, warga pun mengaku kaget.
"Kaget ada kasus pelecehan seksual," kata Alam.
(TribunHealth.com)