TRIBUNHEALTH.COM - Insiden selebgram yang membentak seorang siswi SMK yang tengah magang viral di media sosial.
Bahkan, sang siswi sampai mengalami trauma.
Dirinya sempat tidak ingin melanjutkan program magang di salah satu pusat perbelanjaan di Probolinggo itu.
Pada akhirnya dirinya ditugaskan di back office agar tetap bisa menyelesaikan magang.
Dilansir TribunHealth.com dari TribunJatim.com, berikut ini update terbarunya.
Baca juga: dr. Bambang Ekowiyono, Sp.OG Menjelaskan Penyebab Hipertensi pada Bumil, Berkaitan dengan Plasentasi
Disemprot selebgram

Video seleb TikTok bernama Luluk Sofiatul Jannah viral di media sosial.
Dia memaki siswi magang asal SMKN 1 Probolinggo.
Bahkan, dirinya menyebut siswi magang itu hanya babu.
Tak puas, Luluk ingin memberikan pelajaran dengan merekam perilaku berangnya terhadap siswi magang melalui kamera ponsel.
Video berdurasi 35 detik hasil rekaman itu lantas diunggah ke akun TikTok pribadinya @luluk.nuril hingga viral.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Imbau untuk Minum Air Kelapa Campur 3 Bahan Ini untuk Mendapatkan Khasiatnya
Merasa dianggap tak mampu bayar

Luluk juga sempat menambahkan beberapa video lain yang direkam di dalam mobil mengenai kronologi persoalannya dengan siswi magang.
Luluk murka karena ia merasa mendapat perlakuan tak mengenakan dari siswi magang.
Menurut Luluk, siswi magang telah menyepelekannya saat berbelanja.
Menganggap tak mampu membayar produk pakaian anak yang ia pilih dalam jumlah banyak.
"Aku ini pesan, gak mungkin saya batalin. Aku lewat, kamu bilang gak dibatalin gak dibatalin."
"Dipikir gak bisa bayar belanjaan segini. Saya laporin kamu. Anak magang kurang ajar," kata Luluk dalam video.
Baca juga: Pilu, Balita Makassar Ditabrak Pajero, Tak Boleh Lapor Polisi, Cuma Diberi Rp150 Ribu untuk Berobat
Trauma 2 hari
Humas SMKN 1 Probolinggo, Juni Hidayati mengatakan siswinya itu mengalami trauma hingga dua hari.
Siswinya tak berhenti menangis dan dirundung kecemasan.
"Dia juga terus merasa bersalah meski sudah menjalankan tugas sesuai standar operasional prosedur (SOP) pusat perbelanjaan tempatnya magang. Selain itu, malu dan takut ketemu orang," katanya, Selasa (5/9/2023).
Juni mengungkapkan, karena trauma, siswi itu sampai ingin berhenti magang.
Mendengar keinginan tersebut, pihak sekolah berupaya memotivasinya.
Ditugaskan di back office

Manajemen pusat perbelanjaan turut membantu siswi itu agar bisa menuntaskan program magang.
Yakni, dengan menempatkannya di bagian back office.
Sebelumnya, siswi itu ditugaskan sebagai pramuniaga.
"Siswi kami motivasi. Saat ini, dia sudah mulai tenang. Dia kembali magang sejak Sabtu, kemarin. Instansi Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) setempat menangani dan mendampingi siswi kami," ungkapnya.
Ia menjelaskan, siswi yang dihardik pelanggan adalah sosok anak baik.
Siswi tersebut juga berbakti kepada orang tuanya.
"Kalau malam, dia sering membantu ibunya berjualan nasi," terangnya.
(TribunHealth.com)